Pilpres 2024

Koalisi Indonesia Bersatu Bubar, Masing-masing Partai Tentukan Calon Presiden Berbeda

Ketiga partai politik dipastikan bubar karena mendukung Calon Presiden untuk Pemilihan Presiden 2024 yang berbeda

Editor: Rahimin
istimewa
Plt Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan saat silaturahmi Nasional KIB di Hotel Datlon Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan pada Minggu (6/11/2022). 

TRIBUNJAMBI.COM - Koalisi Indonesia Bersatu yang terdiri dari tiga partai politik dipastikan tidak sejalan lagi.

Koalisi Indonesia Bersatu terdiri dari Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Ketiga partai politik dipastikan bubar karena mendukung Calon Presiden untuk Pemilihan Presiden 2024 yang berbeda.

PPP sudah lebih dulu mendukung Ganjar Pranowo sebagai Calon Presiden, menyusul PDI-P  yang terlebih dahulu memberikan dukungan.

Setelah itu, Partai Golkar resmi mendukung Prabowo Subianto sebagai Calon Presiden untuk Pemilihan Presiden 2024.

Dukungan itu diserahkan langsung Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto kepada Prabowo Subianto, Minggu (14/8/2023).

Selain Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN) juga menyerahkan surat dukungan untuk Prabowo Subianto.

Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Mardiono.
Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Mardiono. (Tribunnews.com/ Ibriza Fasti Ifhami)

Pernyataan dukungan dilakukan di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta, Minggu (13/8/2023).

Hingga saat ini, Prabowo Subianto sudah mendapat dukungan empat partai parlemen dan satu partai non-parlemen.

Para ketua umum tiga partai politik tersebut memang belum menyatakan secara resmi kerja sama politik KIB berakhir.

Tetapi, Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP, Romahurmuziy alias Romy menilai KIB sudah otomatis bubar.

"Dengan adanya dukungan resmi PAN dan Partai Golkar ke pak Prabowo hari ini, otomatis hari ini pula lah 'peresmian' bubarnya KIB alias goodbye KIB!" katanya, Minggu (13/8/2023).

Diketahui, KIB dideklarasikan pada Mei 2022. Koalisi ini memenuhi ambang batas pencalonan presiden alias presidential threshold 20 persen.

Tetapi, sebagai koalisi partai yang pertama dideklarasikan, KIB tak kunjung menentukan siapa capres yang bakal diusung.

Perbedaan pandangan KIB mulai terlihat saat PPP resmi menjatuhkan dukungannya untuk Ganjar Pranowo.

Deklarasi itu disampaikan langsung oleh Plt Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono di Sleman, Yogyakarta, 26 April 2023.

"Setelah melalui musyawarah dan diskusi yang mendalam dengan mengucapkan Bismillahirohmanirrahim Partai Persatuan Pembangunan memutuskan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden RI pada pemilhan umum RI 2024," kata Mardiono. 

Setelah mendeklarasikan dukungan kepada Ganjar Pranowo, PPP beberapa kali menggoda PAN dan Golkar agar mengikuti langkahnya.

Sementara itu, PAN dan Golkar bertemu dengan Partai Gerindra dan PKB di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Minggu (13/8/2023).

Pertemuan keempat partai ini dalam rangka pernyataan dukungan terhadap Ketua Umum Gerindra, Prabowo sebagai bakal capres 2024.

Bacapres Prabowo Subianto kembali mendapat dukungan dari partai politik di Pilpres 2024 mendatang.
Bacapres Prabowo Subianto kembali mendapat dukungan dari partai politik di Pilpres 2024 mendatang. (Tribunnews/ Kolase Tribun Jambi)

Petemuan ini dihadiri seluruh ketua umum partai, mulai dari Zulkifli Hasan, Airlangga Hartarto, Prabowo, dan Muhaimin Iskandar.

Airlangga Hartarto menjelaskan alasan mengapa Partai Golkar akhirnya memilih Prabowo menjadi Calon Presiden yang diusungnya.

Menurutnya, Partai Golkar memilih Prabowo Subianto karena sesungguhnya Prabowo lahir dari 'rahim' Partai Golkar.

Apalagi, Prabowo Subianto yang selalu mengikuti berbagai kegiatan di Partai Golkar dan ia juga searah, sejalan, dan setujuan dengan Golkar.

"Kenapa Partai Golkar menjatuhkan pilihan kepada Bapak Prabowo Subianto. Tidak lain tidak bukan karena Pak Prabowo Subianto lahir dari rahim Partai Golkar."

"Oleh karena itu beliau selalu mengikuti berbagai kegiatan di Partai Golkar dan kekaryaannya tidak diragukan lagi. Ini egaliter, searah, sejalan, dan setujuan dengan Partai Golkar," kata Airlangga dalam tayangan Breaking News Kompas TV, Minggu (13/8/2023).

Sementara, Zulkifli Hasan mengatakan, pihaknya bersama Partai Gerindra sudah memiliki kedekatan sejak lama yakni pada Pemilihan Presiden 2014.

"Kami sudah 10 tahun bareng-bareng dengan Pak Prabowo kami meyakini perjuangan 10 tahun itu akan tuntas," kata Zulhas.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Akhir Perjalanan KIB: PPP Pilih Ganjar, Golkar dan PAN Dukung Prabowo

Baca berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Ridwan Hisjam Sindir Partai Golkar Dukung Prabowo Capres: Itu Keputusan Airlangga Bukan Partai

Baca juga: Pengamat Sebut Prabowo Berpeluang Menang di Pilpres 2024 Setelah PAN dan Golkar Bergabung

Baca juga: Partai Golkar dan PAN Merapat ke Gerindra, Dukung Prabowo Subianto Jadi Capres di Pilpres 2024

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved