Olimpiade Paris

Rekap Indonesia U23 vs Guinea U23: Kepala Witan Sulaeman Bocor, Pelatih Kartu Merah, Wasit Disorot

Kepala Witan Sulaeman, yang dipercaya menjadi Kapten Timnas U23 Indonesia, ternyata bocor dan berdarah akibat benturan dengan pemain Guinea u23.

Penulis: Suang Sitanggang | Editor: Suang Sitanggang
IG/rismahanisulaiman_/Kolase Tribunjambi
Kepala Witan Sulaeman yang bocor sebelum dan sesudah diperban 

TRIBUNJAMBI.COM - Kepala Witan Sulaeman, yang dipercaya menjadi Kapten Timnas U23 Indonesia, ternyata bocor dan berdarah.

Cedera itu didapatkannya saat beradu kepala dengan pemain Guinea U-23, Issiaga Camara, Kamis (9/5/2024) malam WIB.

Foto kondisi kepala Witan diunggah oleh istrinya, Rismahani, di akun Instagram pribadi.

"Diberi tanggung jawab jadi captain, makanya dia bermain lebih dari biasanya," tulis Risma.

"Kepala sudah pecah, main sampai menit akhir, bahkan perbannya sampai terlepas sendiri. Ayah berjuang terlalu keras. Ternyata ayah lebih kuat dari lawan," tulis Risma.

Pada foto yang diunggah perempuan berhijab itu, bagian kepala yang bocor berada di sisi kanan.

Rambut di bagian kepala yang bocor itu harus dicukur untuk bisa dilakukan penjahitan. Witan terlihat pakai perban lagi.

Pada pertandingan memperebutkan tiket ke Olimpiade Paris itu, Witan bermain 90 menit, dengan kondisi kepala bocor.

Dia berusaha menampilkan yang terbaik. Namun hasilnya ternyata belum sesuai harapan para pecinta Timnas Indonesia.

Pada laga ini, Garuda Muda kalah 0-1 lewat titik penalti. Wasit memberi hadiah tendangan 12 pas kepada Guinea setelah menganggap Witan Sulaeman melakukan pelanggaran di kotak penalti.

Pemain Indonesia Nathan Joe (kiri), dan Pemain Guinea Ilaix Moriba (kanan)
Pemain Indonesia Nathan Joe (kiri), dan Pemain Guinea Ilaix Moriba (kanan) (KOLASE TRIBUNJAMBI)

Pelatih Emosi, Diusir Wasit

Pertandingan di Paris ini berlangsung berimbang. Sisi penguasaan bola, Indonesia lebih unggul atas tim dari Afrika itu.

Namun sayangnya, wasit yang memimpin laga ini dinilai beberapa kali membuat keputusan yang tidak tepat.

Hingga akhirnya Pelatih Timnas U23 Indonesia, Shin Tae-yong, memuncak emosinya.

Dia melakukan protes keras pada wasit yang memimpin pertandingan Indonesia 23 vs Guinea U2, Kamis (9/5/2024)..

Wasit yang melihat reaksi keras dari pelatih asal Korea Selatan itu mendatanginya dan memberi kartu kuning.

Emosinya bukannya mereda, Shin semakin keras memprotes yang terbwa emosi, membuat wasit kemudian mengeluarkan kartu kuning lagi, disusul kartu merah.

Puncak emosi Shin Tae-yong adalah saat pemain Indonesia dianggap lakukan pelanggaran di kotak penalty, yang berujung pemberian hadiah penalty untuk Guinea U23.

Pada tayangan lambat terlibat, kaki pemain Indonesia, Dewangga, justru mengenai bola, bukan kaki pemain tim dari Afrika itu.

Kondisi saat itu Indonesia sedang tertinggal 0-1. Shin merasa telah Kembali menjadi korban ketidakadilan wasit.

Beruntung, Ernando Ari mampu melakukan penyelamatan gemilang. Ia memblok tendangan penalty pemain Guinea U23.

Gol ke gawang Indonesia tercipta pada babak pertama, melalui titik putih.

Sosok Pembobol Gawang Indonesia

Para pemain kunci Guinea mayoritas bermain di Eropa. Ada jebolan akademi Barcelona yang juga turut dipanggil yakni Ilaix Moriba.

Pemain yang sudah berkiprah di timnas senior itu, saat ini main untuk Klub Getafe, yang berlaga di Spanyol.

Pria bernama lengkap Moriba Kourouma itu saat ini berusia 21 tahun dan menjadi pemain bintang di negaranya.

Data Transfermarkt, Moriba memiliki 22 caps bersama tim senior Guinea. Posisi utamanya adalah sebagai gelandang tengah.

Moriba pernah bermain di Barcelona B, RB Leipzig, Valencia, dan kini Getafe dengan status pinjaman dari Leipzig.

Dia menjadi satu-satunya pemain yang membobol gawang Ernando pada laga yang berakhir barusan.

Jalannya Pertandingan

Timnas 23 Guinea langsung memberikan ancaman ke lini pertahanan timnas Indonesia melalui tendangan Aguibou Camara pada menit ke-3.

Bola hasil sepakan Aguibou Camara masih melambung tipis dari gawang yang dijaga Ernando Ari.

Pada menit ke-18, timnas U23 Indonesia melakukan serangan cepat.

Pratama Arhan menerima bola di sisi kiri permainan Guinea.

Dia melepaskan tembakan memakai kanan. Namun, kiper Guinea, Soumaila Sylla, mampu menangkap bola dengan tepat.

Witan Sulaeman lalu mendapatkan perawatan dari tim medis setelah berbenturan kepala dengan pemain Guinea, Issiaga Camara.

Guinea mendapatkan penalti setelah Witan melanggar Algassime Bah pada menit ke-28.

Ilaix Moriba maju sebagai algojo penalti. Dia menjalankan tugas dengan sepakannya ke arah tengah yang tak terbaca Ernando.

Tidak ada gol lagi tercipta. Kondisi itu membuat Guinea menutup babak pertama dengan keunggulan 1-0 atas timnas Indonesia.

Pada babak kedua, Nathan Tjoe-A-On lakukan penyelamatan krusial mengagalkan peluang Guinea pada menit ke-52

Saat itu, Alseny Soumah melepaskan tendangan keras ketika gawang timnas U23 Indonesia tanpa kawalan Ernando.

Nathan dengan cepat menyapu bola hasil tembakan Alseny Soumah.

Timnas U23 Indonesia lalu mendapatkan peluang melalui sundulan Alfeandra Dewangga pada menit ke-60.

Namun tandukan Dewangga masih melebar dari gawang Guinea.

Guinea kembali mendapatkan penalti setelah Dewangga dinilai melanggar Algassime Bah di kotak terlarang.

Shin Tae-yong lalu melakukan protes keras. Akan tetapi, pelatih asal Korea itu diberikan kartu merah oleh wasit Francois Letexier pada menit ke-75.

Algassime Bah kemudian maju menjadi eksekutor. Pemain berumur 21 tahun itu gagal menjalankan tugas karena diblok Ernando Ari.

Timnas U23 Indonesia tak bisa mengejar ketertinggalan. Indonesia harus menerima kenyataan kalah 0-1 dari Guinea.

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved