Pilpres 2024
Peluang Ridwan Kamil Jadi Bacawapres Ganjar Pranowo, Bimo: Tunggu Putusan KIM Siapa Cawapres Prabowo
Peluang Mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK) menjadi Bacawapres Ganjar Pranowo tergantung pada keputusan Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
TRIBUNJAMBI.COM - Peluang Mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK) menjadi Bacawapres Ganjar Pranowo tergantung pada keputusan Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Seperti diketahui bahwa RK merupakan kader Partai Golkar yang saat ini gabung dalam KIM.
KIM saat ini mengusung Ketua Umum Partai Gerindra sebagai capres di Pilpres 2024 mendatanga.
Namun munculnya nama Ridwan Kamil sebagai Bacawapres pendamping Ganjar Pranowo membuktikan Partai Golkar sangat diperhitungkan dalam perpolitikan.
Perhitungan tersebut khususnya jelang Pilpres 2024 nanti.
Wakil Bendahara Umum DPP Kosgoro 1957, Bimo Trihasmoro mengatakan masuknya nama Ridwan Kamil sebagai Bacawapres Ganjar Pranowo merupakan sebuah kehormatan dan kebanggan buat Partai Golkar.
Nama Ridwan Kamil justru muncul berdasarkan pembahasan yang dilakukan oleh para ketua umum partai pengusung Ganjar Pranowo.
Baca juga: Muncul Nama AHY jadi Cawapres Ganjar, 5 Nama Didiskusikan Parpol Pengusung
Baca juga: Prabowo Subianto Sindir Elite Politik yang Suka Pindah Dukungan dan Partai
Baca juga: Usai Tikung AHY dari Anies, Muhaimin Iskandar Harap Demokrat Gabung Kembali ke Koalisi Perubahan
"Tentu ini sebuah kebanggaan dan kehormatan buat Golkar di mata para ketua umum partai pendukung Pak Ganjar Pranowo. Mereka melihat Golkar partai besar dan berpengalaman serta memiliki banyak kader yang mumpuni termasuk Pak Ridwan Kamil," kata Bimo Trihasmoro kepada wartawan di Jakarta, Minggu (10/9).
Menurutnya, Partai Golkar secara resmi sudah mendeklarasikan mendukung calon presiden (capres) Prabowo Subianto.
Namun sampai saat ini, belum ada nama yang pasti siapa bacawapres Koalisi Indonesia Maju yang berpasangan dengan Prabowo Subianto.
"Secara resmi Golkar sudah ke KIM capresnya Pak Prabowo, tapi kan belum ada siapa bacawapresnya. Kalaupun kubu sebelah melirik Pak RK jadi bacawapresnya Pak Ganjar, itu tidak bisa dilarang. Itu hak konstitusional mereka sebagai partai politik memilih Warga Negara Indonesia (WNI) sebagai pemimpin di republik ini," ujarnya.
Meski begitu, kalau nantinya KIM sepakat untuk mengusung capres Prabowo Subianto berpasangan dengan Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto sebagai bacawapres.
Sehingga menurut Bimo Trihasmoro, Partai Golkar akan solid mendukung keputusan tersebut.
"Sekarang KIM belum jelas siapa bacawapresnya. Saya kira wajar muncul godaan politik dari koalisi lain, tapi jangan juga godaan itu lalu kemudian dilarang. Ibaratnya, Golkar punya burung di tangan kanan, tiba-tiba di tangan kirinya ada burung yang datang. Jangan sampai burung yang kanan tidak jadi, burung di tangan kiri lepas," lanjut Bimo Trihasmoro mengibaratkan.
Baca juga: Cawapres Ganjar Pranowo dan Prabowo Mengarah ke Siapa? Ridwan Kamil hingaa Erick Thohir Ikut Disebut
Secara pribadi, Bimo Trishamoro juga melihat Ridwan Kamil memiliki elektabilitas yang cukup tinggi di Provinsi Jawa Barat.
"Setidaknya kalau Pak RK jadi bacawapres, Golkar akan menang di Jawa Barat. Cuma kan kita tunggu saja keputusan dari KIM, siapa bacawapresnya Pak Prabowo, kalau KIM ambil bacawapresnya dari Golkar, saya percaya semua akan solid," tegasnya.
Prabowo Subianto Sindir Elite Politik
Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto menyindir elite yang suka lompat ganti dukungan dan partai di Pilpres 2024.
Sindiran tersebut disampaikannya dalam pidatonya saat menghadiri konsolidasi Partai Bulan Bintang (PBB), Sabtu (9/10/2023).
Dibalik itu, Prabowo merasa haru dan bangga dengan sikap dari seluruh kader PBB yang memberikan dan menyatakan sikap tidak akan beralih dukungan, apa pun keputusan Probowo dalam menyongsong Pilpres 2024 nanti.
Prabowo juga menyindir sikap elit politik yang suka lompat beralih dukungan ataupun pindah partai.
"Memang kadang-kadang budaya politik kita mudah mendukung, mudah pulah lompat kiri dan kanan," ujar Prabowo Subianto dilansir dari KompasTV, Sabtu (9/9/2023).
Namun menurut Prabowo bahwa itu merupakan hal biasa dalam demokrasi di Indonesia.
Meski demikian,. dia meminta agar elite politik tidak menganggap rakyat bodoh. Sebab dengan teknologi saat ini masyarakat telah melihat dan mengetahui.
"Tapi itu biasa dalam demokrasi, rakyat yang akan menilai. Rakyat jangan dianggap bodoh, rakyat kita melihat dan menilai," ujarnya.
Baca juga: Update Gempa di Maroko: 2000 Orang Dilaporkan Meninggal Dunia
Sementara itu, terkait belum adanya dukungan resmi dari PKS untuk pasangan bakal capres-cawapres Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, Anies meminta agar menunggu proses internal PKS.
Anies menyebut tetap ingin menjaga kekompakan partai koalisi pendukung agar bisa kerja bersama.
Namun Anies mengaku menghargai keputusan PKS untuk membahas terlebih dahulu, pasca-deklarasi Anies-Imin.
"Sederhana saja kalau itu, itu (membahas dukungan) adalah prosedur yang harus di jalani PKS," ujarnya.
Cak Imin Minta Demokrat Dukung
Sebelumnya, Bacawapres Muhaimin Iskandar atau Cak Imin berharap agar Partai Demokrat kembali bersatu dengan Koalisi Perubahan di Pilpres 2024.
Permintaan tersebut disampaikan lantaran partai berlambang mercy itu menarik dukungan terhadap Anies Baswedan.
Dukungan tersebut ditarik karena merasa dikghianati oleh Partai Nasdem dan Anies yang sepihak menentukan Cawapres.
Sebab saat itu Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dipilih menjadi Cawapres Anies Baswedan di Pilpres 2024.
Baca juga: Foto-foto Dampak Gempa di Maroko, 2000 Orang Dilaporkan Meninggal Dunia
Saat ini Cak Imin berharap agar AHY dan Partai Demokrat kembali bergabung dengan Koalisi Perubahan.
Cak Imin menyebutkan bahwa dirinya bersama Anies Baswedan sangat berharap PKS dan Partai Demokrat untuk bergabung dan mendukungnya.
Sebab menurutnya bahwa semakin banyak partai dalam koalisi maka akan semakin bagus.
"Banyak partai yang bergabung akan bagus. Bahkan kita berharap Demokrat juga bisa bergabung kembali," ungkap Bakal Cawapres Perubahan, Cak Imin pada Jumat, (8/9/2023).
Namun Cak Imin mengaku dirinya belum berkomunikasi lebih lanjut dengan Demokrat.
Cak Imin juga berharap agar PKS segara secara resmi mendukung dirinya sebagai bakal Cawapres Anies.
Dia mengatakan secepatnya akan menjalin komunikasi dengan kedua partai tersebut.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Misteri Kematian Ibu dan Anak di Depok, Kebiasaan Keluar Rumah Tiap Kamis
Baca juga: Kunci Jawaban PPKN Kelas 7 Halaman 65 Tentang Kebinekaan Indonesia
Baca juga: Sinopsis Moving Episode 13, Ju Won
Baca juga: Kunci Jawaban PPKN Kelas 7 Halaman 55 Tentang Kebinekaan Indonesia
Artikel ini diolah dari Tribunnews.com
Ridwan Kamil
Jawa Barat
Ganjar Pranowo
Prabowo Subianto
Partai Gerindra
Koalisi Indonesia Maju
Partai Golkar
Partai Demokrat
Pilpres 2024
Tribunjambi.com
Luhut Beri Pesan ke Prabowo Subianto: Jangan Bawa Orang Toxic ke Pemerintahan Anda, akan Merugikan |
![]() |
---|
Surya Paloh dan Prabowo Subianto Sepakat Kerja Sama: untuk Kepentingan Rakyat Indonesia |
![]() |
---|
Senyum Anies Baswedan Dikomentari Prabowo Subianto: Berat Sekali |
![]() |
---|
Prabowo Subianto Sambangi Kantor DPP PKB, Disambut Muhaimin Iskandar |
![]() |
---|
Harta Kekayaan Gibran Rakabuming Raka yang Ditetapkan sebagai Wakil Presiden Terpilih |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.