LIPUTAN KHUSUS
Kopi Jambi Keliling Negeri, Dua Pemuda Jelajahi 28 Kota dari Merangin ke Bali, Seri ke 1
Rencananya, mereka akan mencari pusat keramaian atau titik nol sebuah kota untuk menjual dan memperkenalkan kopi Jambi.
Penulis: tribunjambi | Editor: Duanto AS
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Di titik nol tiap daerah, mereka akan berhenti untuk mengenalkan kopi Jambi ke khalayak.
Rencana itu akan dilakukan dua pemuda asal Jambi, Feri dan Novan, yang akan melakukan long trip atau perjalanan jauh via darat, dengan membawa kopi Jambi dan musik ke 28 kota di Indonesia.
Puluhan kota di Indonesia akan mereka lalui, dimulai dari Merangin, Provinsi Jambi, hingga Denpasar, Provinsi Bali.
"Total kita akan mengunjungi 28 kota dalam tempo tidak kurang dari 56 hari," ujarnya, Senin (2/1).
"Besok (hari ini; red) kita akan memulai perjalanan," tambahnya.
Feri dan Novan akan membawa kopi khas Jambi dan menjual kopi Jambi di setiap daerah yang mereka kunjungi.
"Jadi di setiap kota kita akan open bar dan menjual kopi kita," ujarnya.
Untuk mendukung ide itu, mereka telah membuat meja bar khusus.
Itu akan mereka gunakan untuk menyimpan barang-barang dalam mobil selama long trip.
Titik Nol Pertukaran Kopi
Rencananya, mereka akan mencari pusat keramaian atau titik nol sebuah kota untuk menjual dan memperkenalkan kopi Jambi.
Tidak hanya menjual kopi, mereka juga akan melakukan live musik untuk menarik massa atau penonton.
Menariknya mereka tidak akan membawakan lagu-lagu hits saat ini, tapi membawakan lagu karya sendiri.
Feri mengaku telah memiliki banyak lagu ciptaan sendiri.
Dahulu, dia merupakan musisi yang banyak melahirkan singel.
Selama perjalanan, Feri dan Nova akan bersilaturahmi dengan penjual kopi lokal dan melakukan pertukaran biji kopi.
Feri mengungkapkan, selama perjalanan mereka akan mencoba melakukan perjalanan ala pecinta campervan.
Walaupun mobilnya tidak dimodifikasi khusus, namun mereka akan menghindari hotel untuk menginap.
Mereka juga tidak membawa alat memasak ataupun tenda.
"Selama perjalanan, kita akan tidur di mobil atau di SPBU terdekat," katanya.
"Selain itu, kita ini cowok-cowok yang malas masak, jadi beli makan aja," ungkapnya.
Awalnya Sendiri
Feri bercerita, pada awalnya rencana perjalanan itu akan dia lakukan sendiri.
Saat persiapan, dia bertemu Novan yang menyatakan ingin mengikuti.
"Mengusung konsep Love Journey For Son, Kebersamaan Dalam Cinta," ujarnya.
Konsep itu berasal dari rasa sayang Feri terhadap anaknya yang kini sulit dia temui.
"Sejujurnya saya punya permasalahan keluarga yang membuat saya sukar untuk bertemu anak saya,' ujar ayah dua anak ini.
"Untuk itu saya buat perjalanan ini, untuk mengobati rasa yang ada di hati," katanya.
Ide perjalanan Feri ini juga tak lepas dari diskusinya bersama Lilik, yang pernah sukses naik haji backpaker bersama anaknya, Balda, beberpa tahun lalu.
Kala itu, Lilik ke Makkah menggunakan sepeda motor kesayangannya.
Kondisi Luasan Kebun di Jambi
Komoditas kopi asal Provinsi Jambi mewarnai pasar Asia, Timur Tengah hingga tembus ke Eropa.
Bukan tanpa alasan. Jambi memiliki tiga jenis komoditas kopi yang tumbuh di dataran tinggi Kerinci, Sungai Penuh dan Jangkat, Merangin, serta di daerah rawa-rawa Tanjab Barat dan Tanjab Timur.
Kabid Produksi Perkebunan Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Jambi, Adi Guna, menjelaskan jenis kopi di Provinsi Jambi terbilang cukup lengkap.
Terdiri dari kopi arabika, robusta dan liberika.
“Kopi jenis arabika itu ada di Kerinci dan sedikit di Sungai Penuh serta Jangkat, Merangin. Robusta sebarannya ada di Kerinci, Sungai Penuh dan Merangin serta liberika tumbuh di Tanjab Barat dan Tanjab Timur. Jenis kopi liberika ini untuk di Jambi dinamai Liberika Tungkal komposit,” katanya, Selasa (2/1).
Di antara tiga jenis kopi tersebut, terluas yakni kopi jenis robusta yang berada di Kabupaten Kerinci, Sungai Penuh dan Merangin seluas 20.652 hektare, berdasarkan data 2021.
Untuk kopi jenis arabika seluas 3.777 hektare dan liberika seluas 6.426 hektare yang tumbuh di wilayah pasang surut atau rawa.
“Kalau kopi arabika tumbuh di atas 1.000 Mdpl dan robusta di bawah 1.000 Mdpl. Di Jangkat sendiri di atas 1.000 Mdpl, tapi petani masih menanam robusta dan di sana cukup luas untuk kopi jenis robusta ini,” ujarnya.
Sejauh ini, dari ketiga jenis kopi tersebut, jenis arabika yang disukai di pasar Eropa.
Sedangkan kopi robusta biasanya diekspor ke Asia dan Timur Tengah.
“Pasar ekspor banyak permintaan yaitu jenis kopi arabika karena Eropa lebih suka yang arabika Kerinci. Harganya juga jauh lebih tinggi. Rasanya ada sedikit asam-asam manis dan pahitnya tidak terlalu banyak. Kalau robusta rasanya agak lebih pahit, dan liberika agak banyak asam untuk rasanya,” jelasnya.
Harus Selaras Pemasaran
Dosen Prodi Perbankan Syariah UIN STS Jambi, Refky Fielnanda, mengatakan kopi di provinsi Jambi lebih dominan disuplai dari wilayah Jangkat, Kabupaten Merangin dan kabupaten di dataran tinggi serta dataran rendah Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
Kebun kopi itulah yang selama ini menjadi mata pencarian masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, bercocok tanam dan membudidayakan kopi.
Masih ada kelemahan kopi yang berasal dari provinsi Jambi, karena terlalu fokus terhadap produksi kopi itu sendiri.
Tetapi tidak fokus terhadap pemasaran kopinya. Kopi itu termasuk kopi yang baik, bahkan memiliki varian kopi seperti arabika, liberika dan robusta.
Banyak pula penyuka kopi dan sudah dikirim ke daerah lain, seperti Lampung dan lain sebagainya.
Karena terlalu berfokus pada lahan produksi kopi, sehingga tidak memberikan nilai tambah pada para petani kopi atau pengusaha kopi yang ada di Jambi.
Artinya masih berfokus pada produksi, belum berfokus kepada pemasaran atau hilirisasi kopi.
Jadi fokus tanam, memperluas lahan ada tetangga berhasil di bidang kopi di ikut juga nanam kopi.
Saat ini sudah memikirkan pemasaran kopi yang ada.
Bila fokus kepada produksi kopi saja, maka akan rentan kopi Jambi akan diatasnamakan kopi daerah lain.
Identitas kopi Jambi bisa saja pudar di ranah pemasaran.
Untuk varian sudah Oke, tinggal lagi pemasaran, kemasan dan lain sebagainya. (yon/wir/ifa)
Baca juga: Melahap Buah Jatuh Langsung dari Kebun, Menikmati Musim Durian di Jambi, Seri 1
Baca juga: Bisa Pesan Tiket Online Jalan Santai HUT ke 67 Provinsi Jambi di booking.tribunnews.com
liputan khusus
kopi Jambi
kopi Jangkat
kopi Kerinci
kopi Merangin
kopi Tanjab Barat
kopi Tanjab Timur
Tribunjambi.com
Warga 4 Daerah Tolak Pembangunan Stockpile Batu Bara PT SAS di Aur Duri Kota Jambi, Hanya Sejengkal |
![]() |
---|
Raffi Tak Jadi Operasi Plastik, Anak di Jambi Kena Stevens-Johnson Syndrome, Virus Tak Masuk Daging |
![]() |
---|
Ketua DPRD Kota Jambi Minta Wako Panggil Dokter Puskesmas dan Kadis, Anak Kena Sindrom Langka |
![]() |
---|
Ustaz Agus Nyaris Menangis Lihat Kondisi Anak di Jambi Kena Sindrom Langka Kulit Mengelupas |
![]() |
---|
Anak di Jambi Kena Sindrom Langka, Kulit Raffi Lepas Jika Tidur di Kasur, Terpaksa Alas Daun Pisang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.