Bukan Hanya Buat Skripsi, Joki di Jambi Raup Cuan dari Buat Tugas Sekolah dan Materi Kuliah

TRIBUNJAMBI.COM -Praktik joki untuk pembuatan skripsi di Jambi  ternyata juga untuk hal lain.

Seorang joki berinisial Mr R, mengatakan tak hanya menggarap skripsi, ia juga tugas sekolah dan materi perkuliahan.

Di Jambi, permintaan pembuatan jasa skripsi masih cukup tinggi dan beragam pilihan.

"Saya memulai menjadi joki, kalau tidak salah pada tahun 2021, berawal dari tamat kuliah, belum ada pekerjaan dan awalnya hanya ngerjain tugas anak sekolah (tugas ringan). Hingga sekarang sudah menggarap skripsi," ujar Mr R kepada Tribunjambi.com, Kamis (22/6/2023).

Sebelum menjadi joki, ia iseng membantu pembuatan skripsi mahasiswa junior di kampus.

Lama kelamaan, dia menekuni karena menjadi penghasilan. Kala itu, nominal yang diterima Mr R tidak terlalu besar, masih menyesuaikan kantong mahasiswa.

"Sistem pembayarannya juga masih sistem di akhir, bahkan ada juga sempat tidak membayar sampai sekarang," katanya.

Terkait proses penyusunan skripsi, joki juga harus turun ke lapangan untuk megumpulan data sesuai kelengkapan metode penelitian dan lain-lain.

Itu yang membuat sistem pembayaran menjadi setengah di awal.

"Lambat laun peminat semakin tinggi, dan cuannya juga terus menggiurkan," tuturnya.

"Bukan berarti kita tidak mau mencari pekerjaan lainnya, karena memang waktu itu peluang kerja sangat kecil. Daripada dibilang menganggukkan kita ambil saja peluang yang ada, " sambungnya.

Mr R menuturkan besaran tarif jasa. Untuk penggarapan tugas ringan, dalam sebulan bisa Rp500 ribuan dari beberapa orderan saja.

"Kalau untuk jasa skripsi sendiri beragam, tergantung kesulitan, ketebalan skripsi dan prosesnya. Kisaran Rp3 jutaan ke atas untuk satu skripsi," katanya.

"Untuk harga, balik lagi ke joki dan konsumennya. Jika bisa deal harga tinggi atau sebaliknya," katanya.

Sistim Kerja Terstruktur

Sistem kerja para joki skripsi di Kota Jambi terbilang terstruktur dan rapi. Order diatur oleh admin grup WhatsApp.

Penelusuran Tribun Jambi, seorang berinisial Mr R menuturkan pernah bergabung dalam grup joki skripsi tersebut.

Dia bercerita setahun lebih menjadi anggota joki skripsi di Jambi. Banyak keuntungan diperolehnya.

"Ketika ada orderan, biasanya admin grup tadi menyampaikan ke grup joki tadi siapa yang berminat dan mau mengambil orderan tadi, dan bisa langsung japri admin," jelasnya.

Dalam sistem perjokian, memang ada pengurus. Jadi, tugas-tugas dan orderan konsumen langsung dilempar ke grup joki tersebut.

Orderan tersebut ada tugas sekolah, kuliah maupun tugas lain yang lebih berat.

Mr R juga memaparkan sistem pembagian hasil orderan, antara joki dan admin grup yang melalui negosiasi terlebih dahulu.

"Jadi, setelah joki tadi chat admin, untuk biayanya, joki dan konsumen saling tawar melalui admin tadi. Setelah deal (sanggup; red) baru oke, " jelasnya

"Uang fee-nya dihitung dari situ tadi. Misal, untuk satu tugas joki meminta Rp100 dan ditambah admin ke konsumen Rp150 dan konsumen setuju, maka Rp50-nya untuk admin," ungkap Mr R.

Nominal orderan pun tergantung dari berat-ringannya tugas tersebut.

Besar-kecil keuntungannya pun tergantung dari lobi-lobian tadi juga.

Mr R mengatakan meski bukan lembaga resmi, namun untuk struktur dan pembayarannya jelas.

"Ketika semua tugas sudah kelar kita kerjakan, maka admin langsung melaporkan dan uang langsung ditransfer langsung ke joki," katanya.

"Kalau waktunya seminggu selesai, ya harus seminggu selesai. Dan ketika selesai kita langsung mendapat hak kita. Jadi antara konsumen dan joki itu tidak pernah saling konteks ataupun bertemu langsung selain melalui admin," katanya.

Baca berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Dosen Univesitas Nurdin Hamzah Jambi Ini Sebut Penggunaan Jasa Joki Merusak Integritas Mahasiswa

Baca juga: Membongkar Isi Grup WhatsApp Joki Skripsi di Kota Jambi, Begini Cara Admin Mengatur Pesanan

Baca juga: Soal Pencegahan Praktik Joki, Akademisi UNH Jambi: Kembali Pada Diri Mahasiswa Itu Sendiri