Kisah Pemain Sepak Bola

'Sisi Gelap' dan Masa Lalu Dele Alli: Pelecehan, Rokok, Narkoba, hingga Obat Tidur

Gelandang Everton, Dele Alli menceritakan 'sisi gelap' sepak bolanya, kisah masa lalunya yang pahit, mulai dari dilecehkan, rokok, narkoba

Penulis: Mareza Sutan AJ | Editor: Mareza Sutan AJ
Instagram
Dele Alli, gelandang Everton yang menceritakan 'sisi gelap' kisah hidupnya di sepak bola 

 

Pemain berusia 27 tahun itu dianggap sebagai salah satu bintang muda paling menjanjikan di dunia sepak bola selama tahun-tahun terobosannya di Tottenham.

Sayangnya performa menurun di bawah Jose Mourinho, dan dia berangkat ke Everton dengan status bebas transfer pada Januari 2022.

Alli sejauh ini gagal menghidupkan kembali kariernya di Goodison Park dan menghabiskan musim 2022-23 dengan status pinjaman bersama raksasa Turki Besiktas, yang manajernya Senol Gunes menyatakan pada Januari bahwa pemain internasional Inggris itu tidak "pantas" bermain.

Alli mencetak tiga gol dalam 15 pertandingan sebelum kembali ke Everton lebih awal karena cedera.

Sang gelandang juga mengaku masuk rehabilitasi karena kecanduan obat tidur, dan dia mendapati dirinya terjebak dalam "siklus buruk" selama setahun terakhir karier hidupnya.

"Saya kecanduan tablet tidur dan mungkin bukan hanya masalah yang saya miliki."

"Saya pikir itu adalah sesuatu yang terjadi lebih dari yang disadari orang dalam sepak bola," tambah Alli.

"Sekarang mungkin waktu yang tepat untuk memberi tahu orang-orang. Sulit untuk membicarakannya karena ini baru-baru ini dan sesuatu yang sudah lama saya sembunyikan dan saya takut untuk membicarakannya."

"Ketika saya kembali dari Turki, saya kembali dan menemukan saya membutuhkan operasi."

"Saya berada di tempat yang buruk secara mental. Saya memutuskan untuk pergi ke fasilitas rehabilitasi modern yang menangani kecanduan dan kesehatan mental dan trauma."

"Saya merasa sudah waktunya bagi saya. Anda tidak bisa disuruh pergi ke sana, Anda harus membuat keputusan itu sendiri."

"Saya berada dalam siklus yang buruk. Saya mengandalkan hal-hal yang merugikan saya."

"Saya bangun setiap hari, memenangkan pertarungan pergi ke pelatihan setiap hari tersenyum - bersedia menunjukkan bahwa saya bahagia."

"Di dalam saya kalah dalam pertempuran dan sudah waktunya untuk berubah Ketika saya diberi tahu bahwa saya perlu dioperasi, saya dapat merasakan perasaan yang saya rasakan ketika siklus dimulai.

Sumber: Tribun Jambi
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved