Bisnis

Kelapa Dalam Hanya Dibeli Rp1.000, Pemilik Kebun Tidak Dapat Apa-apa

Adnan, satu di antara petani kelapa yang ada di Kecamatan Kuala Jambi mengatakan harga saat ini Rp1.000 bahkan kurang dari itu.

Penulis: anas al hakim | Editor: Hendri Dunan
Tribunjambi.com/Solehan
Harga kelapa dalam di Tanjabtim anjlok. Banyak petani mengeluh. 

TRIBUNJAMBI.COM, MUARASABAK - Harga komoditi kelapa dalam saat ini hanya dihargai Rp1.000 per butir, bahkan kurang dari itu. Sehingga petani mengeluhkan kondisi tersebut.

Keluhan ini disampaikan Adnan, satu di antara petani kelapa yang ada di Kecamatan Kuala Jambi, Kabupaten Tanjabtim. Dirinya mengatakan bahwa kondisi ini sudah terjadi sejak satu bulan terakhir. Sehingga petani harus mikir dua kali jika ingin panen.

"Sudah lah pinang tak berharga, ditambah lagi sekarang harga kelapa yang ikut turun, jadi kami petani ini bingung,"jelasnya.

Menurutnya, kalau harga hanya Rp1.000 per butir, petani tidak dapat apa-apa. Sebab, dari harga tersebut banyak kost yang harus dikeluarkan, seperti upah ngarit kelapa, upah kocek dan transportasi. Jadi yang punya kebun tidak dapat apa-apa.

"Hancur nian sekarang, apalagi kalau penampung mau ngambil dibawah Rp1.000, tambah pening kami,"ujarnya.

Harga Rp1.000 per butir, itu harga kelapa bulat, berbeda dengan kelapa jambul sedikit tinggi, yaitu Rp1.500 per butir. Kalau harga sebelumnya yang bulat Rp1.200 per butir, sedangkan kelapa jambul yaitu Rp1.700 per butir.

"Kalau harga sebelumnya kami petani masih dapat bang, tapi kalau harga sekarang cuma sedikit,"pungkasnya.

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved