Sindikat Pemalsu Oli

Tutup Oli Palsu tak Ada Coak, Berikut Perbedaan Fisik Oli Palsu dan Asli

Bareskrim Polri mengimbau masyarakat agar lebih waspada dengan peredaran oli palsu setelah membongkar pabriknya di kawasan Gresik dan Sidoarjo,

Editor: Fifi Suryani
zoom-inlihat foto Tutup Oli Palsu tak Ada Coak, Berikut Perbedaan Fisik Oli Palsu dan Asli
Tribunnews/Abdi Ryanda Shakti
Direktur Tindak Pidana Tertentu (Dirtipidter) Bareskrim Polri, Brigjen Hersadwi Rusdiyono saat konferensi pers terkait pengungkapan gudang produksi oli palsu di Gresik dan Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (8/6/2023).

TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Bareskrim Polri mengimbau masyarakat agar lebih waspada dengan peredaran oli palsu setelah membongkar pabriknya di kawasan Gresik dan Sidoarjo, Jawa Timur. Pabrik ini telah beroperasi sejak 2020 silam dan memproduksi 312 ribu botol oli palsu setiap harinya.

Kanit IV Subdit I Dittipidter Bareskrim Polri Kompol Andika Urrasyidin menyebut, masyarakat kadang hanya menyerahkan seluruhnya kepada montir ketika mengganti oli kendaraan. "Jadi dari kami apabila pengguna sepeda motor yang biasa dilakukan konsumen, ia menyerahkan seutuhnya kepada montir. Dia membayar, kemudian dia duduk di ruang tunggu tanpa mengecek oli apa yang digunakan," kata Andika dalam jumpa pers, Kamis (8/6).

Untuk itu, Andika mengatakan, masyarakat mesti lebih hati-hati dalam memilih oli kendaraan. Paling tidak, masyarakat perlu tahu perbedaan oli asli dengan yang palsu sebelum digunakan di kendaraannya. "Untuk lebih berhati-hati dan harus lebih teliti dalam membeli maupun mengganti (dengan) produk yang asli," ungkapnya.

Lalu, bagaimana cara membedakan oli yang asli dan yang palsu agar tidak tertipu? Kuasa hukum PT Astra Honda motor, Edward menjelaskan khusus oli MPX Honda, ada beberapa yang dapat dibedakan antara oli palsu dengan yang asli salah satunya terdapat fisik botol yang diedarkan.

Pertama pada kuncian tutup botol di mana yang asli memiliki kuncian botol yang rapat sedangkan yang palsu ada sedikit kerusakan atau coakan. "Yang asli terdapat coak, sedangkan kalau yang asli tidak terdapat coak," kata Edward saat konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (8/6). "Lalu paling gampang ada di jendela botol, yang asli sejajar presisi, kalau palsu bisa belok ke kiri atau ke kanan, karena akan sulit memproduksi yang lurus seperti yang asli," imbuhnya.

Kemudian, lanjut Edward, perbedaan yang paling mudah ditemukan antara oli palsu dan asli adalah pada barcode di botol kemasannya. Edward menyatakan konsumen dapat mengakses barcode itu dengan gawai yang nantinya menuju pada suatu website resmi milik masing-masing produk. "Hasil dari scan itu menunjukan tulisan AHM.TO itu akan muncul di website, kalau yang palsu itu akan muncul AHM.Top atau mereka bisa juga bikin AHM.TO, tapi bukan di website, melainkan blogspot itu memalsukan, itu ciri-ciri paling gampang yang diketahui," ucapnya.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved