Ribuan Pekerja Kena PHK

LIPSUS Ribuan Pekerja di Jambi Jadi Korban PHK, Terbanyak dari Sektor pertanian dan Perkebunan

Tenaga kerja sektor perdagangan, jasa dan investasi, pertambangan serta pertanian/perkebunan

|
Editor: Rahimin
ist
Ilustrasi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Di provinsi Jambi, ribuan pekerja kena PHK perusahaan. 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Ribuan pekerja di Provinsi Jambi terkena PHK atau pemutusan hubungan kerja dari perusahaan tempatnya bernaung.

Tribunjambi.com melakukan liputan khusus terkait adanya pemutusan hubungan kerja (PHK) ini.

Menurut data yang diperoleh Tribunjambi.com dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Jambi, selama 2022 ada 1.106 pekerja ter-PHK dan 305 pekerja selama 2023 di PHK oleh perusahaan.

Korban PHK ini dari tenaga kerja sektor perdagangan, jasa dan investasi, pertambangan serta pertanian/perkebunan.

Kepala Bidang Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Hubungan Industrial Disnakertrans Provinsi, Dodi Haryanto Parmin bilang, pihaknya memperoleh data kasus perselisihan hubungan industrial hingga di PHK dari masing-masing kabupaten kota dalam Provinsi Jambi.

“Pekerja di PHK tahun ini sampai Oktober mengalami penurunan dibanding 2022 lalu yang jumlahnya 1.106 pekerja. Tahun ini hingga Oktober baru 305 pekerja yang menjadi korban PHK dari perusahaan,” katanya pada Kamis (19/10/2023) dikonfirmasi Tribunjambi.com.

Dodi mengungkapkan, paling banyak korban PHK terjadi disektor pertanian dan perkebunan

Hal itu disebabkan pengolahan karet yang kekurangan bahan baku serta mekanisme ekspor karet yang mengalami hambatan sehingga mengakibatkan perusahaan mengambil kebijakan untuk mengurangi karyawan.

Bahkan, kata Dodi ada, dua perusahaan pengolahan karet di Jambi yang tutup selain mengorbankan para pekerja.

“Daerah yang paling banyak itu di Kabupaten Tebo pada 2022 lalu mem-PHK 652 tenaga kerja dan Kabupaten Muaro Jambi pada 2023 ini mem-PHK 142 tenaga kerja,” ujarnya.

Sementara itu, untuk Kota Jambi yang punya banyak perusahaan dalam tahun ini tergolong masih sedikit yaitu 72 orang pekerja yang di PHK.

“Paling banyak pekerja di pengolahan karet, bahan baku karetnya kurang karena pengalihan petani karet ke sawit, jadi lahan-lahan karet sudah berkurang,” pungkasnya.( a musawira)

Baca berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Eks Pekerja Laporkan PHK Sepihak dan Hak tak Dibayar, Disnaker Tebo Panggil PT NAR Senin

Baca juga: Lahan Karet Berkurang, Pekerja Banyak di PHK, Federasi Hukatan KSBSI Mengadu ke Pemprov Jambi

Baca juga: Perusahaan Makin Mudah PHK Karyawan Imbas Perppu Cipta Kerja Disahkan,BEM UI Unggah Meme Ketua DPR

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved