Indikator Penilaian Baru BPS, Rilis Indeks Ketimpangan Gender 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi baru saja merilis indikator baru dalam penilaian rutinnya yaitu Indeks Ketimpangan Gender (IKG), Selasa (01/08/2023).

Agus Sudibyo, Kepala BPS Provinsi Jambi menyampaikan ada beberapa poin yang menjadi pertimbangan penilaian IKG.

"Nah itu semua harus dituangkan dalam bentuk angka," ujarnya saat rilis statistik BPS Provinsi Jambi.

Dalam indikator IKG ada dimensi kesehatan, pemberdayaan, dan pasar tenaga kerja yang menjadi penilaiannya.

Tiga dimensi tersebut merupakan capaian pembangunan manusia yang kurang optimal karena ketimpangan antara perempuan dan laki-laki.

Dirinya menyampaikan kalimat yang diambil dari pidatonya Kepala Bappenas bahwa masyarakat Indonesia terjebak dalam middle income trap atau negara dengan pendapatan kelas menengah.

"Nah negara dengan pendapatan kelas menengah itu, dia tidak mampu bersaing dengan negara di bawahnya yang punya potensi sumber daya alam dan tenaga yang murah dan kita tidak bisa bersaing dengan negara-negara maju yang punya potensi sumber daya manusia yang tinggi," ungkapnya.

Sehingga visi pemerintah hingga tahun 2045 yaitu ingin menciptakan Indonesia emas.

Jadi salah satu upaya untuk mencapai Indonesia emas itu yaitu keluar dari jebakan middle income trap.

Bisa diukur dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) serta seberapa jauh membangun sumber daya manusianya.

Salah satu komponen pembangunan sumber daya manusia adalah dengan mengikis angka ketimpangan gender.

Baca juga: BPS Provinsi Jambi Rilis Indeks Ketimpangan Gender Sebagai Indikator Penilaian yang Baru

Baca juga: Sensus Pertanian 2023, BPS Provinsi Jambi Terjunkan 3.499 Petugas Lapangan

Baca juga: Kesejangan Gender di Legislatif, Ini Sebab dan Tantangannya Menurut Pengamat Jambi