Pilpres 2024
Gerindra Ragukan Pernyataan Adian Napitupulu Soal Jokowi Dukung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024
Partai Gerindra ragukan Jokowi mendukung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 mendatang sesuai dengan pernyataan Adian Napitupulu. Condong ke Prabowo
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
TRIBUNJAMBI.COM - Partai Gerindra ragukan Presiden Jokowi mendukung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 mendatang dan lebih condong ke Prabowo Subianto.
Pernyataan itu sebelumnya disampaikan politikus PDI Perjuangan Adian Napitupulu yang menyebutkan Jokowi mendukung penuh capres pilihan partainya.
Bahkan aktivis 98 itu mengatakan mantan Wali Kota Solo itu juga akan menjadi bagian dari Tim Kampanye Ganjar.
Pernyataan itu pun mendapat respon dari Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad.
Dia mengatakan bahwa hal pernyataan Adian Napitupulu itu baru sebatas ucapan dari PDI Perjuangan yang mengusung Ganjar Pranowo.
Sehingga menurutnya bahwa kebenaran yang sesungguhnya belum diketahui.
"Apa yang disampaikan saudara Adian Napitupulu itu kan adalah suara dari tim nya pak Ganjar Pranowo yang kemudian diusung oleh PDI Perjuangan, kita belum tau kebenarannya," kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (3/7/2023).
Untuk itu dia mengajak agar publik menantikan susunan tim pemenangan yang akan dikeluarkan PDI Perjuangan.
Baca juga: Respon Santai Presiden Jokowi Soal Buku Baru SBY: Nggak Usah Khawatir, Netralitas TNI-Polri dan PNS
Baca juga: Sepanjang Januari Hingga Juni 2023 Serangan KKB di Papua Habisi 17 Orang, 26 Luka
"Nanti kita lihat secara resmi susunan dan personalnya tim pemenangan yang dikeluarkan DPP PDI Perjuangan," imbuhnya.
Dasco menyebut, Partai Gerindra mengapresiasi siapapun yang mendukung Prabowo Subianto maju sebagai capres.
"Soal dukung mendukung itukan hak setiap orang sehingga siapapun yang mendukung Pak Prabowo Subianto ya tentunya kami bersyukur dan apresiasi," ujarnya.
Dasco pun enggan mengomentari perihal bijak atau tidaknya Presiden Jokowi menjadi tim pemenangan.
Namun, Presiden Jokowi menurutnya juga adalah kader partai politik.
"Saya tidak mau mengomentari dalam hal itu karena kebetulan memang Pak Presiden kita kan juga kader partai. Kami tidak dalam hal mengomentari kebijakan partai lain," tandasnya.
Sebelumnya, pernyataan Adian itu disampaikan saat berkunjung ke Museum Multatuli Rangkas Bitung didampingi oleh sejarawan Bonnie Triyana dan Ade Sumardi, Ketua DPD PDI Perjuangan Banten, Sabtu (1/7/2023).
Menurut Adian, Jokowi bisa berkampanye buat Ganjar meski masih berstatus Presiden, jika dilakukan dalam masa cuti.
"Undang-Undang Pemilu itu memungkinkan Presiden menjadi bagian dari tim kampanye bahkan berkampanye kalau dia cuti," kata Adian.
Penjelasan Adian Napitupulu Soal Prediksi 2 Capres
Politikus PDI Perjuangan, Adian Napitupulu memprediksi bahwa Pilpres 2024 akan diikuti dua calon presiden.
Baca juga: Cara Pakai Chatbot Chat GPT dari Open AI dan Google Bard dari Google, Teknologis Berbasis AI
Kedua calon yang akan bertarung dalam pesta demokrasi lima tahunan itu yakni Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.
Prabowo akan maju dari Partai Gerindra dengan Koalisi KKIR.
Kemudian Ganjar Pranowo akan maju dari PDI Perjuangan dan partai lainnya yang sudah menyatakan dukungan.
Dalam progam dua arah Kompas TV, Adian Napitupulu kembali menjelaskan Pilpres 2024 akan diikuti dua pasangan calon.
Pada kesempatan itu, aktivis 98 juga menjelaskan penyebab turunnya elektabilitas Anies Baswedan yang maju dari Koalisi Perubahan.
Awanya Adian Napitupulu menjelaskan bahwa dia bukan seorang peramal atau indogo.
Namun dia berbicara kemungkinan pada Pilpres 2024 berdasarkan angka yang dikeluarkan beberapa lembaga survei.
Seperti diketahui bahwa elektabilitas Anies Baswedan berada di urutan ketiga.
Dia berada dibawah Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.
"Bukan suara Anies Baswedan akan tergerus habis, saya ini bukan peramal bukan Indigo," ujar Adian Napitupulu dilansir dari Youtube Kompas TV, Sabtu (1/7/2023).
"Kita ngelihat angka-angka kalau, kita bicara survei ya kita bicara trend," katanya.
Adian napitupulu mengungkapkan bahwa hasil survei elektabilitas calon khususnya Anies Baswedan selalu turun.
Turunnya elektabilitas calon dari Koalisi Perubahan itu menurut Adian bukan salahnya, bukan salah Presiden Jokowi.
Namun hal itu merupakan kesalahan dari calon ataupun partai yang ada dalam Koalisi Perubahan tersebut.
"Dari bulan ke bulan dari survei ke survei trend Aniesbaswedan turun terus. kalau dia turun terus itu bukan salah Adian, itu bukan salah Jokowi, itu salah mereka dalam bekerja."
"Kalau kemudian saya katakan nanti kemungkinan cuma tinggal dua calon, lalu ada yang marah-marah, menurut saya itu buruk rupa cermin dibanting," ujar Adian Napitupulu.
Menurut Adian Napitupulu, jika tren salah satu calon dalam angka survei selalu rendah tidak ada yang akan memberikan dukungan.
Baca juga: Berikut 7 Tools Rahasia yang Bakal Mempermudah Bikin Konten Kamu, Gratis!
"Pertanyaannya adalah apakah akan ada yang mau mendukung orang yang pasti akan langsung kalah di putaran pertama," katanya.
Dukungan tersebut kata Adian dalam memenuhi finasial politik yang dibutuhkan pada Pilpres 2024.
Finansial politik itu untuk kebutuhan uang logistik politik di sekitar 800.000 TPS di Indonesia.
Pada perhitungan Adian Napitupulu, jika satu TPS itu rekrutmen saksi pelatihan saksi uang saksi makan saksi dan lainnya membutuuhkan Rp 3 juta maka akan menghabiskan Rp 2,1 triliun.
Dia juga menyebutkan bahwa KPU dengan PKPU membuka peluang untuk ada donatur kampanye yang berasal dari perorangan, hingga perusahaan.
"Ada enggak yang mau nyumbang kalau kemudian angka-angka itu mengatakan bahwa mereka akan kalah di putaran pertama?" tanya Adian Napitupulu.
Menurutnya bahwa tidak ada pihak yang akan menyumbangkan dana ke calon yang dipastikan kalah dalam putaran pertama Pilpres.
Wakil Sekjen Partai Nasdem, Jakfar Sidik menyebutkan bahwa setiap pernyataan politik seorang politisi itu membangun persepsi dan opini.
"Setiap ucapan politisi itu pasti punya agenda tapi saya tidak mau masuk agenda bung Adian," ujarnya.
Dia menyebutkan bahwa saat ini baru ada dua capres yang ada koalisinya secara secara langsung dideklarasikan.
Pertama itu Anies Baswedan dideklarasikan oleh 3 partai melalui piagam kerjasama politik yang ditandatangani oleh ketiga ketua umumnya artinya.
Hingga saat ini menurutnya bahwa hubungan ketiga partai dalam koalisi tersebut dalam keadaan baik-baik saja.
"Menurut kita hasil survei hari ini atau angka-angka yang dimaksud bung Adian itu masih dalam rentang, tidak ada yang dominan, nggak ada juga yang dinyatakan akan maju langsung ke putaran kedua," ujarnya.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Polemik PPDB SMA dan SMK Hingga Ombudsman Terima Laporan Masyarakat, Ini Respon Gubernur Jambi
Baca juga: Terungkap Hubungan Sesungguhnya Rendy Kjaernett dengan Syahnaz
Baca juga: Satu dari Tiga Pelaku Penikaman Warga Sungai Manau Merangin Ditangkap Polisi
Baca juga: 4 Cara Mengintregasikan Artificial Intelligence Dengan Kurikulum Merdeka
Sebagian artikel ini diolah dari Tribunnews.com
Luhut Beri Pesan ke Prabowo Subianto: Jangan Bawa Orang Toxic ke Pemerintahan Anda, akan Merugikan |
![]() |
---|
Surya Paloh dan Prabowo Subianto Sepakat Kerja Sama: untuk Kepentingan Rakyat Indonesia |
![]() |
---|
Senyum Anies Baswedan Dikomentari Prabowo Subianto: Berat Sekali |
![]() |
---|
Prabowo Subianto Sambangi Kantor DPP PKB, Disambut Muhaimin Iskandar |
![]() |
---|
Harta Kekayaan Gibran Rakabuming Raka yang Ditetapkan sebagai Wakil Presiden Terpilih |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.