Konferta AJI Jambi

Kurangi Emisi Karbon dengan Menjaga Hutan, KKI Warsi Libatkan Masyarakat Jambi

Komunitas Konservasi Indonesia (KKI) Warsi melibatkan masyarakat dalam upaya mengurangi emisi karbon dengan menjaga hutan. 

|
Penulis: A Musawira | Editor: Teguh Suprayitno
Tribunjambi/Musawira
Koordinator Program KKI Warsi Ade Chandra. 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Komunitas Konservasi Indonesia (KKI) Warsi melibatkan masyarakat dalam upaya mengurangi emisi karbon dengan menjaga hutan

Ini disampaikan dalam workshop meliput isu lingkungan yang digelar Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jambi di Mahligai Tower, Telanaipura, Kota Jambi, Sabtu (2/3/2024).

Koordinator Program KKI Warsi Ade Chandra mengatakan perhutanan sosial menjadi skema yang digunakan untuk melibatkan masyarakat. 

Dengan program itu, masyarakat turut berpeluang mendapatkan berbagai pendanaan atas mitigasi dan adaptasi perubahan iklim yang dilakukan.

“Jadi, hutan-hutan itu dikelola  masyarakat. Harapannya, hutan dikelola dengan baik. Ada peluang pembayaran berbasis kinerja result based payment (RBP). Maksudnya ada insentif kepada kelompok yang mengelola hutan secara baik. Di saat hutan dikelola oleh masyarakat, hutan akan tumbuh, maka emisi karbon akan berkurang,” katanya.

KKI Warsi Jambi sampai saat ini mendampingi izin perhutanan sosial dengan luas berkisar 130.000 hektare, tersebar di Kerinci, Merangin, Bungo, Sarolangun, Batanghari, Tanjung Jabung Timur, dan Tanjung Jabung Barat. Masyarakat di berbagai daerah itu menjaga hutan dengan kearifan lokal.

“Kelompok masyarakat yang memegang izin perhutanan sosial itu akan di-sertifikasi. Ada sertifikasi nasional, dan sertifikasi dari luar yaitu Plan Vivo. Nanti kita persiapkan bagaimana mereka bisa mempertahankan hutannya. Kita hitung karbonnya. Dari  di situlah masyarakat mendapatkan intensif atau reward,” ujarnya.

Tidak hanya itu, KKI Warsi turut mempunyai program Pohon Asuh. Melalui program ini masyarakat yang tinggal jauh dari hutan dapat berkontribusi dengan berdonasi Rp 200.000 untuk menanam sebatang pohon di hutan.

Sejauh ini, ada 19 hutan yang menjadi lokasi program Pohon Asuh, yakni berada di Jambi, Bengkulu, Sumatera Barat, dan Kalimantan Utara. Di antaranya ada hutan adat.

“Selama setahun pohonnya akan dijaga masyarakat yang tinggal dekat hutan. Donasi itu digunakan menjaga pohon itu serta hutan agar tidak dirusak,” pungkasnya.

Baca juga: Kesimpulan Debat, Warsi Jambi Menilai Ketiga Cawapres Melihat Isu Lingkungan Secara Makro

Baca juga: Api dari Sumur Minyak Ilegal Diduga Sebabkan Kebakaran Hutan Tahura Batanghari Jambi

Baca juga: Maru Jambi, Ikan dari Hutan Rawa yang Disukai Kolektor Luar Negeri

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved