Puncak Kemarau, Puluhan Hektare Sawah di Tanjabtim Terancam Kekeringan

TRIBUNJAMBI.COM, MUARASABAK- Musim kemarau tahun ini membuat puluhan hektare sawah di wilayah Desa Lagan Ulu, Rt 20 Kecamatan Geragai, Kabupaten Tanjung Jabung Timur mengalami kekeringan.

Seluas 23 hektare lahan pertanianpun terancam gagal panen jika musim Kemarau berkelanjutan. Sebanyak 3 kelompok tani terancam gigit jari.

Arif selaku Skretaris Kelompok Tani Mekar Harum, menyatakan, memang sudah beberpa bulan ini kemarau berkepanjangan, dalam satu bulan ini saja baru sekali hujan.

Namun, meski situasi seperti ini, para petani tetap optimis akan panen walapun tidak banyak. Diperkirakan panen pada akhir bulan Oktober 2023. 

"Meskipun tidak maksimal, insyaallah tetap panen, paling banyak 1 ton lebih atau 2 ton," jelasnya, Jumat (11/08/23).

Lanjutnya Arif, memang belum ada upaya atau wacana dari Dinas Pertanian terkait keringnya sawah saat ini.

"Sejauh ini kami belum mengajukan bantuan kepada pihak terkait, mengenai keringnya lahan sawah saat ini. Dan dari Kelompok tani pun sama belum ada upaya. Karena jika kita masukan air dari sungai, itu sudah pasti air asin dan bisa mengakibatkan padi mati," ujarnya.

Ia berharap, semoga beberapa hari kedepan akan ada hujan, jadi sawah tidak terlalu kekeringan. Namun jika terus terusan cuaca panas padi pun mati dan terancam gagal panen.

"Semoga dalam bulan ini ada turun hujan, jadi sawah kami akan terlihat hijau dan subur kembali. Hanya itu yang bisa kami harapkan sekarang ini," pungkasnya.

Baca juga: BMKG Jambi: Kemarau Panjang akan Berlanjut hingga September

Baca juga: Puncak Kemarau, Provinsi Jambi Terpantau 176 Titik Panas

Baca juga: Dinas Ketahanan Pangan Sebut Ketersediaan Bahan Pangan di Jambi Aman saat Puncak Musim Kemarau