Mata Lokal Memilih

Analisis Politik, Mesin Politik Golkar di Jambi tak Maksimal, Suara PKB Naik Drastis 2019 vs 2024

Pada 2019 lalu, partai berlambang beringin itu meraih 360.297 suara. Artinya, pada 2024 berkurang 19.258 suara. Mengapa?

Penulis: tribunjambi | Editor: Duanto AS
kolase WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN
Presiden Joko Widodo saat bersama Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI -Fenomena politik menarik terjadi di Provinsi Jambi.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan hasil rekapitulasi hasil penghitungan dan perolehan suara tingkat nasional Pemilu Legislatif (Pileg) DPR RI 2024, Rabu (20/3) malam.

Hasilnya, untuk DPR RI daerah pemilihan Jambi, Partai Golkar meraih suara terbanyak. Partai Golkar meraih 341.039 suara dan memperoleh dua kursi dari dapil Jambi.

Meski begitu, jika dibandingkan perolehan suara pada Pileg 2019, perolehan suara Partai Golkar pada Pileg 2024 justru turun.

Pada 2019 lalu, partai berlambang beringin itu meraih 360.297 suara. Artinya, pada 2024 berkurang 19.258 suara.

Ketua Bappilu Partai Golkar Provinsi Jambi, Joni Ismed, mengungkapkan penyebabnya dari delapan caleg yang diajukan, ada sejumlah caleg yang pergerakannya tidak efektif.

"Kita sudah siapkan tokoh-tokoh besar untuk caleg internal. Ada tiga mantan kepala daerah dan dua incumbent, tapi dalam perjalanannya memang ada yang dulu mantan incumbent tapi mesinnya tidak begitu efektif. Saya melihat suara dari ibu Selina Gita yang turun drastis," jelasnya, Kamis (21/3).

Selina Gita merupakan mantan anggota DPR RI dapil Jambi periode 2009-2014.

Selain Selina yang dianggap kurang efektif, Joni Ismed juga mengatakan ada dua pendatang baru yang juga perolehan suaranya tidak signifikan.

"Pendatang baru dua itu juga tidak signifikan, 2.000 cuma, hanya jadi penggembira saja, padahal satu mantan birokrat, sekwan provinsi, juga ada mantan aksitivs besar," ujarnya. Keduanya dianggap tidak memberikan suara signifikan karena tidak menggerakkan mesinnya.

Untuk calon lain, kata dia, semua bergerak, termasuk mesin-mesin partai juga bergerak secara efektif.

Selain faktor itu, Joni mengatakan berkurangnya suara Partai Golkar karena kompetitor yang begitu tangguh. Sejumlah mantan kepala daerah ikut bertarung dari partai lain.

Namun, menurutnya, hasil kali ini sudah cukup menggembirakan, mengingat pada Pileg 2024 ini Partai Golkar tak memiliki kepala daerah incumbent.

Berbeda dengan 2019 lalu, yang mana memiliki lima kepala daerah aktif.

"Itu sudah luar biasa untuk DPR RI, ya, mempertahankan dua kursi, mempertahankan suara yang tidak begitu jauh turunnya dari 2019. Di 2019, kita, Golkar punya lima kepala daerah, Syarif Fasha sebagai ketua harian, Sukandar Bupati Tebo, Al Haris Merangin, Syahirsah Batanghari, Cek Endra di Sarolangun," ungkapnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved