Pilpres 2024

Siapa Cawapres Anies Baswedan? Nasdem Sarankan non Parpol, Demokrat Bilang Kurang Pas

Partai Demokrat tanggapi saran Partai Nasdem terkait Cawapres Anies Baswedan di Pilpres 2024 mendatang.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Kompas.com/Tribunnews/Kolase Tribun Jambi
Partai Demokrat tanggapi saran Partai Nasdem terkait Cawapres Anies Baswedan di Pilpres 2024 mendatang. 

TRIBUNJAMBI.COM - Partai Demokrat tanggapi saran Partai Nasdem terkait Cawapres Anies Baswedan di Pilpres 2024 mendatang.

Sebelumnya bahwa Nasdem menyarankan agar Bacapres dari Koalisi Perubahan itu tidak melirik pendamping yang berlatarbelakang partai politik.

Saran itu disampaikan guna mendongkrak perolehan suara di pesta demokrasi lima tahunan itu.

Namun hal itu berbeda dengan tanggapan Partai Demokrat.

Kamhar Lakumani, Deputi Bappilu Partai Demokrat menyebutkan bahwa yang disampaikan Partai Nasdem tersebut kurang pas.

"Jika ada yang mewacanakan untuk cawapres nonparpol, hemat saya ini kurang pas," kata Kamhar kepada wartawan, Rabu (2/8/2023).


Kamhar mengatakan fungsi partai politik adalah sebagai wadah kaderisasi dan sumber rekruitmen kepemimpinan.

"Jadi wacana ini bertentangan dengan fitrah partai politik yang menjadi pilar demokrasi dan pemegang mandat sebagai peserta Pemilu," ujarnya.

Baca juga: Siapa Cawapres Anies Baswedan? Nasdem Sarankan Pilih Bukan Karena Punya Parpol, Isyarat untuk AHY?

Baca juga: Tak Hanya Penistaan Agama, Pimpinan Ponpes Al Zaytun Juga Terjerat UU ITE

Baca juga: Presiden Jokowi Tak Ambil Pusing Ucapan Rocky Gerung: Itu Hal Kecil Lah, Saya Kerja Saja

Menurutnya, kriteria cawapres Anies sudah tertuang pada piagam kerja sama Demokrat, NasDem, dan PKS yang terdiri dari 5 poin.

"Dalam kriteria yang telah ditetapkan, tak ada sama sekali kriteria yang tak membolehkan figur berlatar belakang parpol," ungkap Kamhar.

Saran Partai Nasdem

Sebelumnya, Bacapres Anies Baswedan diminta untuk memilih Cawapres di Pilpres 2024 bukan karena memiliki jabatan ketua umum partai politik.

Saran tersebut disampaikan Wakil Ketua Umum Partai Nasdem, Ahmad Ali.

Dia menyebutkan bahwa yang dipilih untuk mendampingi dalam kontestasi pesta demokrasi itu bukan karena memiliki Parpol.

Sebab menurutnya bahwa yang harus dipilih untuk menjadi Cawapres itu mampu mendongkrak perolehan suara di Pilpres 2024.

"Seseorang dipilih sebagai Cawapres bukan pertimbangannya karena mempunyai partai, bukan pertimbanganya Anies bisa maju saja," kata Ahmad Ali dalam keterangan tertulis, Selasa (1/8/2023).

Ia menyebut, untuk memilih bakal cawapres ada tiga kriteria yang harus dipertimbangkan.

Baca juga: Ganjar Pranowo Jawab Sindiran Rocky Gerung

Yakni bisa membantu proses kemenangan, menjaga stabilitas koalisi dan bisa membantu untuk membuat proses pemerintahan berjalan efektif.

Sosok cawapres Anies Baswedan nantinya juga harus bisa mengisi ruang-ruang kosong di wilayah mana dukungan terhadap Anies yang tidak maksimal.

"Ketika Anies sudah memilih Si Fulan untuk menjadi Cawapres, maka, Anies harus mampu menjelaskan kepada partai koalisi. Anies Baswedan harus menjelaskan dengan pendekatan saintifik, indikator-indikator ilmiah," katanya.

Ali menyebut, sosok bakal cawapres dipilih pendekatannya untuk kemenangan kontestasi.

Pasalnya apabila sekadar memilih karena berasal dari partai tertentu, menandakan ada salah satu partai yang tak ikhlas untuk berjuang memenangkan Anies.

"Maka itu pengingkaran terhadap komitmen koalisi, karena sejak awal koalisi ini sudah disepakati setara. Tidak ada ketua kelasnya," kata Ali.

"(Bakal) Capres sekali lagi harus bisa menjelaskan kepada tiga parpol politik kenapa memilih si fulan, apakah karena bisa memenangkan kontestasi. Bukan memilih si fulan karena jika tidak memilih si fulan, maka kita tidak bisa maju," sambungnya.

Anggota Komisi III DPR RI itu juga berharap Anies maju satu langkah dalam memimpin Koalisi Perubahan untuk Persatuan ini.

Ia mengakui koalisi belum terkonsolidasi dengan baik saat ini.

Baca juga: Jusuf Kalla Kaitkan Elektabilitas Anies Baswedan dengan Kemenangan Donald Trump, Ini Kata Pengamat

Misalnya, ketika Nasdem membawa Anies ke daerah, sampai di daerah disambut hanya oleh Nasdem, itu bukan tim koalisi namanya.

"Yang kita mau, Anies dalam setiap perjalanannya didampingi tim koalisi dan diterima di daerah oleh tiga kader partai politik," katanya.

Anies Baswedan sendiri hingga kini masih belum mengumumkan sosok bakal cawapres yang akan mendampinginya di Pilpres 2024 mendatang.

Dia mengaku akan memberikan kejutan dalam pengumuman bakal calon pendampingnya di pesta demokrasi nanti.

"Jadi kalau mengejutkan atau tidak itu tergantung yang terkejut, ya. Nanti pada waktunya ada, tiba, insyaAllah diumumkan," kata Anies seperti dikutip dari YouTube KompasTV, Selasa (25/7/2023).

Mantan gubernur DKI Jakarta itu menyebut masih fokus mencari solusi atas persoalan nyata yang dihadapi masyarakat.

Seperti diketahui bahwa saat ini, Agus Harimurti Yudhoyono yang merupakan Ketua Umum Partai Demokrat didorong menjadi Cawapres.

Partai Demokrat masuk dalam Koalisi Perubahan yang merupakan pengrusung Anies Baswedan.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: PSG Harap Chelsea Ajukan Tawaran untuk Kylian Mbappe, Takut Jadi Agen Bebas

Baca juga: LINK Siaran Langsung Timnas Indonesia U17 vs Barcelona Juvenil A Malam Ini - 18.30 WIB

Baca juga: Kode Redeem Genshin Impact Terbaru Rabu 2 Agustus 2023, Serbu Ratusan Primogems Gratis

Baca juga: Baru Rilis Lagi Kode Redeem Free Fire FF Hari Ini Rabu 2 Agustus 2023, Banjir Skin dan Diamond

Artikel ini diolah dari Tribunnews.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved