Human Interest Story
Nasib Erfin Dewi Sekarang, Kisah Caleg di Bondowoso Nekat Jual Ginjal Buat Kampanye
Bahkan, anak dan istri Erfin juga sudah menyetujui untuk menjual ginjalnya. Ia mengaku, istri dan anaknya telah memberinya restu.
MASIH ingat dengan sosok seorang calon legislatif (caleg) yang nekat menjual ginjalnya?
Ternyata perolehan suaranya di Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 hanya sedikit.
Erfin Dewi Sudanto (47) maju sebagai caleg DPRD dari Partai Amanat Nasional (PAN) nomor urut 9 untuk dapil Bondowoso 1, Jawa Timur.
Dia mengaku nekat menjual ginjal lantaran tidak memiliki uang untuk kampanye.
Nama Erfin langsung viral dan ramai dibicarakan netizen.
Sebagian publik ada yang kasihan, sebagian ada yang menyayangkan tindakan nekat itu hanya untuk kampanye.
Dia menyadari untuk maju sebagai caleg tidak cukup hanya bermodal kebaikan.
Dia memerlukan modal uang besar untuk mewujudkan keinginannya.
"Kebutuhan sangat besar sekali," ucap Erfin kala itu.
"Terutama yang banyak seperti bansos dan kegiatan yang melibatkan masyarakat," imbuhnya.
Lelaki kelahiran 23 Juni 1976 itu mengaku, setelah terjun ke lapangan, banyak usulan dan harapan dari masyarakat.
Namun tak dipungkiri, ada sejumlah warga yang juga menanyakan soal uang.
"Ada yang tanya tentang uang berapa yang mau dibuat ganti kalau pencoblosan untuk datang ke TPS," ujar dia.
"Perlu modal uang yang besar. Teman saya itu saat Pileg 2019 bisa habis sekitar Rp2 miliar untuk caleg DPRD," ungkap dia.
Di satu sisi, kondisi ekonominya tidak sedang baik-baik saja.
"Akhirnya dari sana saya tekad bulat untuk menjual ginjal saya," terang dia.
Saat menggalang massa dengan mendatangi rumah warga, kebanyakan orang bertanya besaran uang yang akan diberikan kepada para pemilih.
"Masyarakat banyak krisis kepercayaan dengan wakil rakyat. Setiap saya sowan ke rumah warga, selalu ditanya wani piro (berani berapa)?" terang dia.
Karena kondisi ekonominya tengah terpuruk, Erfin berniat untuk menjual ginjalnya demi modal nyaleg.
"Akhirnya dari sana saya tekad bulat untuk menjual ginjal saya," tegas dia.
Keseriusannya itu ditunjukkannya dengan membuat surat pernyataan bermaterai yang ditandatangani, bahwa dirinya siap menjual ginjal.
"Surat pernyataan jual ginjal ini saya buat nantinya untuk biaya operasional dan biaya logistik untuk pemenangan calon legislatif," terangnya..
Ia mempromosikan bahwa dirinya siap menjual ginjal. Siapa saja yang berminat bisa segera menghubunginya.
Erfin mengaku menjual ginjalnya sebagai bentuk dirinya rela mengabdi dan bermanfaat bagi masyarakat luas.
Sebab, menurutnya, menjadi anggota dewan adalah jabatan publik.
"Supaya saya lebih amanah lagi (saat terpilih jadi caleg) dengan sisa umur hidup saya. Ini bukan untuk kepentingan pribadi. Karena selain untuk membesarkan nama partai, ini juga bentuk keseriusan saya, agar ke masyarakat tidak mengkhianati nanti," ucapnya.
Bahkan, anak dan istri Erfin juga sudah menyetujui untuk menjual ginjalnya.
Ia mengaku, istri dan anaknya telah memberinya restu.
Erfin mengaku sempat ada warga yang menghubungi dirinya melalui WhatsApp terkait hal itu.
"Tanya, apakah sudah diangkat ginjalnya, mau dikasihkan berapa?" terang ayah dua anak ini.
Setelah itu Erfin menghubungi orang tersebut untuk mendatangi dirinya.
"Ini tidak ada pabriknya, coba kalau ada yang mau hadir ke rumah saya, saya share lokasi," ucap dia.
Namun setelah itu, dia tak mendapatkan respons dari warga tersebut.
Erfin menilai, warga yang menghubungi tersebut hanya iseng untuk menguji keseriusannya menjual ginjal.
Kampanye
Saat kampanye, Erfin telah sibuk memasang baliho di beberapa tempat.
Banner dan baliho dibuatnya dari sisa tabungan.
Jika nanti ia terpilih menjadi anggota DPRD Bondowoso, Erfin berujar akan menggunakan 50 persen gajinya untuk kegiatan kemasyarakatan.
"Sebanyak 50 persen gaji pokok, jika jadi caleg nanti untuk masyarakat, biar tidak anggap umbar janji," tambahnya.
Dia beranggapan bahwa ginjal merupakan bagian raga manusia yang tidak abadi, sehingga ia tidak masalah jika kehilangan organnya tersebut.
Perolehan suara sedikit
Namun sayang, kini perolehan suara Erfin sangatlah sedikit berdasarkan data real count Komisi Pemilihan Umum (KPU) per Senin, 19 Februari 2024, pukul 09.00 WIB.
Data masuk pada waktu tersebut sebesar 249 dari 475 TPS atau 52.42 persen.
Erfin baru mendapat 40 suara.
Perolehan itu sangat jauh dari rekannya, sesama caleg PAN, Malik Atamimi, yang sudah mendapat 1.237 suara.
Dengan jumlah sekecil itu, besar kemungkinan Erfin gagal memperoleh kursi DPRD Bondowoso.
Nasibnya kini tak diketahui.
Akun Instagram yang mengatasnamakan dirinya juga tidak update sejak empat tahun lalu. (tribunJatim.com/alga)
Baca juga: Mengapa Reshuffle Kabinet Kerap di Hari Rabu? Isu Hadi Menko Polhukam, AHY Menteri ATR
Baca juga: Analisis Politik, PKS-Nasdem Diprediksi Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Surya Paloh Dipanggil Jokowi
Dari Limbah Sawit Jadi Gula Merah Khas Jambi |
![]() |
---|
Muhammad Ulfi Mengayuh Sepeda dari Banten ke Makkah, Sempat Ziarah ke Makam Al Habib Husin di Jambi |
![]() |
---|
Beruang Madu dari Merangin Lepas Liar di Hutan Harapan dan akan Bertahan Hidup di Sana |
![]() |
---|
Andi menjadi Siamang, Zikra sebagai Ungko dalam 'Nama Suci' di Hutan Harapan Jambi |
![]() |
---|
Rahasia UMKM Jambi Buat Gula Merah dari Nira Kelapa Sawit yang Rasanya Lebih Legit |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.