Berita Tanjab Timur

Polres Tanjab Timur Catat Kasus Kekerasan Anak di Bawah Umur Meningkat 20 Persen di Tahun 2023

Maraknya kasus pelecehan seksual dan kekerasan terhadap anak-anak di bawah umur pada tahun 2023 mengalami peningkatan 20 persen dari tahun sebelumnya.

Penulis: anas al hakim | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
Shutterstock
Ilustrasi 

TRIBUNJAMBI.COM, MUARASABAK - Maraknya kasus pelecehan seksual dan kekerasan terhadap anak-anak di bawah umur pada tahun 2023 mengalami peningkatan 20 persen dari tahun sebelumnya.

Berdasarkan data Unit PPA Polres Tanjab Timur pada 2023 jumlah kasus kekerasan terhadap anak tercatat 41 kasus. Sedangkan di awal tahun 2024 tercatat ada 4 Kasus.

Dengan rincian 13 kasus rudapaksa anak dibawah Umur, 3 kasus tindakan asusila, 6 kasus KDRT, 4 kasus kekerasan terhadap anak dibawah umur, 5 kasus kekerasan seksual dan 2 kasus TPPO.

"Sedangkan diawal tahun 2024 sebanyak 5 kasus dengan rincian 2 kasus menyetubuhi anak dibawah umur, 2 kasus kekerasan terhadap anak dan 1 kasus kekerasan terhadap anak dibawah umur," jelas Kanit Unit PPA Polres Tanjab Timur Brikpol Siahaan Ricky, Kamis (01/02/24).

Dikatakan Kanit Unit PPA Polres Tanjab Timur Brikpol Siahaan Ricky, ia menjelaskan bahwa banyaknya kasus tindak asusila terhadap anak dibawah umur, pihak Kepolisian tentunya telah melakukan berbagai upaya-upaya agar bisa meminimalisir seperti sosialisasi ke sekolah -sekolah dan juga ke masyarakat.

"Kita selalu melakukan sosialisasi ke sekolah -sekolah, dan sudah sering kita lakukan di tahun lalu melalui Bhabinkamtibmas," ujarnya.

Menurutnya, seiring dengan perkembangan tekhnologi dan masih banyak situs-situs dewasa yang masih aktif ditambah lagi adanya group whatsapp yang dengan mudahnya untuk di share ke grup. Sehingga dengan mudahnya konten dewasa tersebut untuk di konsumsi oleh publik.

Maka tidak heran kasus tindakan asusila terhadap anak dibawah umur ini ada peningkatan di tahun 2023 sekitar 20 persen dari tahun sebelumnya.

"Ada peningkatan sekitar 20 peresen dari tahun 2022 ke 2023, hal ini disebabkan kemajuan tekhnologi, serta kurang nya perhatian dari orang tua. Artinya yang menjadi garda terdepan adalah pihak keluarga serta pemahaman agama yang perlu di tingkatkan," pungkasnya.

Baca juga: Dampak Banjir di Sarolangun, Akses Jalan ke Sentra Pertanian Masyarakat Terputus

Baca juga: Prediksi Skor Tajikistan vs Yordania, Cek Head to Head dan Statistik Tim, Jumat 2 Februari 2024

Baca juga: Jalan Kabupaten di Padang Jering Sarolangun Rusak Parah, Warga: Ini Jalan Apa Kolam Ikan?

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved