Khazanah Islami

Jadwal Puasa Tasua dan Puasa Asyura Disertai Tata Cara Mengerjakannya

Jadwal puasa Tasua dan Puasa Asyura disertai tata cara mengerjakannya beserta penjelasan Ustaz Abdul Somad

Penulis: Heri Prihartono | Editor: Heri Prihartono
Istimewa
Puasa Asyura 

TRIBUNJAMBI.COM -  Berikut jadwal puasa Tasua dan Puasa Asyura disertai tata cara mengerjakannya.

Puasa Tasu'a dikerjakan pada tanggal 9 Muharram.

Sedangkan puasa Asyura dilakukan 1 hari setelahnya.

Dalam kalender Masehi 2023 tahun ini, tanggal 9-10 Muharram 1445 H bertepatan pada Kamis (27/7/2023) dan Jumat (28/7/2023).

Ustaz Abdul Somad mengatakan, waktu paling afdol untuk puasa pada bulan Muharram adalah tiga hari.

Namun jika tidak bisa tiga hari, bisa melaksanakan dua hari.

 Rasulullah Nabi Muhammad menegaskan, Puasa di tanggal 10 Muharram adalah Puasa Asyura yang dilakukan oleh Nabi Musa setelah Firaun ditelan oleh laut.

Bani Israil kemudian diajak berpuasa atas terbebasnya mereka.

"Nabi Muhammad SAW mengikuti syariat Nabi Musa, yakni melaksanakan Puasa sunnah pada tanggal 9, 10 dan 11 Muharram," tutur Ustaz Abdul Somad

"Sebagai umatnya, kita wajib mengikuti syariat Nabi Muhammad SAW. Perlu digaris bawahi, bukan mengikuti syariat Nabi Musa, namun Nabi Muhammad. Segala apa yang dikerjakan Rasulullah, kita tiru," ucapnya.

Ustadz Abdul Somad menerangkan sebaiknya melakukan Puasa pada tanggal 9, 10 dan 11 Muharram bagi yang sanggup mengerjakannya.

 Puasa yang dilakukan pada tanggal tersebut akan menghapus dosa orang tersebut setahun yang lalu.

"Dosa besar dan kecil. Adapun hutang, piutang, harta orang yang termakan tak dapat ditebus Puasa Asyura," tegasnya.

Rasulullah Saw melaksanakan Puasa Asyura pada 10 muharram.


Saat Rasul hijrah di Madinah, beliau tetap melaksanakannya dan memerintahkan untuk melaksanakannya.

Terdapat sebuah riwayat  yang menerangkan bahwa Rasulullah  bertemu dengan sekelompok Yahudi di Madinah.

Rasulullah mendapati mereka sedang menjalankan Puasa pada tanggal 10 muharram.

"Rasulullah bertanya, 'Puasa apa yang kamu lakukan ini?'

Mereka menjawab, 'Pada hari ini Allah SWT menyelamatkan Musa dan menenggelamkan Fir’aun. Akhirnya Nabi Musa Puasa pada hari itu sebagai bentuk rasa syukur.'


Mendengar jawaban itu, Rasulullah berkata, 'Kami lebih berhak atas Puasa Musa daripada kalian.' Nabi Muhammad SAW kemudian berpuasa dan memerintahkan umat Islam untuk Puasa." (HR Ibnu Majah)

Puasa Asyura ini juga untuk  memperingati peristiwa yang terjadi di hari yang sama, 10  muharram.

Pada tanggal 10 muharram, Nabi Musa AS diselamatkan Allah SWT dari kejamnya penguasa Raja Fir'aun.

"Mengingat Asyura, mengenang bagaimana orang-orang sombong, gagah perkasa ketika hidup," bebernya.

Ustadz Abdul Somad pun mengutarakan kisah dari Nabi Musa AS dan Raja Fir'aun.

"Anak lelaki dia sembelih hidup-hidup dan anak perempuan dia biarkan hidup. Karena bagi dia (red: Raja Fir'aun), anak lelaki itu ancaman," tegasnya.

Baca juga: Tata Cara Mengerjakan Puasa Tasua hingga Puasa Asyura di Muharram, Ini Penjelasan Ustaz Abdul Somad

Baca juga: Puasa Tasua, Bacaan Niat dan Keutamaan Mengerjakannya

Baca juga: Dianjurkan Puasa Tasua dan Arafah, Ini Keutamaan Bagi yang Mengerjakannya

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved