Kunci dan Jawaban
Kunci Jawaban Kelas 10 SMA Bahasa Indonesia Halaman 63 Tarian Tema
Kunci jawaban kelas 10 SMA mata pelajaran Bahasa Indonesia Kurikulum Merdeka halaman 63
Penulis: Heri Prihartono | Editor: Heri Prihartono
TRIBUNJAMBI.COM - Kunci jawaban kelas 10 SMA mata pelajaran Bahasa Indonesia Kurikulum Merdeka halaman 63.
Berikut ini materi tentang Tarian Pena.

Jawaban
Perbandingan Karakterisasi dan Plot pada Hikayat Sa-ijaan dan Ikan Todak, Hikayat Si Miskin, dan Cerpen Tarian Pena
Latar Belakang Tokoh
Latar belakang tokoh merupakan faktor yang penting dalam menentukan karakter tokoh. Latar belakang tokoh dapat berupa latar sosial, ekonomi, budaya, dan psikologis.
Hikayat Sa-ijaan dan Ikan Todak
Dalam Hikayat Sa-ijaan dan Ikan Todak, latar belakang tokoh Datu Mabrur adalah seorang pemuda yang bertapa di dasar laut. Latar belakang ini memengaruhi karakter Datu Mabrur yang menjadi sosok yang gigih dan pantang menyerah dalam mencapai tujuannya.
Hikayat Si Miskin
Dalam Hikayat Si Miskin, latar belakang tokoh Si Miskin adalah seorang pemuda yang miskin dan tertindas. Latar belakang ini memengaruhi karakter Si Miskin yang menjadi sosok yang sabar dan tawakal dalam menghadapi cobaan.
Cerpen Tarian Pena
Dalam Cerpen Tarian Pena, latar belakang tokoh Anisa adalah seorang gadis yang berasal dari keluarga sederhana. Latar belakang ini memengaruhi karakter Anisa yang menjadi sosok yang mandiri dan penuh tekad dalam mengejar cita-citanya.
Sudut Pandang
Sudut pandang merupakan cara pengarang menyampaikan cerita kepada pembaca. Sudut pandang dapat berupa sudut pandang orang pertama, sudut pandang orang kedua, atau sudut pandang orang ketiga.
Hikayat Sa-ijaan dan Ikan Todak
Hikayat Sa-ijaan dan Ikan Todak menggunakan sudut pandang orang ketiga. Pengarang menyampaikan cerita dengan menggunakan narator yang berada di luar cerita.
Hikayat Si Miskin
Hikayat Si Miskin menggunakan sudut pandang orang ketiga. Pengarang menyampaikan cerita dengan menggunakan narator yang berada di luar cerita.
Cerpen Tarian Pena
Cerpen Tarian Pena menggunakan sudut pandang orang pertama. Pengarang menyampaikan cerita dengan menggunakan narator yang menjadi tokoh utama dalam cerita.
Alur
Alur merupakan rangkaian peristiwa yang membentuk cerita. Alur dapat berupa alur maju, alur mundur, atau alur campuran.
Hikayat Sa-ijaan dan Ikan Todak
Hikayat Sa-ijaan dan Ikan Todak menggunakan alur maju. Alur cerita dimulai dari Datu Mabrur yang bertapa di dasar laut, kemudian bertemu dengan Raja Ikan Todak, dan akhirnya berhasil mendapatkan pulau dari dasar laut.
Hikayat Si Miskin
Hikayat Si Miskin menggunakan alur maju. Alur cerita dimulai dari Si Miskin yang hidup miskin dan tertindas, kemudian mendapatkan bantuan dari berbagai makhluk halus, dan akhirnya hidup bahagia.
Cerpen Tarian Pena
Cerpen Tarian Pena menggunakan alur maju dan alur mundur. Alur maju dimulai dari Anisa yang bercita-cita menjadi penari, kemudian mendapatkan beasiswa untuk belajar di luar negeri, dan akhirnya berhasil menjadi penari profesional. Alur mundur diceritakan ketika Anisa masih kecil dan mulai belajar menari.
Kesimpulan
Berdasarkan perbandingan di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan dan persamaan dalam karakterisasi dan plot pada Hikayat Sa-ijaan dan Ikan Todak, Hikayat Si Miskin, dan Cerpen Tarian Pena.
Perbedaan
Latar belakang tokoh dalam Hikayat Sa-ijaan dan Ikan Todak dan Hikayat Si Miskin lebih bersifat tradisional, sedangkan latar belakang tokoh dalam Cerpen Tarian Pena lebih bersifat modern.
Sudut pandang dalam Hikayat Sa-ijaan dan Ikan Todak dan Hikayat Si Miskin adalah orang ketiga, sedangkan sudut pandang dalam Cerpen Tarian Pena adalah orang pertama.
Alur dalam Hikayat Sa-ijaan dan Ikan Todak dan Hikayat Si Miskin adalah alur maju, sedangkan alur dalam Cerpen Tarian Pena adalah alur maju dan alur mundur.
Persamaan
Ketiga cerita tersebut memiliki tokoh utama yang memiliki karakter yang kuat.
Ketiga cerita tersebut memiliki konflik yang diselesaikan dengan cara yang berbeda-beda.
Secara umum, karakterisasi dan plot pada Hikayat Sa-ijaan dan Ikan Todak, Hikayat Si Miskin, dan Cerpen Tarian Pena dibangun dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari kesesuaian antara latar belakang tokoh, sudut pandang, dan alur cerita dengan tema dan pesan yang ingin disampaikan.
Disclaimer
1. Pembahasan di atas hanya sebagai referensi belajar.
2. Soal di atas merupakan pertanyaan terbuka. Artinya ada beberapa jawaban tidak terpaku di atas.
3. Artikel ini tidak mutlak menjamin kebenaran jawaban. Siswa dapat mengembangkan jawaban yang lebih baik.
Sumber Buku : Aulia Tri Fadilah DKk.2021. Cerdas cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X. Jakarta :Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 63, Hikayat Si Miskin
Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 55, Hikayat Sa-ijaan dan Ikan Todak.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.