Siapa Sebenarnya Komjen Agus Andrianto yang Menjadi Wakapolri
Agus Andrianto lahir di Blora, Jawa Tengah pada 16 Februari 1967. Dia menjadi lulusan akademi kepolisian angkatan 1989
TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo, menunjuk Komjen Agus Andrianto sebagai Wakapolri menggantikan Komjen Gatot Eddy Pramono yang memasuki masa pensiun.
Mutasi tersebut tertuang dalam Surat Telegram dengan nomor ST/1393/VI/KEP./2023 tertanggal 24 Juni 2023 yang ditandatangani langsung Kapolri.
"Komjen Pol Drs. Agus Andrianto, S.H., M.H. NRP 67020345 Kabareskrim Polri diangkat dalam jabatan baru sebagai Wakapolri," demikian keterangan dalam surat telegram Kapolri.
Kapolri juga menunjuk Komjen Wahyu Widada untuk menggantikan posisi Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) yang ditinggalkan Agus.
Selain itu, Kapolri juga merotasi Komjen Suntana dari sebelumnya menjabat Wakil Kepala Badan Sandi Siber Negara sebagai Kepala Badan Intelijen dan Keamanan menggantikan Wahyu Widada.
Gatot yang merupakan lulusan Akademi Kepolisian 1988, menginjak usia 58 tahun pada 28 Juni dan mulai memasuki masa pensiun. Ketentuan tersebut termaktub dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 1/2003 tentang Pemberhentian Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Dalam pasal 3 ayat (2) aturan tersebut, dijelaskan bahwa batas maksimum seorang personel Polri adalah pada usia 58 tahun.
Dalam beleid yang sama diatur juga apabila anggota Polri yang pensiun diberikan kesempatan selama satu tahun untuk masa persiapan pensiun.
Sebelum menjabat Wakapolri, Gatot pernah ditempatkan pada sejumlah posisi strategis. Mulai dari Kapolda Metro Jaya, Asisten Perencanaan dan Anggaran Kapolri, Staf Ahli Bidang Sosial Ekonomi Kapolri hingga Wakapolda Sulsel.
Sementara itu, Komjen Agus Andrianto sebelumnya sudah pernah menempati berbagai posisi di lingkungan Polri.
Agus Andrianto lahir di Blora, Jawa Tengah pada 16 Februari 1967. Dia menjadi lulusan akademi kepolisian angkatan 1989.
Agus mengawali kariernya di Polres Dairi, Sumatera Utara. Kemudian, dia diberi jabatan sebagai Kapolsek Sumbul pada 1992.
Setahun kemudian, Agus menjabat Kapolsek Parapat pada 1993 lalu Kapolsek Percut Seituan pada 1995.
Pada 2007, Agus sempat ditugaskan menjadi Kapolres Tangerang.
Tak lama kemudian dia dikembalikan ke Sumatera Utara untuk mengisi jabatan Dirkrimum Polda Sumut.
Pada 2015, Agus ditugaskan di Badan Narkotika Nasional (BNN) sebagai Direktur Psikotropika dan Prekursor Deputi Pemberantasan.
Dilanjut mengisi posisi Dirtipidum Bareskrim Mabes Polri pada 2016.
Kala itu turut menangani kasus pelecehan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Agus lalu dipercaya sebagai Wakapolda Sumatera Utara periode 2017-2017.
Dilanjut menjadi Kapolda Sumatera Utara pada 2018-2019.
Agus melanjutkan kariernya sebagai Kabaharkam Mabes Polri sejak 2020.
Saat pandemi Covid-19, Agus juga didapuk sebagai Kepala Operasi Terpusat (Kaopspus) Kontinjensi Aman Nusa II-Penanganan Covid-19.
Tugasnya adalah memastikan para Kasatgas 1-6, Kapusdalops, Kasetops, Kaposko, Kaminops, serta Kasubsatgas membuat rencana dan menjalankan operasi selama pandemi Covid-19.
Agus lalu mengisi jabatan Kabareskrim Mabes Polri sejak 2021.
Pada 2022, nama Agus menjadi sorotan usai diduga terlibat dalam kasus tambang batu bara ilegal di Kalimantan Timur.
Berawal dari pengakuan pria bernama Ismail Bolong yang beredar di media sosial.
Ismail Bolong, yang merupakan anggota polisi pensiun dini, mengaku menyerahkan Rp6 miliar sebanyak tiga kali sejak 2021 sebagai setoran.
Setelah itu Ismail Bolong mengklarifikasi pernyataannya. Dia mengaku tidak pernah bertemu dengan Agus Andrianto.
Terkait mutasi yang dilakukan Kapolri kali ini, anggota Komisi III DPR RI Habiburokhman menilai langkah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melakukan mutasi besar-besaran sudah tepat.
"Saya pikir kita apresiasi ya Kapolri, mutasi kali ini bagus sekali dan ini kan semakin menunjukkan kekompakan Polri," ujar Habiburokhman saat ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Senin (26/6).
Dengan posisi-posisi yang saat ini sudah disusun oleh Kapolri, Habiburokhman menilai jelang Pemilu 2023 institusi Polri bisa bekerja lebih baik.
"Dan menjelang pemilu dengan posisi-posisi yang baru ini saya pikir sudah sangat pas sehingga kita tidak khawatir institusi Polri tidak bisa maksimal, tidak bisa profesional menghadapi masalah-masalah hukum yang terjadi terkait dengan pemilu," ungkapnya.
Habiburokhman menilai duet Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dengan Komjen Pol Agus Andrianto akan membawa dampak yang bagus ke depan.
Dia juga membahas sosok Komjen Pol Wahyu Widada yang kini mengisi jabatan Kabareskrim.
"Apalagi Kabareskrim juga adalah sosok yang sangat tepat. Pak Wahyu Widada itu orang pintar, beliau juga ikut menggodok konsep presisi. Konsep presisi itu kan menurut saya yang paling relevan juga diterapkan di reskrim di Polri," ujarnya.
Senada dengan Habiburokhman, Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni menilai pemilihan Agus menjadi Wakapolri pengganti Komjen Gatot Eddy Pramono yang memasuki masa purna tugas adalah pilihan yang tepat.
"Pilihan Kapolri sudah tepat, komjen Agus mumpuni jadi Wakapolri," kata Sahroni saat dimintai tanggapannya, Senin (26/6).
Meski demikian, Sahroni menilai kalau dalam menjabat nantinya, Komjen Agus sudah dinanti oleh beberapa tugas atau pekerjaan rumah sebagai Wakapolri.
Adapun tugas tersebut kata Bendum Partai NasDem itu yakni membenahi kondisi internal Polri di masa mendatang.
Hal tersebut dinilai penting, agar seluruh anggota Polri bisa lebih tertib dalam bertugas.
"PR ke depan Komjen Agus harus lebih benahi Internal agar semua anggota lebih tertib dan lebih mengayomi," kata dia. (tribun network/abd/mam/riz/dod)
Baca juga: Kisah Seorang Pengacara yang Kini Menjadi Pj Bupati Muaro Jambi
Baca juga: Kisah 50 Tahun Tak Dapat Aliran Listrik, Warga Geragai Tanjabtim Pakai Teplok, Diesel, Tenaga Surya
Sosok Dahlan Dahi Berhasil Dinobatkan sebagai Tokoh Media Berpengaruh di Ajang MTA 2025 |
![]() |
---|
3 Cara Dapat Akun FF Free Fire Legal dan Valid, Awas Banyak Penipuan di Sosial Media |
![]() |
---|
Kapolda Jambi Irjen Pol Krisno H Siregar Menerima Audiensi dari Praeses dan Pendeta HKBP Jambi |
![]() |
---|
Status Siaga Bencana di Kabupaten Muaro Jambi Diperpanjang |
![]() |
---|
UNJA Gelar Wisuda ke-119, Luluskan 1.053 Mahasiswa dari Berbagai Jenjang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.