Berita Jambi

Peralatan Didatangkan Khusus dari Jerman, RSUD Raden Mattaher Bangun Gedung Radioterapi

RSUD Raden Mattaher Jambi, membangun satu gedung di samping gedung utama. Gedung yang dibangun tersebut yaitu Gedung Radioterapi

Penulis: A Musawira | Editor: Herupitra
Tribunjambi.com/Musawira
Gedung Radioterapi yang secara resmi pembangunannya dengan ditandai peletakan batu pertama oleh Gubernur Jambi Al Haris. 

TRIBUNJAMBI.COM , JAMBI - RSUD Raden Mattaher Jambi, membangun satu gedung di samping gedung utama. Gedung yang dibangun tersebut yaitu Gedung Radioterapi, yang secara resmi pembangunannya ditandai peletakan batu pertama oleh Gubernur Jambi, Al Haris, Jumat (14/7). Bahkan, khusus alat yang digunakan nantinya, didatangkan khusus dari Jerman.

Pembangunannya berada di lahan yang sebelumnya dijadikan areal parkir RSUD Raden Mataher Jambi.

Direktur Utama RSUD Raden Mataher, Herlambang mengatakan, setidaknya gedung radioterapi bisa menampung 70 orang pasien.
Gedung Radioterapi, baru pertama di Jambi, dengan luas gedung sekira 33 x 34 meter.

Diharapkan para pasien yang harus mendapatkan layanan teresbut, tidak lagi harus berobat ke luar kota. Cukup di RSUD Raden Mataher.

"Ini terminal terakhir dari kanker. Jika pasien sesuai dengan pemeriksaan harus lanjut kemoterapi dan radioterapi, bisa di sini," bebernya.

Terkait tenaga medis untuk radioterapi, Herlambang mengatakan sudah siap dan sedang dalam proses pelatihan. Ia menyebut, tenaga dokternya sudah ada, namun tentu ada tim yang menangani pasien nantinya.

"Bekerja sama juga dengan Perkumpulan Radioterapi Indonesia," ungkapnya.

Baca juga: Pakai Jasa Arsitek dari Bandung, Segini Harga Rumah Mewah Mbah Taryo di Muaro Jambi

Baca juga: Laga Semifinal Tanjabbar Vs Kerinci Terpaksa Ditunda Akibat Lapangan Tergenang Air

Tidak hanya radio terapi saja, tapi SDM yang dikembangkan juga untuk layanan kemoterapi, jantung, dan stroke center. Layanan juga termasuk onkologi terpadu dan neurologi intervensi.

Mengenai anggaran, Herlambang mengaku untuk bangunan saja membutuhkan anggaran Rp16 miliar. Sementara jika digabung dengan kebutuhan alat-alat medisnya, total mencapai Rp57 miliar. Alat yang digunakan didatangkan khusus dari Jerman.

"Kita pakai alat yang sudah dikonsolidasikan di Kementerian Kesehatan. Insya Allah dalam tahun ini selesai. Lahan parkir, kita pindahkan ke lahan di depan, di seberang jalan," tuturnya.

Sementara itu, Gubernur Jambi, Al Haris mengharapkan pada akhir 2023 pengerjaan bangunan radioterapi sudah selesai. Tentunya dengan pekerjaan berkualitas dan tidak timbul masalah dikemudian hari.

"Kita berharap pada akhir tahun pengerjaan ini sudah selesai," katanya.

Dikatakan gubernur, pihaknya sangat mengawasi pekerjaan itu. Agar dikerjakan secara bersungguh-sungguh oleh pihak ketiga, konsultan yang mengawasi, dan pihak-pihak terkait lainnya.

"Sehingga gedung yang dibangun ini berkualitas dan sesuai standar. Dengan dukungan kita semua, gedung ini diharapkan bisa berdiri dengan baik dan bisa melayani masyarakat. Saya lihat, persiapan pembangunannya juga sudah matang," tegasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved