Gabriel Jesus Ingin Perjuangkan Tempat di Arsenal, Saingi Havertz dan 'Calon' Striker Baru

TRIBUNJAMBI.COM - Striker Arsenal Gabriel Jesus dilaporkan telah membuat keputusan tentang masa depannya di Emirates di tengah laporan bahwa The Gunners mungkin mencoba melepasnya di jendela transfer mendatang.

Menyusul penurunan Pierre-Emerick Aubameyang dan Alexandre Lacazette, kedatangan Jesus dari Manchester City pada musim panas 2022 dianggap sebagai kudeta besar.

Pemain internasional Brasil ini mulai bekerja keras di London Utara, namun konsistensi sulit didapat, dan ia juga berjuang dengan tiga cedera lutut terpisah.

Jesus terpaksa menjalani operasi untuk mengatasi dua dari masalah tersebut, salah satunya membuatnya absen selama tiga bulan setelah Piala Dunia 2022, dan dia baru-baru ini mendapati dirinya berada di pinggiran tim Arsenal.

Pemain berusia 27 tahun itu tidak menjadi starter pada pertandingan perempat final Liga Champions Arsenal melawan Bayern Munchen.

Selain itu, ia hanya menjadi pemain pengganti saat melawan Chelsea dan tidak masuk dari bangku cadangan dalam kemenangan derby London Utara akhir pekan lalu atas Tottenham Hotspur.

Jesus Ingin Perjuangkan Tempat di Arsenal

Penampilan Kai Havertz di posisi nomor sembilan telah membatasi menit bermain Jesus.

Arsenal diperkirakan terbuka untuk tawaran pemain Amerika Selatan itu saat mereka mengejar striker baru di jendela musim panas.

Namun, The Sun mengklaim bahwa Jesus tidak berniat menuju pintu keluar Emirates dan malah ingin bertahan dan memperjuangkan tempatnya di starting lineup Mikel Arteta.

Meski kalah bersaing dari Havertz, mantan striker Man City itu diyakini tetap bahagia di London Utara, meski ia mengakui performanya musim ini kurang bagus.

Jesus telah menyumbangkan 15 gol dalam 33 pertandingan - delapan golnya sendiri dan tujuh assist - namun ia hanya mencatatkan empat gol di Premier League dan belum mencetak gol di kasta tertinggi sejak akhir Januari.

Meski begitu, Arteta rupanya masih menghargai pemain internasional Brasil itu sebagai sosok kunci di ruang ganti karena kepemimpinannya dan pengalamannya meraih gelar.