Viral Video Guru Dibentak Murid SD hingga Tendang Pintu, Berakhir Guru yang Minta Maaf

Beredar video yang memperlihatkan seorang siswa Sekolah Dasar (SD) membentak gurunya di media sosial. Siswa itu terlihat masuk ke ruang kelas lalu

Editor: Suci Rahayu PK
Kominfo Lima Puluh Kota
Suasana permintaan maaf dari siswa yang sebelumnya viral bentak guru, Kamis (20/7/2023). 

TRIBUNJAMBI.COM - Beredar video yang memperlihatkan seorang siswa Sekolah Dasar (SD) membentak gurunya di media sosial.

Video itu salah satunya diunggah oleh akun Instagram @ndorobei.official pada 19 Juli 2023.

Dalam video yang beredar tampak siswa membentak guru hingga menendang pintu kelas.

Siswa itu terlihat masuk ke ruang kelas lalu melontarkan kata-kata kasar kepada guru tersebut.

Bahkan, siswa SD itu juga hampir memukul guru wanita yang dilawannya.

Dalam keterangan video, tertulis lokasi kejadian di sebuah SD yang berada di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatra Barat.

Aksi tak terpuji yang dilakukan murid SD itu direkam oleh sang guru hingga akhirnya viral di media sosial.

Setelah mengunggah aksi siswa SD itu, akun Instagram tersebut kemudian menguggah video yang berisi klarifikasi dari pihak guru.

Baca juga: Korea Open, Fajar/Rian Melaju Ke Babak Final, Jalannya Pertandingan Bikin Copot Jantung

Baca juga: Harga Sawit di Jambi Periode 21-27 Juli 2023, TBS Kelapa Sawit Turun

Guru Minta Maaf

Guru yang dibentak siswa SDN 07 Sariak Laweh Lima Puluh Kota tersebut menyampaikan klarifikasi tertulis tentang tuduhan yang tidak benar akan kasus viral dirinya.

Guru tersebut bernama Fermini Wulansari, mengajar siswa SD tingkat empat. Ia merupakan CPNS guru tahun 2019 di Lima Puluh Kota.

Melalui klarifikasi tertulis yang didapat TribunPadang.com, Fermini Wulansari menyampaikan, terdapat misinformasi dari kasus yang viral tersebut.

Pasalnya, Fermini Wulansari merasa tak pernah memukul siswa yang bersangkutan dengan penggaris atau rol.

Lalu, tuduhan tentang dirinya sebagai guru yang tak disiplin juga dibantah oleh Fermini Wulansari.

"Saya Fermini Wulansari, guru di salah satu SD Kecamatan Akabiluru, Lima Puluh Kota. Masih ada berita yang menginformasikan permasalahan ini tidak sesuai fakta dan melebar," kata Fermini Wulansari disadur TribunPadang.com, Jumat (21/7/2023) dari keterangan tertulisnya.

Fermini Wulansari membantah bahwa dirinya memukul siswa yang viral dalam kasus siswa bentak guru di SDN 07 Sariak Laweh tersebut.

"Saya tidak melakukan pemukulan pada siswa bersangkutan. Apalagi saya guru kelas empat, sedangkan siswa itu duduk di kelas enam," ungkap Fermini Wulansari.

Lebih lanjut, Fermini Wulansari menerangkan, tidak ada interaksi belajar-mengajar secara langsung setiap hari dengan siswa tersebut. Sebab itu, tuduhan bahwa ia memukul siswa bersangkutan adalah hoaks.

Baca juga: Agen Paulo Dybala Jumpa Direktur AS Roma, Bahas Masa Depan di Tengah Minat Chelsea

Baca juga: Rayakan Hari Jadi Ketujuh, Odua Weston Jambi Gelar Malam Apresiasi

Fermini Wulansari turut mengomentari informasi tentang dirinya yang tidak disiplin akibat terlambat datang ke sekolah. Berdasarkan pengakuannya, keterlambatan itu dilakukannya bukan disengaja.

Pasalnya, setiap akhir pekan Fermini Wulansari harus pulang ke Kota Padang untuk bertemu suami dan anaknya.

Lalu, ia berangkat dari Padang menuju Lima Puluh Kota pada pukul 04.00 WIB setiap Seninnya.

"Waktu tempuh kurang lebih tiga jam untuk kembali mengabdikan diri sebagai pengajar. Beberapa kali saya sempat terlambat karena macet. Apalagi angkot menuju sekolah juga susah," terang Fermini Wulansari.

Terkait kondisi tersebut, Fermini Wulansari bahkan kini telah pandai membawa motor. Sebab, tak mungkin ia terus mengandalkan transportasi umum.

"Saya yang sebelumnya tidak pandai memakai motor, mulai belajar agar bisa ke sekolah dengan cepat. Hal itu pun sudah saya sampaikan, permintaan dispensasi kepada kepala sekolah," tutur Fermini Wulansari.

Akhir klarifikasinya, Fermini Wulansari meminta kepada seluruh pihak untuk tidak memperkeruh suasana, apalagi membuat informasi bohong tentang dirinya.

"Saya sepakat permasalahan ini ditutup, karena menjadi beban psikologis bagi saya," pungkas Fermini Wulansari.

 


Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Hadiri Syukuran Hari Bhakti Adhyaksa, Pj Bupati Muaro Jambi Harap Sinergitas yang Baik

Baca juga: Tiga ASN di Batanghari Terancam Diberhentikan, Tunggu Sidang Disiplin

Baca juga: Agen Paulo Dybala Jumpa Direktur AS Roma, Bahas Masa Depan di Tengah Minat Chelsea

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved