DPRD Provinsi Jambi

Konsultasi ke Dirjen SDA PUPR, Abun Yani Sampaikan Muaro Jambi Belum Tersentuh Program Irigasi Pusat

Anggota Komisi III DPRD Provinsi Jambi belum lama ini melaksanakan konsultasi ke Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementrian PUPR RI.

Penulis: Hasbi Sabirin | Editor: Suci Rahayu PK
ist
Anggota Komisi III DPRD Provinsi Jambi belum lama ini melaksanakan konsultasi ke Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementrian PUPR RI. 

TRIBUN JAMBI.COM, JAMBI - Anggota Komisi III DPRD Provinsi Jambi belum lama ini melaksanakan konsultasi ke Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementrian PUPR RI.

Konsultasi itu terkait mengetahui dan menggali informasi tentang pengelolaan sumber daya air dan optimalisasi operasi pemeliharaan dan peningkatan jaringan irigasi.

Anggota Komisi III DPRD Provinsi Jambi dari Fraksi Partai Gerindra dapil Muarojambi-Batangahri Abun Yani memaparkan kondisi irigasi di Provinsi Jambi.

Kata Abun Yani, Provinsi Jambi memiliki dua wilayah, yaitu wilayah Barat dan wilayah Timur. Dirinya menyebut di daerah timur tepatnya di Kabupaten Muarojambi yang mengelilingi Kota Jambi terdapat beberapa daerah memiliki potensi persawahan yang belum mendapatkan program pusat terkait perbaikan irigasi.

"Perlu saya sampaikan kepada Dirjen SDA Kementerian PUPR RI, bahwa di wilayah Kabupaten Muarojambi seperti di Kecamatan Maro Sebo, Desa Kedap, Mudung Darat, Jambi Tulo dan sekitarnya perbatasan dengan Kota Jambi. Potensi sawah masyarakat mencapai 2000 hektar lebih. Dari zaman dulu tim sudah turun dari mana-mana sampai sekarang belum tersentuh sama sekali," kata Abun Yani.

Baca juga: Bandara Sultan Thaha Jambi Gelar Salat Idul Adha di Pelataran Parkir

Baca juga: Universitas Jambi Potong 24 Sapi Kurban pada Idul Adha 1444 H

Ia juga menyebut, jika ada solusi dan program irigasi pusat yang bisa dibawa kesana sehingga tanah dan lahan sawah masyarakat bisa dimanfaatkan kembali.

"Di forum yang resmi dan terhormat ini saya tanyakan apa langkah yang harus kami lakukan, anggap saja yang dahulu tidak ada ending sudah lah. Untuk sekarang apa yang harus kami lakukan, biar tanah yang tersisa sekarang akan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat terlebih dahulu irigasi nya juga harus terpenuhi," ujarnya.

Ia juga menyebut, kalau mau dibandingkan dengan daerah Batang Asai , Sarolangun sangat jauh, smentara Muarojambi dekat dengan Kota, Muarojambi punya potensi sawah nya sangat luas belum mendapatkan program irigasi pemerintah pusat.

"Saya sampaikan juga, bahwa di Muarojambi juga punya desa yang bisa tiga kali dalam setahun musim panen padi terdapat di daerah pudak. Ini tidak menggunakan teknologi yang modern dan tinggi, cukup punya irigasi dan bendungan penampung air yang cukup mengaliri sawah masyarakat. Itu saja cukup sekarang kami butuh kepastian apa yang bisa kita lakukan," tutupnya. (Tribunjambi.com/ Hasbi Sabirin)

 

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Bandara Sultan Thaha Jambi Gelar Salat Idul Adha di Pelataran Parkir

Baca juga: Update 35 Kode Aktivasi Free Fire FF Advance Server Juni 2023, Serbu KROP902JJFIUR, J4WJIMJG1E5DP275

Baca juga: Universitas Jambi Potong 24 Sapi Kurban pada Idul Adha 1444 H

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved