Mata Lokal Memilih
Terungkap Alasan Mahfud MD Tunggu Momentum untuk Mundur dari Menko Polhukam
Mahfud menyampaian itu untuk menanggapi pernyataan Ganjar Pranowo, capresnya, yang sempat mengusulkan agar pejabat negara yang maju di Pilpres 2024
TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Kabar yang menyebut Mahfud MD akan mundur dari jabatan menteri berembus kencan.
Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3, Mahfud MD, mengaku bakal menunggu waktu yang tepat untuk mundur dari jabatan Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan ( Menko Polhukam ).
Mahfud menyampaian itu untuk menanggapi pernyataan Ganjar Pranowo, capresnya, yang sempat mengusulkan agar pejabat negara yang maju di Pilpres 2024, termasuk dirinya, mundur dari jabatan guna mengindari adanya konflik kepentingan atau conflict of interest.
"Apa yang disampaikan Pak Ganjar sore ini adalah kesepakatan saya dan Pak Ganjar sejak awal. Bahwa saya pada saatnya yang tepat nanti pasti akan mengajukan pengunduran diri secara baik-baik. Jadi tidak ada pertentangan dari saya dan Pak Ganjar," kata Mahfud dalam acara 'Tabrak Prof' di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (23/1).
Mahfud mengatakan sebagai menteri, dirinya masih memiliki tanggung jawab yang belum rampung dan harus dijaga hingga saat ini.
Sehingga, dia pun belum bisa memastikan kapan waktu yang tepat untuk mundur sebagai Menko Polhukam.
"Tinggal tunggu momentum, karena masih ada tugas yang saya jaga, jangan sampai kacau apa yang sudah jadi. Harus saya jaga dalam rangka transisi dan saya menghormati Presiden Jokowi yang mengangkat saya 4,5 tahun lalu," katanya.
Mahfud menekankan penunjukan Presiden Jokowi kepadanya adalah niat baik untuk rakyat.
Oleh karena itu, ia menerima jabatan sebagai Menko Polhukam dan akan melanjutkan amanah untuk rakyat itu bersama Ganjar sebagai cawapres.
Lebih lanjut, Mahfud mengaku tidak pernah menggunakan fasilitas negara yang diberikan kepadanya sebagai Menko Polhukam untuk kepentingan kampanye politik.
"Saya tidak mau menggunakan jabatan saya menggunakan fasilitas pemerintahan," ujarnya.
Mahfud berharap, sikap tersebut dapat ditiru oleh calon presiden dan calon wakil presiden lain yang berkontestasi di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
"Saya juga ingin memberi contoh, kalau saya ini sebagai calon wakil presiden masih merangkap, apakah saya menggunakan kedudukan saya untuk memanfaatkan fasilitas negara atau tidak. Ini sudah tiga bulan saya lakukan, saya tidak pernah menggunakan fasilitas negara," katanya.
Mahfud mengaku selama mencalonkan diri sebagai cawapres 2024, ia masih berkantor secara rutin di kantornya, Kemenko Polhukam.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu juga mengaku tidak pernah meminta pejabat daerah untuk menjemput dan mendampinginya saat sedang berkunjung ke daerah.
Program Unggulan Rahman-Guntur, Dokter Kito dan Home Prima untuk Transformasi Layanan Kesehatan |
![]() |
---|
Rahman-Guntur akan Gelar Kampanye Akbar di Kota Jambi, Hadirkan Band Padi dan Haddad Alwi |
![]() |
---|
Marga Sinaga Bersatu dan Kompak akan Menangkan Rahman-Guntur di Pilwako Jambi 2024-2029 |
![]() |
---|
Blusukan ke Pasar Sengeti, Cabup Muaro Jambi Zuwanda Janji Realisasikan Aspirasi Pedagang |
![]() |
---|
H Abdul Rahman Blusukan ke Pasar Aurduri, Didoakan Pedagang jadi Wali Kota Jambi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.