Pilpres 2024

Menanti Bacawapres 3 Capres, Siapa 'Pendamping' Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan?

Dari 3 orang calon presiden Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan hingga saat ini sosok bakal calon wakil presiden masih misteri.

Editor: Suci Rahayu PK
KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO; KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO; KOMPAS.com/NURSITA SARI
Kolase foto Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Prabowo Subianto. 

TRIBUNJAMBI.COM - Dari 3 orang calon presiden yang sudah diusung partai politik, hingga saat ini sosok bakal calon wakil presiden masih misteri.

Ketiganya yakni Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan.

Sejauh ini, baru Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang sudah mengusulkan nama, yakni Sandiaga Uno.

Tak hanya jadi bakal cawapres, Sandiaga Uno juga ditunjuk jadi Ketua Badan Pemenangan Pemilu sebagai hasil keputusan Rapimnas PPP.

Sementara partai lain, belum mengusulkan nama cawapres, meski secara internal sudah muncul kasak-kusuk.

Hanya sehari setelah ditunjuk partainya PPP sebagai bakal calon wakil presiden pendamping Ganjar Pranowo, Menparekraf Sandiaga Uno mengacungkan salam metal di acara Pembukaan Pesta Kesenian Bali ke-45 Minggu pagi.

Di acara yang sama pula, Sandiaga Uno mesra mendampingi Presiden kelima sekaligus Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.

Baca juga: Partai Ummat Jambi Targetkan 120 Ribu Suara Untuk Raih Satu Kursi DPR RI

Baca juga: Belasan Tahun Menanti Lahan Transmigrasi, Warga Desa Gambut Jaya Datangi Kantor DPRD Muaro Jambi

Sementara itu, saat Sandiaga Uno mendampingi Megawati di Bali Minggu pagi bakal capres PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo juga tengah bersafari politik ke Nusa Tenggara Barat.

Ganjar tampak akrab dengan ketua harian DPP Partai Perindo sekaligus mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat, Tuan Guru Bajang Muhammad Zainul Majdi.

Ganjar pun mempersilakan siapapun mengusulkan nama calon pendampingnya di Pilpres meski hasilnya akan dibahas bersama koalisi Parpol pengusung.

Sementara itu, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) memutuskan untuk memingit ketua umumnya Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.

DPP PKB memutuskan Muhaimin tidak bisa berbicara soal pencalonan pemilu presiden dan hanya bisa mendelegasikannya kepada pengurus partai.

Tak hanya dilarang bicara, Muhaimin juga tidak akan menemui elite politik lain hingga masa pingitan selesai.

Masa Pingitan ini berakhir hingga Muhaimin dideklarasikan sebagai calon Wakil Presiden untuk mendampingi Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

PKB juga tetap berkomitmen untuk menjaga keutuhan koalisi bersama Partai Gerindra, yakni Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) sejak pertengahan Agustus 2022.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved