Pilpres 2024
Penyebab Cak Imin Tinggalkan Prabowo Setelah Nama Koalisi Diubah Tanpa Tahu PKB
Tak lama setelah Partai Golkar dan PAN bergabung, Prabowo Subianto merubah nama koalisi tersebut menjadi Koalisi Indonesia Maju
TRIBUNJAMBI.COM - Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sudah 12 bulan berkoalisi.
PKB bersama Gerindra tergabung dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIB).
Setelah cukup lama berkoalisi, bergabunglah Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN).
Menyusul setelah itu Partai Bulan Bintang (PBB) menyatakan ikut berkoalisi.
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tetap sebagai Calon Presiden untuk Pilpres 2024 dari koalisi partai ini.
Namun, tak lama setelah Partai Golkar dan PAN bergabung, Prabowo Subianto merubah nama koalisi tersebut menjadi Koalisi Indonesia Maju.
PKB akhirnya keluar dari koalisi tersebut dan sepakat berkoalisi dengan Partai NasDem.
Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak dipilih menjadi Calon Wakil Presiden Baswedan.
Cak Imin akhirnya -blakan mengungkap meninggalkan Prabowo Subianto dan memilih menjadi Cawapres Anies
Cak Imin bilangm keputusan berkoalisi dengan Partai NasDem ditetapkan dalam rapat pleno gabungan DPP PKB yang digelar di Kantor Dewan Pimpinan Wilayah PKB Jawa Timur, Jalan Menanggal, Surabaya, Jumat (1/9/2023) sore.
Esok harinya, Sabtu (2/9/2023), duet Anies-Cak Imin pun dideklarasikan NasDem dan PKB di Hotel Majapahit, Surabaya, Jawa Timur.
Alasan Meninggalkan Prabowo
Cak Imin menjelaskan, alasan utama PKB keluar dari koalisi pendukung Prabowo setelah diubahnya nama Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) menjadi Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Ide perubahan nama koalisi tersebut berasal dari Prabowo Subianto yang diungkapkan saat acara HUT PAN.
Ide perubahan nama koalisi itu disebut Cak Imin tanpa sepengetahuan PKB.
"Di tempat itu tiba-tiba koalisi KKIR koalisi kebangkitan Indonesia Raya tiba-tiba berganti nama tanpa ngajak bicara PKB secara detail menjadi Koalisi Indonesia maju," kata Cak Imin di Ponpes Al-Aqobah Tebuireng, Jombang, Senin (11/9/2023).
"Disitu kesimpulannya akhirnya koalisi khusus bersama Prabowo Muhaimin bisa dikatakan berakhir," kata Wakil Ketua DPR tersebut.
Tak cukup di situ, Cak Imin juga mengaku sudah feeling kalau hubungan Partai Gerindra dengan PKB mengarah ke tanda-tanda berakhir.
Sebab kata dia, hampir 12 bulan lama menjalin koalisi dengan Partai Gerindra, Prabowo Subianto selaku Calon Presiden yang diusung tak juga mengumumkan namanya sebagai cawapres.
"Bahkan saya feeling aja ketemu salah satu ketua umum yang ada, saya bilang ini kayaknya, tanda-tandanya yang akan dijadikan Wapres Pak Prabowo ini bukan Ketua Umum PKB ini, nggak jelas posisinya," katanya.
Melihat gelagat tersebut, Cak Imin memilih meninggalkan koalisi Prabowo Subianto apalagi perolehan Presidential Threshold Gerindra, PAN, dan Golkar sudah mencukupi.
"Sernyata setelah ada banyak partai yang bergabung, kemudian terlihat ada perubahan yang saling mengisi menjadi ubah, dan itu nampaknya takdir," ujarnya.
Diajak Surya Paloh Makan Malam
Cak Imin mengaku, beberapa hari sebelum deklarasi duet Anies-Cak Imin, dirinya sempat diajak makan malam oleh Surya Paloh secara tiba-tiba.
Cak Imin mengira saat itu Surya Paloh hanya mengajak PKB untuk melakukan penjajakan saja.
"Tiba-tiba, Pak Surya Paloh mengajak pertemuan makan malam. Saya mengira pertemuan ini penjajakan, seperti penjodohan. Ada proses yang namanya saling bertanya dan saling melihat peluang dan kemungkinan," katanya dilansir dari kompas.com.
Namun, pertemuan makan malam tersebut berlanjut dengan diskusi panjang lebar.
Dalam acara makan malam itu, Nasdem dan PKB sama-sama menyatakan mereka memiliki bakal capresnya masing-masing.
Menurut Cak Imin, saat itu, baik Nasdem dan PKB sama-sama tidak mengalah karena menginginkan posisi bakal capres.
Barulah Cak Imin didesak Surya Paloh yang menawarkan Partai NasDem mendapatkan posisi Calon Presiden, sementara PKB mendapat cawapres.
Muhaimin Iskandar mengatakan, jika tawaran itu tidak diterima, maka Surya Paloh tidak mau lagi bertemu dengan dirinya hingga Pemilu 2024 usai.
"Kata Pak Surya Paloh, 'sekarang saya maunya jelas. Nasdem sudah punya calon presiden, PKB mau enggak calon wakil presiden? Kalau mau sekarang juga salaman, kalau enggak mau kita tidak usah ketemu sampai nanti akhir pemilu'. Katanya begitu," kata Cak Imin.
Deklarasi duet Anies-Cak Imin untuk Pilpres 2024 begitu cepat, hanya dalam hitungan hari eks Gubernur DKI Jakarta dan Ketua Umum PKB tersebut mendeklarasikan jadi bakal Capres-Cawapres sekaligus mengubah peta politik yang ada.
Awalnya, PKB bersama Gerindra tergabung dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIB) yang mendorong Prabowo Subianto menjadi Calon Presiden 2024.
Kedua partai tersebut mendeklarasikan berkoalisi setalah melakukan penandatanganan piagam koalisi di Sentul, Jawa Barat pada 13 Agustus 2022.
Hingga akhirnya, koalisi tersebut kedatangan anggota baru yakni Golkar dan PAN yang sebelumnya tergabung dalam Koalisi Indonesia Baru (KIB) bersama PPP.
Golkar dan PAN bergabung dalam KIB, setelah PPP hengkang gabung koalisi PDIP yang mendukung Ganjar Pranowo.
Deklarasi Golkar dan PAN gabung koalisi Gerindra dilakukan di Museum Perumusan Naskah Proklamasi (Munasprok), Jakarta, Minggu (13/8/2023).
Kekuatan koalisi Prabowo saat itu semakin besar, karena didukung Gerindra, Golkar, PKB, PAN, dan PBB.
Lima ketua umum partai politik tersebut pun masih terlihat mesra dalam acara HUT ke-25 PAN di Tennis Indoor, Senayan, Jakarta, Selasa (29/8/2023).
Beberapa hari kemudian PKB memutuskan menerima tawaran kerja sama politik dari Partai Nasdem untuk menduetkan Anies-Cak Imin sebagai bakal capres dan cawapres pada Pilpres 2024.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Cak Imin Blak-blakan, Ungkap Alasan Tinggalkan Prabowo dan Pilih Jadi Cawapres Anies Baswedan
Baca berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Cak Imin Minta Maaf ke AHY Karena Tak Niat Tikung dari Anies Baswedan: Beneran Itu Kebetulan Sekali
Baca juga: Duet Anies-Cak Imin, AHY Sebut Demokrat Tak Ikut Ambil Keputusan Penetapan Cawapres
Baca juga: Pasca Deklarasi Anies Baswedan dan Cak Imin, Prabowo Subianto Cerita Sering Dikhianati dan Dibohongi
Luhut Beri Pesan ke Prabowo Subianto: Jangan Bawa Orang Toxic ke Pemerintahan Anda, akan Merugikan |
![]() |
---|
Surya Paloh dan Prabowo Subianto Sepakat Kerja Sama: untuk Kepentingan Rakyat Indonesia |
![]() |
---|
Senyum Anies Baswedan Dikomentari Prabowo Subianto: Berat Sekali |
![]() |
---|
Prabowo Subianto Sambangi Kantor DPP PKB, Disambut Muhaimin Iskandar |
![]() |
---|
Harta Kekayaan Gibran Rakabuming Raka yang Ditetapkan sebagai Wakil Presiden Terpilih |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.