LIPUTAN KHUSUS
Adu Nyawa di Aspal Kawasan Tugu Keris Kota Baru, Balap Liar Bikin Warga Kesal
Sepeda motor yang digunakan pun beragam. Mulai kendaraan standar pabrikan, semi-balap, hingga modifikasi penuh
Penulis: tribunjambi | Editor: Duanto AS
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Tatkala beberapa sepeda motor dipacu dalam kecepatan tinggi, terjadi senggolan sesama pebalap liar hingga seorang di antaranya terjatuh.
Tubuh dan kendaraannya terseret bermeter-meter hingga nyaris menabrak pedagang telur congkel di pinggir jalan. Peristiwa itu terjadi di Jalan H Agus Salim, kawasan Tugu Keris, Kotabaru, Kota Jambi, yang dijadikan trek balap liar, Minggu (19/11) sekira pukul 00.00-03.00 WIB.
Pantauan Tribun jelang dini hari, suara ledakan knalpot terdengar berkali-kali. Belasan anak muda tak berhelm menggeber sepeda motor, adu cepat di aspal Kotabaru. Sebagian dari mereka mengenakan helm, sebagian tidak. Tak satu pun dari mereka mengenakan pakaian balap (wearpack).
Balapan liar itu dilakukan dalam beberapa cara. Ada adu kecepatan dalam satu rombongan layaknya pebalap MotoGP. Ada juga yang duel satu lawan satu.
Sepeda motor yang digunakan pun beragam. Mulai kendaraan standar pabrikan, semi-balap, hingga modifikasi penuh.
Ari (26), warga Kota Jambi, yang datang bersama beberapa rekannya, ikut uji nyali menggeber di trek liat itu.
Dia menuturkan awalnya ikut-ikutan teman yang hobi motor, kemudian tertarik ikut balapan liar yang membahayakan nyawa itu.
"Kalau dibilang sering itu idak, bang. Kalau kami malam Minggu bae," ujarnya.
Selain adu kecepatan dan adu gengsi kendaraan, kata Ari, jika memungkinkan ada juga yang bertaruhan.
Namun, soal taruhan, Ari tidak mengetahui secara pasti nominalnya. Itu berdasarkan kesepakatan dari para penantang.
Biasanya, para pebalap liar melakukan pemanasan dahulu, sembari mencari lawan untuk taruhan. "Kalau yang kito tengok ini belom, masih pemanasan cari lawan. Biaso agek ado yang ngajak tuh," tuturnya.
Komentar senada dikatakan rekan Ari. Dia mengatakan biasanya penantang yang serius mengajak adu cepat, mengamati dari pinggir jalan. Setelah melihat ada lawan yang sepadan, baru terjadi komunikasi.
"Itu kalau kata kawan-kawan yang sering nongkrong di sini yo, bang," tuturnya.
Selama tiga jam, pukul 00.00-03.00, dalam catatan Tribun, terjadi beberapa kali insiden. Ada yang sampai terjatuh, ada yang nyaris terjatuh.
Suatu kejadian, seorang pebalap liar yang menggunakan motor bebek terjatuh akibat senggolan. Dia nyaris menabrak pedagang telur congkel. Sesudah jatuh, dia berdiri kembali, seolah tidak terjadi apa-apa.
Mobil patroli polisi terlihat ada di sekitar lokasi. Namun, ternyata itu tidak menciutkan nyali pebalap liar dan ratusan penonton di sana. Mereka justru semakin beringas menjelang dini hari, ketika polisi telah pergi.
Gangguan Rutin
Balap liar di kawasan Tugu Keris, Kota Jambi, rutin dilakukan. Kehadiran mereka sering kali menganggu pengendara yang melintasi jalan tersebut. Selain keamanan dan kenyamanan pengguna jalan, suara bising pun terdengar hingga permukiman sekitar.
Thorik, pengendara yang kebetulan mampir membeli bandrek di sekitar lokasi, mengatakan sangat tidak nyaman dengan adanya balap liar itu. Terlebih, sejumlah gedung di Kota Baru kerap digunakan untuk acara dan resepsi pernikahan.
"Terganggu sekali. Saya lagi bantu mantau dekorasi pernikahan kawan di gedung dekat sini. Dari pukul 11 malam, orang ini sudah bising. Pas keluar cari makan, ngeri tertabrak waktu nyebrang," kata Thorik.
Kata Thorik, para pebalap liar sepertinya tidak mempan diusir oleh polisi. Padahal polisi menggunakan mobil dan motor patroli sudah berkali-kali mengusir pebalap liar dan penontonnya.
