Renungan Kristen

Renungan Harian Kristen 22 Juli 2023 - Iman yang Dihidupi dalam Kehidupan

Bacaan ayat: Kolose 3:16 (BIMK) Hendaklah ajaran-ajaran Kristus yang penuh berkat meresap ke dalam hatimu. Hendaklah kalian saling mengajar dan saling

Editor: Suci Rahayu PK
Instagram @ferinugroho77
Pdt Feri Nugroho 

Renungan Harian Kristen 22 Juli 2023 - Iman yang Dihidupi dalam Kehidupan

Bacaan ayat: Kolose 3:16 (BIMK) Hendaklah ajaran-ajaran Kristus yang penuh berkat meresap ke dalam hatimu. Hendaklah kalian saling mengajar dan saling memberi nasihat sebijaksana mungkin. Nyanyikanlah mazmur dan puji-pujian serta lagu-lagu rohani; bernyanyilah untuk Allah dengan perasaan syukur di dalam hatimu.

Oleh Pdt Feri Nugroho

Dalam banyak kesempatan seseorang sering kecewa ketika mendapati dalam persekutuan orang percaya, ternyata tidak seperti yang diekspektasikan.

Harapan besar selalu ada bahwa persekutuan akan berisi orang-orang yang penuh kasih dan pengharapan.

Orang-orang yang saling menopang dan mendukung dalam banyak kesulitan.

Tiba-tiba mendapatkan bahwa kehidupan persekutuan tidak jauh berbeda dengah kehidupan dunia pada umumnya. Mengapa bisa demikian?

Bukankah penebusan dalam Yesus seharusnya membawa pembaharuan?

Kenyataannya, sebuah fakta yang tidak bisa dihindari bahwa kita masih hidup di bumi.

Realitas keseharian mendominasi kehidupan. Menjadi berbeda memang selalu beresiko kerugian dan perhitungan dunia.

Tidak jarang terjadi, iman sebatas rumusan semata, tanpa mengubah cara berpikir. Kehidupan beriman terbatas saat melipat tangan, menutup mata dan ritual pada waktu tertentu.

Sangat disayangkan jika iman sekedar label yang membedakan dari yang lain.

Dalam setiap iman, sebenarnya terkandung pengajaran dasar yang menjadi fondasi setiap langkah hidup berikutnya. Iman Kristen didasarkan pada tindakan proaktif Allah dalam menyelamatkan.

Ia berkenan hadir dalam sejarah kehidupan manusia dan menawarkan penyelamatan dengan jaminan pulihnya rancangan kehidupan kekal.

Persoalannya, dosa telah merusak kehidupan secara total. Manusia telah menjadi seperti Allah, dapat menciptakan standar tentang baik dan buruk.

Sementara, penyelamatan diterima secara iman dan kehidupan di bumi masih menggunakan tubuh yang fana dengan kompleksitas segala keinginannya. "...roh memang penurut, tetapi daging lemah.", demikian pernyataan Yesus; itu sebabnya perlu terus terhubung dengan Roh Yang memberikan kehidupan yaitu Roh Allah.

Itu sebabnya pengajaran Kristus perlu meresap dalam hati dan pikiran untuk membawa pembaharuan bagi kehidupan.

Pengajaran Kristus perlu diajarkan berulang-ulang agar mendarah daging.

Setiap hari perlu diwarnai dengan pengajaran Kristus yang dinyatakan, tidak terputus dan terus berkesinambungan.

Fenomena yang terjadi, tiga puluh menit mendengarkan kotbah dirasakan lama banget! Ibadah dua jam dianggap memboroskan waktu, sehingga harus segera diakhiri!

Bahkan jam ibadah hanya diselipkan diantara waktu kondangan dan healing, jika perlu 'dilaksanakan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya'!

Ibadah pinginnya seperti tik tok: bisa di scroll atau skip jika tidak menarik dan membosankan. Ibadahpun sekedar iklan yang lewat!

Bagaimana mungkin pengajaran tentang Kristus dapat dipahami dengan benar jika waktu yang disediakan tidak lebih dari 5 persen dari 24 jam yang Tuhan anugerahkan?

Sementara itu, Iblis itu cerdik dalam mencari peluang untuk menyesatkan!

Dalam catatan Alkitab, orang-orang pilihan Allah pun harus jatuh saat muslihat Iblis dilancarkan!

Sediakan waktu yang cukup agar pengajaran Kristus meresap dalam hati dan memperbaharui akal budi.

Tubuh memang seringkali lemah; namun itu tidak boleh menjadi halangan untuk terus tekun belajar tentang pengajaran Kristus. Amin

  Renungan Kristen oleh Pdt Feri Nugroho, GKSBS Palembang Siloam

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved