Fakta Monas yang Jarang Diketahui Banyak Orang, Ternyata Desainnya dari Hasil ini

TRIBUNJAMBI.COM - Monumen Nasional, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Monas, merupakan salah satu bangunan ikonik yang terletak di wilayah DKI Jakarta.

Berada di pusat jantung ibu kota, Monas memiliki daya tarik yang tidak hanya dirasakan oleh penduduk Jakarta, tetapi juga oleh mereka yang berasal dari luar kota.

Kini, Monas telah menjadi salah satu destinasi wisata yang populer dan menjadi daya tarik bagi wisatawan yang berkunjung ke Jakarta.

Banyak yang berpendapat bahwa kunjungan ke Jakarta tidak lengkap jika tidak melihat Monas.

Dilansir dari laman media sosial Pemprov DKI Jakarta, Monas mulai dibangun pada tanggal 17 Agustus 1962 dan dibuka untuk umum pada tanggal 12 Juli 1975.

Terletak di kawasan Gambir, Jakarta Pusat, Monas didirikan untuk mengenang perlawanan dan perjuangan bangsa Indonesia pada masa revolusi kemerdekaan tahun 1945.

Namun, di balik tujuan utama pembangunannya, terdapat beberapa fakta menarik tentang Monas yang masih jarang diketahui oleh banyak orang.

Berikut adalah lima fakta menarik tentang Monas seperti yang dikutip dari Majalah Jakita:

Tempat Digelarnya PRJ Pertama

Pekan Raya Jakarta (PRJ) pertama kali diadakan di Monas pada tahun 1968.

Pada saat itu, Pemprov DKI Jakarta ingin menggabungkan acara PRJ dengan pasar malam yang sudah ada sejak zaman Hindia Belanda, yaitu Pasar Malam Gambir.

Pada tahun 1992, PRJ dipindahkan ke Jakarta International Expo (JIExpo) di Kemayoran, Jakarta Pusat.

Meskipun demikian, pengunjung masih dapat membeli aksesoris Monas di kios-kios yang berdekatan dengan pujasera.

Baca juga: Bagus Robyanto Beberkan Alasannya Membangun Tembok di Akses Jalan Warga Ponorogo

Baca juga: Alasan Citra Kirana Tetap Anggap Rezky Aditya Suami Terbaik

Baca juga: Adian Napitupulu Soal Rendahnya Elektabilitas Anies Baswedan: Bukan Salah Jokowi, Ganjar dan Prabowo

Beberapa Kali Berganti Nama

Sebelum dikenal dengan nama Monas, bangunan yang menjulang tinggi itu telah mengalami beberapa pergantian nama.

Nama-nama sebelumnya antara lain Lapangan Gambir, Lapangan Ikada, Lapangan Merdeka, Lapangan Monas, dan Taman Monas.

Lima Patung Pahlawan

Di Monas terdapat lima patung pahlawan yang mulai dibangun pada tahun 1980-an.

Kelima patung tersebut adalah patung Mohammad Husni Thamrin, patung Diponegoro, patung Kartini, patung IKADA, dan patung Chairil Anwar.

Patung-patung tersebut menjadi bagian dari monumen yang menghormati tokoh-tokoh berjasa dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Lidah Api

Di puncak Monas, terdapat lidah api berbentuk seperti kobaran api keemasan.

Lidah api ini terbuat dari bahan perunggu dengan tinggi 17 meter, diameter 6 meter, dan berat 14,5 ton. Bagian luar lidah api tersebut dilapisi dengan emas seberat 45 kilogram.

Desain Hasil Sayembara

Pada tahun 1955, komite nasional mengadakan sayembara untuk desain Monas.

Dari 51 karya yang masuk, desain yang dibuat oleh Frederich Silaban memenuhi kriteria yang ditentukan.

Namun, pemerintah belum puas dengan hasil sayembara tersebut, sehingga diadakan sayembara kedua.

Pada sayembara kedua, desain yang diajukan oleh Frederich Silaban kembali terpilih.

Frederich Silaban juga merupakan seorang arsitek yang mendesain Masjid Istiqlal Jakarta dan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) di Senayan, Jakarta.

Monas terus menjadi salah satu simbol kebanggaan bagi warga Jakarta dan Indonesia secara keseluruhan.

Dengan segala keindahannya dan nilai sejarah yang terkandung di dalamnya, Monas tetap menjadi salah satu destinasi wisata yang harus dikunjungi saat berada di Jakarta.

Dapatkan Berita Terupdate Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Nathalie Holscher Minta Maaf karena Bikin Geger saat Adzam Kejang: Namanya Juga Ibu Pertama

Baca juga: PPR Perluas Jejaring Menangkan Anies Baswedan di Pilpres: Anies Hadirkan Rasa Keadilan untuk Rakyat