"Sudah diusir polisi tadi. Cuma, balik lagi. Baru 5-10 menit dibubarin lah datang lagi, ngegas lagi di sini. Kami susah keluar-masuk gedung, takut tabrakan," ungkap Thorik.
Elnova warga sekitar Perumnas Kota Baru kesal kerap mendengar bising knalpot motor saat larut malam.
"Seringlah dengar, padahal agak jauhlah ratusan meter dari rumah cuma terdengar karena malam mungkin.
Sampe jam dua kadang terdengar, terganggulah pasti," kata Elnova.
Sebagai masyarakat sekitar, dia berharap balapan liar tidak terjadi lagi di sekitar Tugu Keris. Agar pengendara dan warga sekitar Perumnas Kota Baru bisa tenang dan aman dari suara bising knalpot brong. "Dan dak bahaya kalau mau lewat," ungkapnya.
Anafi, sopir pengiriman kargo yang rutin melintas lokasi tersebut, mengungkapkan sering terganggu kala membawa mobil ekspedisi melintas di Jalan H Agus Salim ke arah Kebun Kopi.
"Setiap malam Minggu, kadang malam Sabtu, orang ini balapan. Paling ramai malam Minggu, sampai subuh. Aku bawa mobil besak terganggu, takut nyenggol kecelakaan. Kadang aku klakson, aku pepet biar takut orang ini," kata Anafi.
Meski merasa kesal, Anafi juga mengatakan jadi hiburan tersendiri baginya.
"Kadang sesudah narok truk di gudang, aku balik lagi ke sini, nonton sampai seru-seru sampe pukul dua, kadang tiga. Lihat motor kencang ada kadang-kadang, kadang motor pelan ada jugo," sebut Anafi.
Menurut Anafi yang sudah beberapa kali menonton, jarang terjadi kecelakaan di trek liar. Jikalau ada, itu tidak begitu parah.
"Jarang pula jatuh orang ini. Ado jatuh, tapi dak parah, paling dia sama dia lah. Habis jatuh, tegak lagi, jarang sampai parah gitu," ungkap Anafi.
"Paling cuma tes motor, jarang taruhan. Ado taruhan cuma dio udah janjian sebelumnya, jarang ketemu di sini taruhan. Taruhan paling kecil-kecilan, aku dak tahu pasti berapo taruhan balap liar ini," kata Anafi.
Menurut Anafi, bila ada balap liar sedang taruhan maka motor yang melakukan taruhan tersebut hampir rata-rata motor kencang, bisa matic hingga motor 150 Cc ke atas. "Motor kencang yang taruhan, tapi jarang. Bukan budak kecil ini, lah dewasa lah budaknyo, kalau taruhan pasti ramai di start dak kayak ini sepi start yang nonton. Bisa puluhan orang di start kalau ada taruhan, start dari Tugu Keris finis di depan GOS," ujarnya.
Kasatlantas Ungkapkan Kesulitan
Kepolisian Kota Jambi cukup kesulitan melakukan pengawasan balap liar di kawasan Kotanaru dan Telanaipura. Penyebabnya, jumlah personel yang terbatas dan fokus yang terbagi dengan persoalan angkutan batu bara.
Kasat Lantas Polresta Jambi, Kompol Aulia, mengatakan pelaksanaan tugas polisi lalu lintas (polantas) di Jambi saat ini telah terbagi, karena kondisi kamtibmas di Jambi fokus di beberapa ruas jalan yang dilalui angkutan truk batu bara. Seharusnya truk batu bara melintas di jalan khusus, tapi masih melewati jalan umum, sehingga sering bersentuhan dengan masyarakat terkadang mengakibatkan konflik.
"Pada malam hari, kami menempatkan anggota sebanyak delapan orang untuk pengamanan jalur batu bara, dari pukul sembilan malam hingga pukul lima pagi dan anggota itu lepas dinas. Untuk antisipasi jalur batu bara kalau ada kecelakaan atau kemacetan, bisa di cek di Paal 10," katanya.
Dia menyebutkan, untuk balap liar yang berada di depan kantor PU provinsi Jambi atau tugu kris Siginjai Kotabaru saat tengah malam, pihak kepolisian sudah tidak fokus lagi. Karena fokus pada angkutan batubara.
"Di sana ada polsek terdekat. Kalau polisi yang berseragam, pasti pebalap ini kabur," ujarnya.
Untuk balap liar di depan bandara, Aulia mengatakan pihaknya telah berpatroli setiap sore, khususnya malam Sabtu dan Minggu.
"Sabtu-Minggu anggota kami sprint sebanyak 10 orang, empat pakai seragam enam tidak pakai seragam. Alhamdulillah tidak ada yang ada orang lewat kencang sendiri, kalau balapan itu ada lawannya, ini yang di bandara dak ada. Dan beberapa kali kami tilang (kebut sendiri). Menurut saya, depan bandara sudah sangat berkurang," jelasnya.
Dia menjelaskan, permasalahan balap liar tidak sanggup diselesaikan dengan polisi lalu lintas saja. "Harus melibatkan semua fungsi turun tangan," ujarnya.
"Sudah datang mobil, polisi datang, dia pergi, sebentar datang lagi. Kucing-kucingan. Jadi seyogyanya penindakan balap liar ini harus terpadu dari fungsi reskrim, intel, sabhara, lalu lintas," sebutnya.
Pihaknya juga telah melakukan penilangan terhadap para remaja dan lainnya yang kerap kebut-kebutan, bahkan tilang sampai 1 bulan lamanya. "Namun kita akui banyaknya aktivitas di Kota Jambi tidak dapat kota cover semua," ungkapnya.
Aulia menambahkan pihaknya kini fokus dengan kendaraan yang menggunakan knalpot brong dan tanpa TNKB.
Pihaknya menemukan kendaraan tanpa TNKB terkhusus mobil. "Yang jelas balap liar masih kurang sadarnya kesadaran masyarakat terutama orang tua, untuk mengingatkan anak-anaknya. Perlu diketahui motor itu merupakan mesin pembunuh," tuturnya.
Mengurangi Melalui Event.
Wakil Sekjen Ikatan Motor Indonesia (IMI) Provinsi Jambi, Adi, mengatakan balap liar terjadi karena kurangnya sarana pendukung. Di daerah lain juga cukup banyak, termasuk Jawa. Bahkan, aksi mereka juga jauh lebih ekstrem.
Jika berbicara untuk menghilangkan, itu tentu akan sulit. Upaya yang bisa dilakukan, paling tidak hanya bisa mengurangi saja. "Bukan menghentikan (balap liar), di antaranya dengan sering mengadakan event. Baik itu drag ataupun race sebagai wadah mereka menyalurkan hobi tadi,” ujarnya.
Hanya saja, persoalan yang terjadi saat ini, Kota Jambi tidak memiliki sirkuit permanen. Sejatinya itu dapat digunakan untuk sekadar berlatih atau setting, sehingga mereka lebih terarah lagi.
Namun jika itu tidak ada sirkuit, balap liar akan terjadi di tempat-tempat yang sekiranya cukup bagus.
“Selain itu kebanyakan yang balap liar itu juga bukan pebalap resmi atau yang sudah memiliki tim, melainkan mereka yang hobi kebut-kebutan jalanan atau istilahnya mereka yang masih mencari jati diri," tuturnya.
Bagi pebalap yang sering turun di kejuaraan resmi, pasti tahu dan tidak mau liar di jalanan. "Karena jika ketahuan mereka main di jalanan akan diberikan sanksi," ujarnya.
Sanksinya cukup berat, mulai dari pencabutan SIM hinga dilarang ikut event resmi lagi.
Setiap event yang diadakan IMI memang selalu disambut baik pecinta balap di Provinsi Jambi. Itu terlihat dari banyaknya peserta yang ikut dalam beberapa ajang yang diperlombakan. Secara tidak langsung juga menunjukan betapa tingginya peminat balap di Jambi. “Namun event itukan tidak selalu ada, dalam setahun itu bisa dihitung beberapa kali bukan setiap bulan. Lagi lagi lintasan jalanan jadi pilihan mereka yang ingin uji coba,” tuturnya.
“Berbeda jika kita ada fasilitas tadi, jadi kita bisa mudah mengarahkannya. Memang sedikit dilema dengan kondisi ini,” tandasnya. (usn/can)
Baca juga: Tsamara Amany dan Kedekatannya dengan Erick Thohir, Sudah Ikhlaskan Posisi Cawapres
Baca juga: Prediksi Perekonomian Jambi 2024 dari Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi, Hermanto
Warga 4 Daerah Tolak Pembangunan Stockpile Batu Bara PT SAS di Aur Duri Kota Jambi, Hanya Sejengkal |
![]() |
---|
Raffi Tak Jadi Operasi Plastik, Anak di Jambi Kena Stevens-Johnson Syndrome, Virus Tak Masuk Daging |
![]() |
---|
Ketua DPRD Kota Jambi Minta Wako Panggil Dokter Puskesmas dan Kadis, Anak Kena Sindrom Langka |
![]() |
---|
Ustaz Agus Nyaris Menangis Lihat Kondisi Anak di Jambi Kena Sindrom Langka Kulit Mengelupas |
![]() |
---|
Anak di Jambi Kena Sindrom Langka, Kulit Raffi Lepas Jika Tidur di Kasur, Terpaksa Alas Daun Pisang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.