Pembangunan Islamic Center Jambi Habiskan Anggaran Rp 150 Miliar, Dipakai untuk STQ Tingkat Nasional

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Pembangunan islamic center di Kawasan eks arena MTQ Provinsi Jambi terus berjalan.

Dalam pembangunannya dilengkapi dengan fasilitas pendukung di dalamnya seperti masjid, galeri dan gedung kantor.

“Saya sudah tinjau ke lapangan, saya minta Dinas PUPR betul-betul mengawasi progres dari pembangunan islamic center ini,” katanya Gubernur Jambi, Al Haris.

Arsitektur masjid di kawasan islamic center mengusung tema Timur Tengah, Turki sehingga akan menjadi ikon religi bagi masyarakat Jambi.

“Desain bernuansa Masjid yang ada di Turki. Tentu nantinya kawasan ini menjadi pusat kegiatan keagamaan. Lanskap dan kubah menara masjid yang khas. Saya berharap pada akhir kontrak pembangunan ini menghasilkan kualitas yang baik dan dapat digunakan warga Jambi,” ujarnya.

Al Haris mengakui, kawasan islamic center yang cukup baik berada di pusat kota akan menjadikan lokasi ini sebagai wisata religi untuk warga Jambi.

Ditargekan 2024 Selesai

Sementara itu, Sekda Provinsi Jambi Sudirman menyebut pembangunan islamic center terus berjalan.

“Sampai hari ini masih on the track ya, mudah-mudahan pada 2024 mendatang pembangunan ini akan selesai,” tambahnya.

Sudirman mengatakan, pembangunan islamic center pada tahun ini teramat khusus difokuskan untuk kegiatan Seleksi Tilawatil Qur’an dan Musabaqah Al-Hadits (STQH) Nasional yang direncanakan pada 27 Oktober 2023.

“Mimbar tilawah untuk pembukaan STQH dan gedung yang disiapkan sebelumnya direnovasi,” katanya.

Rencananya setelah pelaksanaan STQ berakhir, galeri dan gedung yang ada akan dimanfaatkan.

“Perencanaan awal dimanfaatkan untuk penginapan dan kantor. Tapi kita fokus saat ini terhadap mimbar tilawah yang dulu pernah dibuat bentuk perahu itu. Target kita selesai supaya bisa digunakan untuk acara STQ,“ ujarnya.

Kepala Dinas PUPR Provinsi Jambi Muhammad Fauzi mengatakan, progres pembangunan islamic center telah mendekati 67 persen.

Dalam pembangunannya hingga tuntas menelan dana Rp 150 miliar.