Lebaran Idul Fitri 2024
Tradisi Hari Raya Idulfitri ke 2 di Kerinci, Ziarah ke Kuburan hingga Zikir Ratib Saman
Tradisi ziarah ke kuburan di beberapa wilayah di Kerinci dilakukan pada hari ke dua lebaran. Di hari tersebut secara serentak masyarakat turun menuju
Penulis: Herupitra | Editor: Suci Rahayu PK
TRIBUNJAMBI.COM, KERINCI - Umat islam di Kabupaten Kerinci, Jambi merayakan Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah.
Pada masyarakat Kerinci tradisi Idul Fitri juga hampir sama dengan yang ada di berbagai wilayah Indonesia.
Dihari pertama lebaran setelah salat Id, warga berkumpul bermaaf-maafan dan makan-makan.
Lebih dari 10 rumah yang bertetangga menawarkan menu yang berbeda-beda.
Tradisi silaturahim lengkap dengan berbagai kuliner khas Kerinci seperti lemang, jadah, rendang, dan gulai nangko.
Ritual lainnnya yang masih dipertahankan yaitu ziarah kubur, dengan lantunan zikir, tahlil, dan yasinan untuk mendoakan dan mengenang kembali keluarga yang sudah meninggal.
Tradisi ziarah ke kuburan di beberapa wilayah di Kerinci dilakukan pada hari ke dua lebaran.
Baca juga: Harga Emas Melonjak Hari Ini Jadi Rp 1.324.000 Per Gram
Baca juga: Jelang Putusan Sengketa Pilpres 2024 - Tim AMIN Optimis Menang, Tim Ganjar-Mahfud Temui Megawati
Di hari tersebut secara serentak masyarakat turun menuju lokasi kuburan. Mereka mendoakan keluarga mereka masing-masing yang telah meninggal dunia.
Saat ziarah ke kuburan tersebut di beberapa desa di Kerinci dan kota sungai penuh, terdapat ritual ratib saman, zikir yang dilakukan dalam posisi berdiri.
Seperti yang dilakukan warga Tanjung Pauh dan juga warga Desa Baru Debai Kota Sungai Penuh.
Di desa Tanjung Pauh Mudik, Kecamatan Danau Kerinci Barat menggelar ratib saman setelah ziarah ke kuburan.
"Tradisi ini memang sudah turun temurun. Kami lakukan setelah ziarah ke kuburan," ujar Ega warga setempat.
Sama halnya di desa Tanjung Pauh, warga Desa Baru Debai juga masih mempertahankan tradisi seperti ini.
Dimana masyarakat mengelar ratib saman setelah ziarah ke kuburan di hari kedua lebaran.
"Tradisi ini tiap lebaran ke 2 di laksanakan dari zaman nenek moyang dulu sampai sekarang jauh sebelum saya lahir 50 tahun silam dan di perkirakan sudah ratusan tahun sampai sekarang tetap terjaga. Dan inilah yang membuat warga Desa Baru Debai yang merantau rindu untuk Rayo di dusun," ungkap Kades Baru Debai Zurman Efendi. (Kontributro Kerinci dan Kota Sungai Penuh/Herupitra)
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Harga Emas Melonjak Hari Ini Jadi Rp 1.324.000 Per Gram
Baca juga: Jalan Protokol Kota Jambi Bebas Sampah Selama Momen Lebaran 2024
Baca juga: Jelang Putusan Sengketa Pilpres 2024 - Tim AMIN Optimis Menang, Tim Ganjar-Mahfud Temui Megawati
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.