Berita unik

Kisah Coklat Silverqueen saat Awal Kemunculannya di Indonesia

Suatu hari, ketika Chuang istirahat sambil makan kacang mete yang keras dan sulit dimakan, dia mendapatkan inspirasi untuk menambahkan cokelatnya deng

Penulis: M Fadli | Editor: M Fadli
instagram silverqueenid
Coklat Silverqueen 

TRIBUNJAMBI.COM - SilverQueen merupakan salah satu produk cokelat di Indonesia yang telah menjadi primadona masyarakat.

Namun, siapa sangka di balik kepopuleran SilverQueen, awal kemunculannya ternyata menyimpan kisah yang kelam.

Sebelum menjadi terkenal, produk cokelat yang sekarang sudah memiliki banyak variasi rasa ini sempat dicemooh oleh banyak orang.

Dilansir dari kanal YouTube Hajar Win, awal mula SilverQueen bermula dari perusahaan bernama NV Ceres.

Perusahaan ini didirikan pada tahun 1942 di Garut, Jawa Barat, dan dimiliki oleh seorang pengusaha asal Belanda.

Namun, kedatangan Jepang ke Indonesia menyebabkan orang-orang Belanda yang berada di tanah air harus pergi dan menjual aset mereka dengan harga murah.

Salah satunya, NV Ceres dibeli oleh Ming Che Chuang, seorang pemuda asal Burma yang merupakan keturunan Tionghoa.

Pada tahun 1950, NV Ceres mengubah namanya menjadi PT Perusahaan Industri Ceres dan mulai memproduksi cokelat SilverQueen.

Namun, saat awal mula kemunculannya, produk cokelat ini sulit diterima oleh publik bahkan pemilik toko karena cenderung meleleh di Indonesia yang memiliki suhu panas.

Chuang berusaha keras agar produk cokelatnya memiliki bentuk yang bagus dan tahan dari suhu panas, namun usahanya selalu gagal.

Baca juga: Prediksi Skor Arsenal vs Manchester United - Jadwal Pertandingan Pramusim 23 Juli 2023

Baca juga: Renungan Harian Kristen 22 Juli 2023 - Iman yang Dihidupi dalam Kehidupan

Baca juga: Klarifikasi Suami Meylisa Zaara, Bantah Selingkuh dengan Pria Lain: Itu Cuma Teman

Teman-temannya pun menyarankan agar Chuang beralih menjual beras atau gula, yang merupakan kebutuhan pokok masyarakat saat itu yang baru saja merdeka.

Suatu hari, ketika Chuang istirahat sambil makan kacang mete yang keras dan sulit dimakan, dia mendapatkan inspirasi untuk menambahkan cokelatnya dengan kacang mete agar tetap terjaga bentuknya dan tidak cepat meleleh.

Namun, ide ini juga dicibir dan produknya ditolak lagi oleh pemilik toko tempat ia biasa menjual cokelat.

Meskipun demikian, Chuang tidak menyerah dan memaksa pemilik toko agar produknya diterima.

Tak disangka, seminggu kemudian produknya habis terjual tanpa sisa.

Pemilik toko yang menyadari bahwa cokelat Pak Chuang tidak mudah meleleh pun kembali memesan produk SilverQueen.

Dapatkan Berita Terupdate Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: PSG vs Le Havre: Duel Juara Ligue 1 Lawan Ligue 2, Cek Prediksi Skor di Sini!

Baca juga: Mendadak Cita Citata Tinggalkan Nama Panggung dan Gunakan Nama Asli

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved