Kasus Kematian Santri di Tebo

Kuasa Hukum Ponpes Sebut Pelaku Pembunuhan Santri di Tebo Bersikap Biasa Saja Sebelum Tersangka

Chris Januardi, kuasa hukum Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin Tebo mengaku sangat menyayangkan terkait adanya santri Ponpes Raudhatul Mujawwidin y

Penulis: Rifani Halim | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
Tribunjambi/Wira Dani Damanik
Ponpes Raudhatul Muzawwidin di Rimbo Bujang, Tebo. 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Chris Januardi, kuasa hukum Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin Tebo mengaku sangat menyayangkan terkait adanya santri Ponpes Raudhatul Mujawwidin yang terjerat proses hukum.

Menurut Chris, beberapa saksi mendapat ancaman oleh kedua pelaku agar menutupi atau tidak menceritakan kejadian yang sebenarnya. Hal itulah yang menjadi kendala selama ini.

"Kami mensupport polisi dan sudah melakukan tes psikologi terhadap saksi, tapi memang pelaku sebelumnya sempat mengancam anak-anak kita agar tidak menceritakan yang sebenarnya," kata Chris, Sabtu (23/3/2024).

Lebih lanjut, pihaknya akan melakukan evaluasi terkait keamanan para santri Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin Tebo.

"Kedepannya, kami akan mengevaluasi semua SOP terkait keamanan para santri dan menambah CCTV di setiap sudut Pondok Pesantren kami," ungkapnya.

Chris berujar, sebelum kasus ini diungkap oleh pihak kepolisian, kedua tersangka ini tetap berada di Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin dan beraktivitas seperti biasa.

“Kita juga kaget, sebelum kasus ini terungkap mereka masih beraktivitas seperti biasa, di pondok dia ngaji dan makan bersama," tutupnya.

Baca juga: Pasca Kasus Pembunuhan Santri di Tebo, Gubernur Jambi Minta Ada Guru BK di Setiap Ponpes

Baca juga: Kuasa Hukum Menduga Pelaku Pembunuhan Santri di Tebo Tidak Hanya Dua Orang

Baca juga: Kuasa Hukum Apresiasi Polisi Ungkap Kasus Santri di Tebo setelah Viral Satu Pekan

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved