Pemilu 2024

Budiman Sudjatmiko Ibaratkan PDIP Sebagai Pasangan Hidup, Pilih 'Jomblo' Dulu Bila Dipecat

Budiman Sudjatmiko akan memilih menjadi jomblo atau tidak bergabung dengan partai politik manapun jika dipecat menjadi kader PDI Perjuangan (PDIP).

|
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Capture Kompas TV
Budiman Sudjatmiko akan memilih menjadi jomblo atau tidak bergabung dengan partai politik manapun jika dipecat menjadi kader PDI Perjuangan (PDIP). 

Awalnya, Budiman Sudjatmiko ditanyai oleh Dewan Penasehat PSI, Helmy Yahya terkait keberaniannya beralih dari mendukung bacapres Ganjar Pranowo ke Prabowo Subianto.

Baca juga: Polisi Ungkap Senior di Kampus UI Berniat Habisi Nyawa Junior: Pelaku Kembali ke Motor Ambil Sajam

Ia pun menjawab bahwa deklarasi dukungan terhadap Prabowo olehnya beberapa waktu lalu tidak butuh keberanian.

"Termasuk Anda sekarang berani dari nentang Ganjar Pranowo ke Prabowo?" tanya Helmy.

"Itu (mendukung Prabowo sebagai capres) nggak perlu keberanian itu, " jawab Budiman.

"Kenapa?" tanya Helmy singkat.

"Ya, nggak ada risikonya. Apa resikonya?" tanya Budiman balik ke Helmy.

Kemudian, Helmy menyebut bahwa resiko tertinggi yang bakal dialami Budiman yaitu terancam dipecat dari PDIP usai mendukung Prabowo sebagai capres.

Mantan aktivis '98 itu lalu menjawab bahwa pemecatan bukanlah resiko tertinggi yang pernah dialaminya.

"Anda bisa dipecat (usai dukung Prabowo Subianto)," kata Helmy.

"Dipecat dari sebuah organisasi, menurut saya bukan risiko tertinggi yang pernah saya alami. It's okay, nggak apa-apa lah," jawab Budiman disambut tawa Helmy dan peserta yang hadir.

Budiman pun mengutip pernyataan mantan Perdana Menteri (PM) Inggris, Winston Churcill yang menyebut bahwa dalam politik, orang bisa mati berkali-kali.

Sehingga, Budiman menilai kutipan tersebut cocok dengan kondisi yang dialaminya saat ini.

Lebih lanjut, Budiman juga turut mengomentari pernyataan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri terkait manuvernya mendukung Prabowo layaknya tarian dansa.

Dirinya menganggap pernyataan Megawati adalah hal biasa dalam politik.

Budiman juga mengklaim bahwa Megawati masih memaklumi manuver politiknya dengan mendukung Prabowo sebagai capres.

Baca juga: Dianggap Langgar Rekomendasi DPP, DPD I Golkar Jambi Akan Beri Surat Peringatan ke Golkar Kota Jambi

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved