LIPUTAN KHUSUS

Kisah Pohon Bolong dan Para Pendaki Gunung Kerinci

Kisah pohon bolong di jalur pendakian Gunung Kerinci, tidak asing di kalangan pendaki. Sebagian besar pendaki pasti pernah melihat keberadaan pohon

|
Penulis: Herupitra | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
Tribunjambi.com/Heru
Aryo saat berada di Pohon Bolong Gunung Kerinci. Konon tidak boleh melakukan hal yang aneh saat berada di kawasan tersebut. 

TRIBUNJAMBI.COM, KERINCI - Kisah pohon bolong di jalur pendakian Gunung Kerinci, tidak asing di kalangan pendaki.

Sebagian besar pendaki pasti pernah melihat keberadaan pohon itu.

Pohon bolong berdiameter besar itu berada di sisi kanan jalur pendakian, tepatnya di antara jalur pos 3 menuju shelter I.

Jalur yang dilewati dari Pintu Rimba hingga shelter I dan 2, merupakan jalur bervegetasi hutan lebat.

Pohon berlubang di pangkal, namun masih tegak berdiri.

Baca juga: Mendaki Gunung Kerinci, Wartawan Tribun Jambi Aryo Harus Topang Teman

Lubangnya hitam, tapi tidak sampai tembus.

Sekilas mendengar namanya, pohon bolong memang terdengar menyeramkan.

Pohon itu juga menyimpan cerita tak asing bagi pendaki.

Sebelum pendakian, pendaki Tribun jambi juga sempat diingatkan seorang teman yang pernah melakukan pendakian.

Ia mengatakan jika melewati depan pohon bolong, harus minta izin jangan melakukan hal-hal yang aneh dan buang air di sekitar lokasi pohon tersebut.

Baca juga: Perasaan Aryo Dkk Deg-degan Melewati Pohon Bolong saat Pendakian Gunung Kerinci, Ternyata

"Nanti kalau ketemu pohon besar bolong jalan terus ya, jangan macam-macam," kata Sandi.

Dayat, pendaki, juga diingatkan temannya tentang keberadaan pohon bolong di jalur pendakian Gunung Kerinci.

Memang, selain memiliki pesona pemandangan indah, Gunung Kerinci juga memiliki kearifan lokal.

Cerita-cerita yang bertujuan manusia tetap menghormati alam, tidak merusaknya.

"Intinya sih, paling tidak kalau masuk ke suatu tempat itu kita mesti sowan dulu. Ibaratnya seperti rumah, kalau kita nyelonong, pasti yang punya rumah marah," kata dia.

Baca juga: Kepakan Sayap Rangkong Menambah Kenikmatan di Puncak Gunung Kerinci

Penting bagi seorang pendaki, kata Dayat, supaya mematuhi aturan yang dibuat pihak pengelola.

Untuk pendakian Gunung Kerinci, peraturan dibuat Balai Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS).

"Pasti itu ada aturan-aturan ya kan. Aturan itu kan untuk kebaikan, jadi yang harus laksanakan, misalnya membawa turun kembali sampah kita," ujarnya.

Selain itu, saat naik gunung harus mempersiapkan peralatan memadai sesuai standar.

Itu sangat penting untuk meminimalisasi kejadian yang tak terduga yang bisa saja dialami saat pendakian.

"Mendaki itu kan pasti ada risiko, jadi, ya, kita harus menyiapkan alat dan logistik yang memadai," katanya.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Mendaki Gunung Kerinci, Wartawan Tribun Jambi Aryo Harus Topang Teman

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved