5 Catatan Menarik dari Laga Imbang AC Milan 3-3 Genoa, Stefano Pioli kembali Lakukan Kesalahan

TRIBUNJAMBI.COM - AC Milan dan Genoa bermain imbang 3-3 di San Siro pada Minggu malam dalam pertandingan yang jauh dari masterclass pertahanan di kedua sisi.

Genoa unggul lebih dulu ketika Mateo Retegui mengonversi penalti setelah pelanggaran canggung yang dilakukan Fikayo Tomori, kemudian Alessandro Florenzi menyundul bola untuk menjadikan kedudukan 1-1.

namun tim tamu kembali memimpin melalui Caleb Ekuban saat masalah pertahanan Milan terus berlanjut.

Tampaknya sundulan Matteo Gabbia dan tendangan voli Olivier Giroud telah menyelamatkan Rossoneri saat mereka unggul 3-2 di penghujung pertandingan.

Namun, ada lagi kejutan di menit-menit akhir saat Retegui kembali bangkit untuk menyamakan kedudukan di menit-menit akhir yang berarti Genoa harus mendapat satu poin.

Meskipun Juventus kehilangan poin saat melawan Roma, hasil imbang tidak banyak membantu upaya mengamankan posisi kedua di klasemen atau meredakan kekhawatiran akan kebobolan terlalu banyak gol.

Baca juga: Berita AC Milan: Rafael Leao Bisa Meledak di Bawah Asuhan Roberto De Zerbi

Berikut 5 catatan menarik dari laga ini seperti dikutip dari Sampre Milan.

1. Kejutan yang menyenangkan

Alessandro Florenzi tidak menjalani masa-masa terbaik dalam beberapa musim terakhir karena ia berjuang melawan cedera dan usianya yang sudah menginjak 33 tahun kini membuat masa depannya menjadi tanda tanya.

Namun, saat melawan Genoa, ia tampak mampu menghadapi tantangan tersebut dengan absennya Davide Calabria, mencetak gol untuk menyamakan kedudukan bagi timnya dan kemudian memberikan asis untuk membuat segalanya berjalan lancar untuk kedua kalinya.

Florenzi juga melakukan tugasnya di lini belakang dengan gol yang sebenarnya bukan kesalahannya dan Anda tidak bisa meminta lebih dari bek kanan yang berhasil memimpin timnya menuju comeback yang sayangnya berakhir hanya dengan satu poin.

2. Terguncang

Fikayo Tomori menjadi pilar di lini belakang Milan sejak bergabung, namun kemudian mengalami cedera pada pertengahan musim ini yang memaksanya harus absen lama.

Sial baginya dan seperti yang juga terlihat pada Malick Thiaw – ia merasa kesulitan untuk menampilkan performa level tinggi secara konsisten sejak pemulihannya, dan melawan Genoa itu bukanlah permainan terbaiknya.

Baca juga: Reaksi Stefano Pioli Terhadap Protes Pendukung AC Milan usai Ditahan Imbang Genoa

Tomori bersalah atas penalti tersebut dengan tekel yang sebenarnya tidak perlu dilakukannya.

Dia kemudian kesulitan untuk menjaga Ekuban, dengan sapuan yang ceroboh pada gol kedua dan keterlibatan yang kurang beruntung pada gol ketiga.

Untungnya hasil tersebut tidak terlalu mengubah posisi di klasemen, namun pemain asal Inggris itu perlu bekerja keras di pramusim agar siap memimpin timnya saat musim baru dimulai.

3. Kekecewaan lainnya

Selain beberapa kali dia mencoba berlari ke arah lawannya, Rafael Leao menghasilkan sangat sedikit. Sebenarnya dia sangat mudah ditebak, selalu berusaha melakukan serangan memotong ke dalam dengan kaki kanannya dan gagal melepaskan upaya berbahaya apa pun.

Ketika dia digantikan oleh penggantinya Noah Okafor memberikan dampak langsung dengan beberapa pukulan yang benar-benar membuat Genoa kewalahan.

Itu terjadi setelah Leao memutuskan untuk langsung menuju ruang ganti juga, setelah diejek oleh beberapa fans.

Baca juga: AC Milan Sangat Tertarik dengan Gelandang Genoa Morten Frendrup

Mantan bintang Lille itu sedang berjuang di momen menentukan musim ini.

Setelah memulai tahun 2024 dengan sangat baik untuk klub dan negaranya, performanya menurun drastis dan dia belum pulih setelah pertandingan yang sangat sulit melawan Roma dan Inter ketika tim sangat membutuhkannya.

4. Saat yang tepat untuk berpisah

Olivier Giroud akan meninggalkan klub pada musim panas dan cukup jelas bahwa ini adalah waktu yang tepat untuk berpisah, karena pada usia 37 tahun dia belum cukup mobile atau efisien untuk membuat perbedaan di tim Milan ini.

Dia menyia-nyiakan peluang bagus setelah kerja bagus dari Okafor dan memberikan sedikit peluang kecuali gol yang dia cetak, yang merupakan tendangan voli bagus ke tiang jauh tapi itu berarti dia seharusnya bisa mencetak dua gol.

Pertanyaannya sekarang adalah siapa penggantinya karena posisi tersebut jelas membutuhkan investasi. Banyak nama yang terus dikaitkan, namun rasanya itu adalah tambahan yang tidak bisa salah dari pihak manajemen.

5. Pioli kembali melakukan kesalahan

Meskipun kita tidak bisa menyalahkan pelatih atas kecerobohan individu di lini belakang, kita bisa menyalahkan dia atas cara dia bereaksi ketika timnya akhirnya unggul.

Bermain melawan tim yang relatif lebih lemah saat menghadapi Genoa, Pioli membuat keputusan untuk mengubah formasi untuk mempertahankan keunggulan, sesuatu yang telah menjadi bumerang berkali-kali.

Dengan tambahan bek di dalamnya menciptakan celah besar di tengah, mengundang tekanan, dan fakta bahwa Genoa mampu memaksakan gol penyeimbang di menit-menit akhir adalah cerminan yang memberatkan.

Hal ini semakin membuktikan bahwa Pioli bukan lagi orang yang tepat untuk pekerjaan itu karena dia kesulitan mengatur permainan dan beradaptasi dengan lawan.

Dia sepertinya sudah dilatih hampir setiap minggunya, dengan Alberto Gilardino mengakui timnya menargetkan kelemahan yang telah mereka identifikasi sebelumnya.

Baca juga: AC Milan Ingin Datangkan Pengganti Stefano Pioli, Pelatih Klub Portugal Jadi Target

Baca juga: AC Milan Masih Bingung Mencari Pengganti Stefano Pioli meski Beberapa Nama Mencuat

Sekarang Anda dapat menyimak update berita tribunjambi.com via Google News