Renungan Kristen
Renungan Harian Kristen 7 April 2024 - Dampak dari Percaya Yesus yang Bangkit
Bacaan ayat: Kisah Para Rasul 4:32 (TB) Adapun kumpulan orang yang telah percaya itu, mereka sehati dan sejiwa, dan tidak seorang pun yang berkata,
Renungan Harian Kristen 7 April 2024 - Dampak dari Percaya Yesus yang Bangkit
Bacaan ayat: Kisah Para Rasul 4:32 (TB) Adapun kumpulan orang yang telah percaya itu, mereka sehati dan sejiwa, dan tidak seorang pun yang berkata, bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama.
Oleh Pdt Feri Nugroho
Coba merenung sejenak untuk sedikit membuat gerak lambat bagi cerita hidup yang telah kita jalani, apakah ada kaitan antara hidup beriman dengan perilaku kehidupan kita?
Bermula bangun di pagi hari, menata rencana untuk berkarya hari ini, adakah terbersit: ini tentang hidup beriman?
Tidak bisa dihindari bahwa setiap kita akan disibukan dengan beberapa kemungkinan hal yang akan terjadi hari ini. Mungkin akan dimarah oleh bos, sebab ada tugas yang belum selesai. Meskipun demikian, akan dibuat alasan untuk mengatasinya.
Mungkin akan sibuk sebab ada moment khusus yang harus dikerjakan. Pasti akan melelahkan! Atau mungkin seperti hari-hari yang lalu, semua berjalan apa adanya, mengikuti aliran ritme kerja bersama dengan yang lain.
Bisa jadi lelah menghampiri, atau jengkel mampir, atau sekedar rasa tidak nyaman di hati karena beberapa hal. Adakah kita berfikir sejenak bahwa didalamnya ada hal yang terkait dengan iman?
Nampaknya hidup modern telah lebih fokus pada apa yang terlihat dan dirasakan, kemudian menjadi hal yang biasa terjadi dalam hidup.
Segala hal seakan ada penjelasannya, sehingga tidak perlu naif untuk menghubungkannya dengan iman.
Tidak demikian dengan para murid. Yesus yang bangkit membawa dampak yang besar bagi mereka. Awalnya, mereka tidak jauh beda dengan kehidupan kita: ikut Yesus sebagai murid, selesai! Pengharapan akan Mesias pun, terbatas pada kebebasan dari penjajahan, tidak lebih dan tidak kurang.
Menyaksikan Yesus yang mati, akhirnya pupus sudah semua pengharapan yang ada.
Segalanya berubah ketika mereka berjumpa dengan Yesus yang bangkit. Secara personal, mereka menjadi orang-orang yang lebih berpengharapan. Mereka membangun sebuah persekutuan yang tidak biasa terjadi. Ditandai dengan sikap sehati sejiwa, mereka menyatukan pandangan kepada Kristus yang bangkit.
Mereka mengalami pembaharuan paradigma dalam memahami kehidupan. Belum ada rumusan iman yang sistematis seperti hari ini, namun pengalaman berjumpa dengan Yesus yang bangkit cukup membuat mereka berkobar dalam wujud kepedulian kepada sesama.
Apa yang dipunyai adalah milik Tuhan sehingga dengan rela hati mereka berbagi sesuai dengan keperluan masing-masing.
Tidak terbesit rasa iri, masing-masing ingin ambil bagian dan berperan dalam mewujudkan kepedulian kepada yang lain. Yesus yang bangkit membuat para murid hidup dalam kasih.
Hampir dua puluh satu abad telah berlalu. Hari ini kita telah diperlengkapi dengan rumusan iman yang sistematis, tertata dengan apik untuk lebih mudah memahami.
Berdampakkah Kristus yang bangkit itu? Jika terasa adem ayem saja, tanpa dampak signifikan; kekedar percaya dan sekenanya dalam membangun kepedulian, pasti ada masalah dalam diri kita!
Jika kebangkitan Kristus berdampak bagi jemaat mula-mula, seharusnya hal yang sama juga terjadi pada kita hari ini.
Bukankah Roh Kudus telah ada dalam diri kita sebagai orang percaya? Saatnya membangun diri untuk menjadi saksi Kristus yang bangkit dalam wujud kepedulian dan kasih kepada sesama! Amin
Renungan Kristen oleh Pdt Feri Nugroho, GKSBS Siloam Palembang
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.