LIPUTAN KHUSUS

Pendakian Gunung Kerinci Ramai saat Momen 17 Agustus dan Tahun Baru

Sempat ditutup lebih kurang 7 bulan lamanya, pendakian Gunung Kerinci kini telah kembali dibuka untuk umum. Sejak dibuka 8 Mei 2023 lalu, pendakian Gu

|
Penulis: Herupitra | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
Tribunjambi.com
Aryo dan kawan-kawan mendaki Gunung Kerinci 

TRIBUNJAMBI.COM, KERINCI - Sempat ditutup lebih kurang 7 bulan lamanya, pendakian Gunung Kerinci kini telah kembali dibuka untuk umum. Sejak dibuka 8 Mei 2023 lalu, pendakian Gunung Kerinci telah kembali ramai dilakukan.

Wisatawan yang melakukan pendakian Gunung Kerinci datang dari berbagai daerah. Bahkan datang dari mancanegara untuk melakukan pendakian Gunung Kerinci.

Danuri penjaga pos Gunung Kerinci mengatakan, sejak dibuka kembali pasca erupsi pendakian Gunung Kerinci selalu ramai dilakukan. Hampir tiap hari selalu ada wisatawan yang melakukan pendakian.

"Wisatawan yang melakukan pendakian masih dalam jumlah normal," kata Danuri.

Diungkapkannya, berdasarkan aturan yang ada kouta jumlah pendaki masih berjumlah 90 orang perhari. Dan sejauh ini yang melakukan belum ada yang melebihi kouta yang telah ditentukan tersebut.

"Selama dibuka belum ada yang melebihi batas 90 orang," jelasnya

Ia menyebutkan, pendakian Gunung Kerinci biasanya ramai dilakukan disaat momen 17 Agustus dan tahun baru. Dimomen itu, biasanya pendakian sering melebihi kouta yang telah ditentukan.

"Kalau 17 Agustus dan tahun baru itu biasa ramai yang melakukan pendakian Gunung Kerinci," sebutnya.

Disisi lain, para pendaki menyebutkan, bahwa saat ini di puncak gunung Kerinci tidak begitu dingin seperti sebelumnya. Ia tidak tahu mengapa hal itu bisa terjadi.

"Kalau dingin pasti dingin di puncak gunung Kerinci. Tapi sekarang tidak begitu dingin seperti saat saya melakukan pendakian sebelumnya," ujar Irpan yang mendampingi reporter Tribun Jambi melakukan pendakian akhir pekan kemarin.

Mengenai suhu di Kerinci yang meningkat, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Depati Parbo Kerinci, Nia Kurnianingsih menuturkan, bahwa saat ini di Asia selatan sedang terjadi gelombang panas seperti di Myanmar, India, Laos, Bangladesh, china dan lainnya.

"Gelombang panas ini terjadi karena gerak semu harian matahari, yang saat ini matahari berada di belahan bumi utara," jelasnya.

Diungkapkannya, meski suhu di Indonesia terasa panas, namun hal itu tidak termasuk gelombang panas seperti yang terjadi di beberapa wilayah Asia. Karena Indonesia berada di wilayah equator dan merupakan negara kepulauan yang memiliki perairan yang luas.

Kepala BMKG Depati Parbo Kerinci ini menyebutkan, bahwa saat ini suhu maksimal di Kerinci mencapai 31,5 'C , suhu minimum 20,0 'C dan suhu rata - rata nya 24,4 'C masih dalam kategori normal.

"Suhu maksimal di Kerinci bisa mencapai 31,5 'C," pungkasnya.

Baca juga: Aksi Ayu Ting Ting saat Berjoged dapat Komentar Pedas dari Netizen: Biar apa sih

Baca juga: Tim Pusat Data Artefak Telusuri Temuan Sebaran Batu Besar di Muaro Jambi

Baca juga: Pokdakan Waru Doyong Binaan Pemda Tebo Panen Raya Ikan Nila Di Desa Pulung Rejo

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved