Pileg 2024

Real Count PSI Melonjak Tajam, Pengamat Sebut Ada Operasi untuk Bawa PSI ke Senayan

Kenaikan suara PSI berdasarkan hitung manual (real count) Komisi Pmeilihan Umum (KPU) RI dinilai tak wajar.

Editor: Suci Rahayu PK
Tribunnews.com
Kaesang Pangarep, Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) 

Dari 2,86 persen, suara PSI melonjak menjadi 3,13 persen. Kenaikan ini dinilai tak wajar, KPU pilih tutup mulut

TRIBUNJAMBI.COM - Perolehan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) melonjak tajam.

Kenaikan suara PSI berdasarkan hitung manual (real count) Komisi Pmeilihan Umum (KPU) RI dinilai tak wajar.

Atas hal ini, pengamat politik Universitas Al Azhar Ujang Komarudin menyebut surat suara partai politik mustahil naik tajam secara langsung, bahkan dia menyindir kenaikan suara PSI ini bak sulap.

Ujang mengatakan, beberapa politisi mulai dari PDI Perjuangan hingga PPP juga menyadari ketidakwajaran kenaikan suara PSI.

“Karena sesama politisi paham, tidak mungkin langsung simsalabim suara itu, tidak mungkin langsung melonjak,” kata Ujang saat dihubungi Kompas.com, Minggu (3/3/2024).

Dibeberkan Ujang, di antara kecurigaan PPP dan PDIP adalah dugaan operasi untuk meloloskan PSI ke parlemen, yakni dengan cara menaikkan perolehan suara hingga tembus empat persen.

Baca juga: Penggelembungan Suara Caleg DPR RI Terbongkar di Rapat Pleno KPU Tebo, Dari 534 Jadi 2.967 Suara

Baca juga: Daftar Caleg yang Diprediksi Jadi DPRD Provinsi Jambi, PAN dapat 10 Kursi

Yakni dengan cara mengalihkan suara partai politik tertentu ke PSI.

Ujang menyebut, jika memang operasi tersebut benar adanya maka kedaulatan masyarakat dalam sistem demokrasi terancam.

“Kedaulatan rakyat, suara rakyat bisa diakali, bisa dimanipulasi, bisa dimainkan, ini bahaya,” ujar Ujang.

KPU Tak Berkomentar

Komisioner KPU Idham Holik mengaku enggan mengomentari lonjakan suara PSI.

Lonjakan itu membuat perolehan suara PSI berdasarkan hitung cepat dan hitung manual KPU selisih jauh.

“Berkenaan dengan jumlah perolehan suara lalu dikaitkan dengan quick count itu tentu belum bisa kami komentari,” kata Idham saat ditemui awak media di Gedung KPU RI, Jakarta Pusat, Minggu (3/3/2024).

Idham mengatakan, pihaknya masih melakukan rekapitulasi secara berjenjang dari tingkat paling bawah hingga nasional.

Proses hitung manual berjenjang itu pada umumnya masih di tingkat kabupaten/kota meski terdapat beberapa di tingkat nasional.

“Hasil resmi perolehan suara peserta pemilu itu akan ditetapkan berdasarkan hasil rekapitulasi secara berjenjang tersebut,” ujar Idham.

Baca juga: 4 Caleg Dapil Jambi Diprediksi Lolos DPD RI, Ada Pendatang Brau yakni Ivanda Awalina

Baca juga: Daftar Caleg yang Diprediksi Jadi DPRD Provinsi Jambi, PAN dapat 10 Kursi

Lonjakan suara PSI mulai terjadi dari hanya 2,86 persen atau 2.171.907 suara pada Kamis (29/2/2024) pukul 10.00 WIB menjadi 3,13 persen atau 2.402.268 suara pada Sabtu (2/3/2024) pukul 15.00 WIB.

Dalam jangka waktu yang sama, hasil tempat pemungutan suara (TPS) yang dilaporkan di situs real count KPU bertambah dari 539.084 menjadi 541.324 TPS. Terdapat tambahan data dari 2.240 TPS.

Dari data tersebut, bisa diasumsikan PSI mendapatkan tambahan 203.361 suara dari 2.240 TPS.

Data itu memiliki selisih cukup jauh dengan hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei.

Berdasarkan data hitung cepat Tim Litbang Kompas yang sudah terkumpul 100 persen misalnya, PSI hanya meraup 2,8 persen suara.

 


Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Anomali Kenaikan Suara PSI: Dugaan Operasi Loloskan ke Senayan, KPU Enggan Komentar",

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Penggelembungan Suara Caleg DPR RI Terbongkar di Rapat Pleno KPU Tebo, Dari 534 Jadi 2.967 Suara

Baca juga: Resep Donat Empuk, Beri Toping Gula Halus atau Meses

Baca juga: Isu Penggelembungan Suara Parpol Tertentu, Dosen Pemilu UI Sebut KPU Harus Upload Form C Hasil

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved