Dor, Dor, Kesaksian Warga Dekat Lokasi Dokter Dwi Fatimahyen Tewas Kecelakaan, Dengar Letusan

Zulkifli, warga RT 9, Desa Sekernan, menuturkan ketika malam kejadian, dirinya tengah berada di dalam rumah. Lokasinya tepat di seberang tempat

Penulis: tribunjambi | Editor: Duanto AS
TRIBUN JAMBI/RIFANI HALIM
LOKASI KEJADIAN - Seorang bapak-bapak berada di lokasi kecelakaan dokter Dwi Fatimahyen, di Desa Sekernan, Kabupaten Muarojambi, Selasa (2/4). Tiang beton roboh ditabrak. 

TRIBUNJAMBI.COM, SENGETI - Dor... Dor... Suara letusan dua kali terdengar pada Jumat (29/3) malam di Desa Sekernan, Kecamatan Sekernan, Kabupaten Muarojambi.

Itulah hari ketika dokter muda bernama Dwi Fatimahyen (29) meninggal dunia akibat kecelakaan ketika dikejar warga dan polisi.

Dwi Fatimahyen yang berkendara mobil Alya, menabrak tiang kios atau ruko (rumah toko) di Jalan Lintas Sumatra Jambi-Riau, Sekernan.

Saat itu, Dwi ketakutan karena dituduh telah mencuri mobil di wilayah Mestong, Kabupaten Muarojambi, hingga tancap gas.

Di dekat lokasi tewasnya Dwi, warga sempat mendengar suara tembakan.

Suara letusan itu diduga tembakan peringatan dari polisi karena saat itu korban dicurigai dan dituduh telah mencuri, sehingga dikejar-kejar warga dan polisi.

Zulkifli, warga RT 9, Desa Sekernan, menuturkan ketika malam kejadian, dirinya tengah berada di dalam rumah.

Lokasinya tepat di seberang tempat kejadian kecelakaan.

Tiba-tiba, Zul mendengar suara keras seperti benturan hingga membuatnya keluar rumah dan melihat kejadian.

"Ada kedengaran anak-anak dua kali tembakan. Pas kejadian pukul 20.00 WIB, waktu itu saya keluar rumah (karena) ada benturan keras dan mobil itu tergeletak di situ sudah ramai-ramai," kata Zulkifli, Selasa (2/4).

Saat keluar rumah, Zul melihat polisi sudah ramai di lokasi, bersama sejumlah warga yang diduga ikut mengejar dokter muda tersebut dari wilayah lain.

"Saya lihat itu sudah ada mobil polisi. Ada warga juga yang ngejar ramai pakai motor, bukan warga sini," ungkapnya.

Zulkifli mengatakan toko kios yang ditabrak dokter muda itu milik saudaranya. Akibat kecelakaan itu, dua tiang beton penyangga kios itu hancur ditabrak mobil korban.

Sementara, korban dan mobilnya terpental sekira lima meter seusai menbarak tiang beton toko.

Setelah itu, korban terpental ke tanah tepat di samping mobilnya.

"Dia (korban) sendiri terpental di samping itu. Sudah tidak bernyawa lah, kalau darah dak ado keluar," kata Zulkifli saat menunjukkan lokasi.

Diberitakan sebelumnya, dokter Dwi Fatimahyen (29) meninggal dunia karena kecelakaan tunggal saat dikejar-kejar warga dan polisi.

Dia dituduh mencuri mobil dan diteriaki warga sebagai pencuri, padahal mobil itu miliknya.

Lantaran panik dan cemas, Dwi tancap gas, sementara warga dan polisi mengejarnya.

Di Desa Sekernan, Kabupaten Muarojambi, Dwi mengalami kecelakaan hingga akhirnya kehilangan nyawa. (fan)

Baca juga: Detik-detik Dokter Dwi Fatimahyen Meninggal Kecelakaan Akibat Dikejar Warga dan Polisi

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved