Kasus Kematian Santri di Tebo

Viral Santri di Tebo Jambi Meninggal karena Dihajar Senior, Hotman Paris Kesal karena Baru Terungkap

Lima bulan pasca meninggalnya santri di Pondok Pesantren Raudatuk Mujawidin unit 6 Rimbo Bujang akhirnya terungkap.

|
Penulis: Rohmayana | Editor: Rohmayana
Ist
Orang tua korban Ponpes di Tebo minta bantuan Hotman Paris 

Hotman Paris kesal kasus kematian santri di Pondok Pesantren Tebo baru terungkap setelah viral

TRIBUNJAMBI.COM- Lima bulan pasca meninggalnya santri di Pondok Pesantren Raudatul Mujawidin unit 6 Rimbo Bujang akhirnya terungkap.

Penyebab kematian korban yang berinisial AH kini mulai terkuak.

Awalnya AH disebut meninggal karena terkena sengatan listrik.

Namun faktanya AH bukan meninggal karena sengatan listrik.

AH meninggal dunia karena dianiaya oleh dua seniornya hingga mengalami patah tulang.

Kasus ini mulai terungkap setelah viral di media sosial dan diungkap langsung oleh pengacara kondang Hotman Paris.

Hal ini juga disayangkan oleh Hotman Paris, karena kasus ini baru ditangani serius setelah viral di media sosial.

"Setelah viral dan kejadian sudah 5 bulan barulah tgl 23 Maret 3024 aparat umumkan terduga pelaku penganiyayaan yg berakibat matinya santri di pesantren di Kab Tebo Jambi," tulis Hotman Paris dalam postingan di Instagram Pribadinya.

Baca juga: TERUNGKAP, Tubuh Santri di Tebo Dipasangi Kabel Agar Terlihat Seolah-olah Meninggal Akibat Tersetrum

Baca juga: Viral Video Tempat Kejadian Santri Meninggal Dunia di Ponpes Tebo: Kamar Sudah Berubah

Baca juga: Polda Jambi Beberkan Modus Pembunuhan Santri di Tebo, Seolah-olah Meninggal Kesetrum

Pengacara kondang ini juga menyayangkan sikap pihhak kepolisian yang ia nilai lamban dengan kasus tersebut.

"Halo Propam Mabes Polri dan Propam Polda Jambi, kenapa belum investigasi?," tulisnya.

Padahal menurut Hotman Paris sudah banyak saksi dan bukti yang menunjukkan bahwa Santri itu meninggal karena dianiya.

"Kenapa kasus 5 bulan seolah redup padahal banyak saksi lihat kejadian dan ada hasil otopsi???," pungkasnya.

Postingan tersebut lantas menuai komentar dari warganet.

Tak sedikit warganet yang ikut kesal dengan lambatnya terungkap kasus kematian santri tersebut.

@ashari.san_:  Pemilik ponpes nya juga harus ditangkap itu ada kerjasama juga

Sumber: Tribun Jambi
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved