Alasan UEFA Coret Juventus dari Liga Konferensi

TRIBUNJAMBI.COM - UEFA telah mengungkapkan alasan pencoretan Juventus dari peserta Liga Koferensi Eropa.

Juve telah dikeluarkan dari kompetisi UEFA karena penyimpangan keuangan, tetapi ada beberapa alasan mengapa keputusan ini sebenarnya merupakan tanda persatuan baru antara klub dan Aleksander Ceferin.

Bianconeri sudah kehilangan 10 poin Serie A untuk ketidakberesan ini, mendorong mereka dari posisi ketiga ke posisi ketujuh di tabel 2022-23.

Mereka dituduh secara artifisial menaikkan biaya transfer untuk pemain yang relatif tidak dikenal saat melakukan pertukaran dengan klub lain, sehingga membuat seolah-olah mereka memindahkan aset yang lebih besar daripada kenyataannya.

Ini pada gilirannya meningkatkan keuntungan modal mereka – ditambah valensi dalam bahasa Italia – dan membantu menyeimbangkan pembukuan.

Juve berpendapat bahwa teknik akuntansi mereka mungkin tidak biasa, tetapi secara teknis tidak ilegal.

Pada saat yang sama, mereka menolak untuk mengajukan banding terhadap keputusan FIGC atau yang baru dari UEFA ini.

Ini adalah tanda yang jelas dari hierarki klub saat ini, yaitu John Elkann, bahwa Juventus memisahkan diri dari era Andrea Agnelli dan pada dasarnya menyalahkan dewan direksi tersebut.

"Kami memilih untuk mengakhiri periode ketidakpastian dan memastikan visibilitas penuh dan kepastian kepada pemangku kepentingan internal dan eksternal kami tentang partisipasi klub dalam kompetisi internasional di masa depan," kata Presiden Gianluca Ferrero dalam sebuah pernyataan.

“Mengajukan banding, mungkin ke tingkat penilaian lain, dengan hasil dan waktu yang tidak pasti, akan meningkatkan ketidakpastian sehubungan dengan partisipasi kami di Liga Champions UEFA 2024/25.”

Ini menegaskan bahwa pengacara Juventus takut akan hukuman lebih lanjut karena penyelidikan atas skandal capital gain berkembang.

Oleh karena itu mereka lebih memilih untuk melakukan tawar-menawar pembelaan dan mengakhiri ketidakpastian yang musim lalu membuat mereka kehilangan poin, meminta mereka memulihkan banding dan merapat lagi.

Itu juga memungkinkan klub menghapus daftar UEFA dan Ceferin, yang geram dengan keputusan Agnelli untuk memimpin proyek Liga Super Eropa yang memisahkan diri dengan Real Madrid dan Barcelona.

Mereka adalah satu-satunya klub yang masih terikat dengan proyek tersebut dan Juve secara resmi menarik diri beberapa minggu lalu, upaya lain untuk memperbaiki jembatan yang telah dibakar Agnelli dengan UEFA.

Denda sebesar 10 juta euro kemungkinan masih akan bertambah menjadi 20 juta euro penuh mengingat kesulitan keuangan umum Juve dan masa percobaan tiga tahun, tetapi sekali lagi ini adalah skenario kasus terbaik bagi mereka.

Mereka lebih suka mengambil 'pukulan' pengecualian UEFA musim ini ketika mereka hanya berada di Liga Konferensi dan melindungi potensi kualifikasi mereka untuk Liga Champions yang jauh lebih menguntungkan musim depan.

Baca juga: Berita Transfer: Fabinho Tinggalkan Liverpool, Pindah ke Al-Ittihad

Baca juga: Prediksi Skor Hoffenheim vs Rangers di Laga Pramusim Malam Ini - 20.30 WIB

Dicoret UEFA

Juventus secara resmi dikeluarkan dari Liga Konferensi edisi 2023-24 dan diperintahkan untuk membayar denda 10 juta euro atas penyimpangan keuangan, yang merupakan skenario kasus terbaik dari UEFA untuk Bianconeri.

Itu bisa naik menjadi 20 juta euro jika mereka gagal memenuhi persyaratan Financial Fair Play selama tiga tahun ke depan.

Tempat mereka di babak penyisihan Liga Konferensi akan diambil alih oleh Fiorentina yang berada di urutan kedelapan.

“First Chamber CFCB menyimpulkan bahwa Juventus (ITA) melanggar kerangka peraturan UEFA dan melanggar perjanjian penyelesaian yang ditandatangani pada Agustus 2022."

"Akibatnya, First Chamber CFCB mengakhiri perjanjian penyelesaian dengan klub dan memutuskan:

“Untuk mengecualikan Juventus dari kompetisi klub pria UEFA 2023/24;

“Dan memaksakan kontribusi finansial tambahan sebesar €20 juta pada klub. Dari jumlah ini, €10 juta adalah bersyarat dan hanya akan diberlakukan jika laporan keuangan tahunan klub untuk tahun keuangan 2023, 2024 dan 2025 tidak memenuhi persyaratan akuntansi sebagaimana didefinisikan dalam Lampiran G Peraturan Perizinan Klub dan Keberlanjutan Keuangan UEFA,” demikian bunyi pernyataan UEFA.

Klub itu kehilangan 10 poin di tabel Serie A pada Mei karena menaikkan biaya transfer secara artifisial untuk meningkatkan keuntungan modal.

Itu membuat mereka akhirnya turun dari tempat ketiga ke ketujuh, lolos bukan ke Liga Champions atau bahkan Liga Europa, tetapi Liga Konferensi.

Mempertimbangkan situasinya, pengacara Juve bekerja dengan UEFA untuk menerima tawaran pembelaan, mengecualikan mereka dari kompetisi Eropa selama satu tahun sementara mereka hanya terlibat dalam turnamen yang lebih kecil.

Ini dapat membersihkan papan tulis dan juga dianggap sebagai cara untuk memperbaiki hubungan dengan UEFA yang terbakar selama era Andrea Agnelli atas proyek Liga Super.

Juventus di bawah manajemen baru sangat ingin menjauhkan diri dari era itu, yang juga melibatkan secara resmi keluar dari Liga Super bulan lalu, hanya menyisakan Real Madrid dan Barcelona yang masih terikat.

Baca juga: Prediksi Skor Manchester United vs Borussia Dortmund - Jadwal Laga Pramusim 31 Juli 2023

Baca juga: Arsenal Tolak Tawaran Inter Milan untuk Folarin Balogun

Digantikan Fiorentina

Setelah Juventus tersingkir dari kompetisi UEFA musim 2023/24, itu berarti Fiorentina akan mengambil tempat mereka di babak play-off Liga Konferensi.

Bianconeri telah dikesampingkan dari semua turnamen klub pria yang dijalankan oleh UEFA untuk musim ini.

Itu akan menjadi Liga Konferensi, karena mereka kehilangan 10 poin Serie A karena penyimpangan keuangan dan menaikkan biaya transfer secara artifisial untuk meningkatkan keuntungan modal.

Karena Juve dikecualikan, maka tempat tersebut jatuh ke tim berikutnya di bawah klasemen Serie A, yaitu Fiorentina yang berada di urutan kedelapan.

Oleh karena itu, Viola kembali ke Liga Konferensi hanya beberapa minggu setelah mencapai Final turnamen ini, kalah 2-1 dari West Ham United.

Mereka akan mulai dari babak play-off kompetisi, dengan pengundian dilakukan pada 7 Agustus.

Leg pertama akan dimainkan pada 24 Agustus dan penentuan pada 31 Agustus untuk melihat siapa yang lolos ke fase grup.

Sekarang Anda dapat menyimak update berita lainnya di tribunjambi.com dengan mengakses Google News