Pilpres 2024

Siapa Cawapres Anies Baswedan? Nasdem Sarankan Pilih Bukan Karena Punya Parpol, Isyarat untuk AHY?

Bacapres Anies Baswedan diminta untuk tidak memilih Cawapres di Pilpres 2024 dikarenakan memiliki jabatan ketua umum partai politik.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Tribunnews/ Kolase Tribun Jambi
Bacapres Anies Baswedan diminta untuk tidak memilih Cawapres di Pilpres 2024 dikarenakan memiliki jabatan ketua umum partai politik. 

TRIBUNJAMBI.COM -Bacapres Anies Baswedan diminta untuk tidak memilih Cawapres di Pilpres 2024 dikarenakan memiliki jabatan ketua umum partai politik.

Saran tersebut disampaikan Wakil Ketua Umum Partai Nasdem, Ahmad Ali.

Dia menyebutkan bahwa yang dipilih untuk mendampingi dalam kontestasi pesta demokrasi itu bukan karena memiliki Parpol.

Sebab menurutnya bahwa yang harus dipilih untuk menjadi Cawapres itu mampu mendongkrak perolehan suara di Pilpres 2024.

"Seseorang dipilih sebagai Cawapres bukan pertimbangannya karena mempunyai partai, bukan pertimbanganya Anies bisa maju saja," kata Ahmad Ali dalam keterangan tertulis, Selasa (1/8/2023).

Ia menyebut, untuk memilih bakal cawapres ada tiga kriteria yang harus dipertimbangkan.

Yakni bisa membantu proses kemenangan, menjaga stabilitas koalisi dan bisa membantu untuk membuat proses pemerintahan berjalan efektif.

Sosok cawapres Anies Baswedan nantinya juga harus bisa mengisi ruang-ruang kosong di wilayah mana dukungan terhadap Anies yang tidak maksimal.

Baca juga: Jusuf Kalla Kaitkan Elektabilitas Anies Baswedan dengan Kemenangan Donald Trump, Ini Kata Pengamat

Baca juga: Profil dan Karya Rocky Gerung, Akademi yang Dilaporkan ke Polisi Diduga Hina Presiden Jokowi

Baca juga: Prabowo Subianto Khawatir PKB Dukung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024: Jangan Kemana-mana Gus

"Ketika Anies sudah memilih Si Fulan untuk menjadi Cawapres, maka, Anies harus mampu menjelaskan kepada partai koalisi. Anies Baswedan harus menjelaskan dengan pendekatan saintifik, indikator-indikator ilmiah," katanya.

Ali menyebut, sosok bakal cawapres dipilih pendekatannya untuk kemenangan kontestasi.

Pasalnya apabila sekadar memilih karena berasal dari partai tertentu, menandakan ada salah satu partai yang tak ikhlas untuk berjuang memenangkan Anies.

"Maka itu pengingkaran terhadap komitmen koalisi, karena sejak awal koalisi ini sudah disepakati setara. Tidak ada ketua kelasnya," kata Ali.

"(Bakal) Capres sekali lagi harus bisa menjelaskan kepada tiga parpol politik kenapa memilih si fulan, apakah karena bisa memenangkan kontestasi. Bukan memilih si fulan karena jika tidak memilih si fulan, maka kita tidak bisa maju," sambungnya.

Anggota Komisi III DPR RI itu juga berharap Anies maju satu langkah dalam memimpin Koalisi Perubahan untuk Persatuan ini.

Ia mengakui koalisi belum terkonsolidasi dengan baik saat ini.

Misalnya, ketika Nasdem membawa Anies ke daerah, sampai di daerah disambut hanya oleh Nasdem, itu bukan tim koalisi namanya.

"Yang kita mau, Anies dalam setiap perjalanannya didampingi tim koalisi dan diterima di daerah oleh tiga kader partai politik," katanya.

Baca juga: Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan akan Adu Gagasan Jelang Pilpres 2024

Anies Baswedan sendiri hingga kini masih belum mengumumkan sosok bakal cawapres yang akan mendampinginya di Pilpres 2024 mendatang.

Dia mengaku akan memberikan kejutan dalam pengumuman bakal calon pendampingnya di pesta demokrasi nanti.

"Jadi kalau mengejutkan atau tidak itu tergantung yang terkejut, ya. Nanti pada waktunya ada, tiba, insyaAllah diumumkan," kata Anies seperti dikutip dari YouTube KompasTV, Selasa (25/7/2023).

Mantan gubernur DKI Jakarta itu menyebut masih fokus mencari solusi atas persoalan nyata yang dihadapi masyarakat.

Seperti diketahui bahwa saat ini, Agus Harimurti Yudhoyono yang merupakan Ketua Umum Partai Demokrat didorong menjadi Cawapres.

Partai Demokrat masuk dalam Koalisi Perubahan yang merupakan pengrusung Anies Baswedan.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Pinkan Mambo Stres Terima Pandangan Negatif Netizen, Imbas Sang Anak jadi Korban Pelecehan

Baca juga: Yuk Wisata ke 5 Danau Cantik di Sumatera, Jambi Punya Danau Kerinci yang Menawan

Baca juga: Profil dan Karya Rocky Gerung, Akademi yang Dilaporkan ke Polisi Diduga Hina Presiden Jokowi

Baca juga: Rocky Gerung Ditantang Benny Rhamdani: Jika Berani, Jangan Berlindung Dibalik Kebebasan Berpendapat

Artikel ini diolah dari TribunSolo.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved