Banjir di Jambi

Walhi Jambi Ungkap Faktor Durasi Banjir Bagian Hilir Sungai Batanghari Bakal Terjadi Lebih Lama

Walhi Jambi menilai bencana hidrometeorologi seperti banjir yang terjadi dibagian hilir Sungai Batanghari akan berlangsung lebih lama

|
Penulis: A Musawira | Editor: Herupitra
Tribunjambi/Anas
Puluhan rumah warga di Kelurahan Rawa Sari, Kecamatan Berbak, Kabupaten Tanjab Timur, mulai terendam banjir akibat meluapnya Sungai Batanghari. 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Jambi menilai bencana hidrometeorologi seperti banjir yang terjadi dibagian hilir Sungai Batanghari akan berlangsung lebih lama, jika dibandingkan dengan situasi banjir di wilayah tengah dan hulu Provinsi Jambi.

Hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor. Dwi Nanto, Manajer Kajian dan Penguatan Informasi Walhi Jambi menuturkan pertama wilayah hilir adalah lintasan akhir dari aliaran Sungai Batanghari.

Kemudian, daerah ini bagian terendah jika dilihat dari seluruh topografi wilayah Provinsi Jambi.

Lanjut Dwi mengatakan wilayah hilir ini merupakan bertemunya air laut yang menjadi tujuan akhir aliran air.

“Situasi yang cukup tidak mendukung, karena dalam beberapa bulan kedepan, laut akan terus mengalami peningkatan volume air juga dan mengakibatkan rob/naiknya air laut ke daratan,” katanya pada Senin (15/1/2024).

Peristiwa rob dan banjir dari darat, akan bertemu pada satu titik, tepatnya diwilayah hulu yang berdekatan dengan pesisir dengan durasi yang lebih lama.

“Lebih luas dan durasinya lebih lama, dengan teori diatas,” ujarnya.

Baca juga: Gaji PNS, TNI Polri dan PPPK 2024 Setelah Naik

Baca juga: Dukung Pengembangan UMKM Tanah Air, BSI Siap Salurkan KUR Syariah Senilai Rp16 Triliun di 2024

Walhi Jambi menilai, peran pemerintah belum optimal, terutama sangat lemah dalam konteks pencegahan.

Selain pencegahan, dalam rangka penanggulangan juga belum maksimal.

“Sumberdaya Provinsi Jambi masih banyak yang belum digerakan secara maksimal. Coba cek, diwilayah Kota Jambi sudah banyakah posko-posko tanggap darurat untuk persiapan banjir, kurang maksimalnya digerakan itu satu diantaranya adalah hal-hal seperti itu,” jelasnya.

Pola penganana banjir masih seperti yang sudah-sudah, jika terjadi banjir baru bergerak. Padahal kata Dwi ahli sudah banyak mengingatkan tentang besarnya potensi banjir diwilayah hilir, khususnya Kota Jambi.

“Kalau dilihat dari situasi banjir di hulu dan wilayah tengah, Kota Jambi akan mendapatkan kiriman air yang lebih jika dibandingkan tahun sebelumnya,” ucapnya.

Sementara itu, catatan Walhi Jambi paling tidak lima tahun terakhir ini wilayah hulu Kerinci dan Sungaipenuh selalu mengalami banjir.

Fakta tersebut sudah lebih dari cukup membuktikan bahwa, wilayah hulu yang seharusnya memiliki fungsi menyerap atau mengikat air, tidak bekerja dengan baik.

“Apa akibatnya, wilayah tengah (Sarolangun, Tebo, Bungo dan Batanghari) akan mendapatkan limpahan air yang jumlahnya sulit diperkirakan,”

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved