Berita unik
Mengenal Pulau Guam, Warganya tidak Memiliki Hak Pilih Presiden
Karena Guam merupakan teritori Amerika Serikat yang paling dekat dengan Korea Utara, pulau ini menjadi target yang mudah dijangkau oleh misil tersebut
Penulis: Muuhammad Ferry Fadly | Editor: Muuhammad Ferry Fadly
TRIBUNJAMBI.COM - Wilayah Guam adalah sebuah pulau di bagian barat Samudera Pasifik dan juga merupakan teritori terorganisir tanpa inkorporasi dari Amerika Serikat.
Ibu kotanya adalah Hagatna, sebelumnya dikenal sebagai Agana.
Guam mengandalkan sektor pariwisata sebagai mayoritas ekonominya, dengan 90 persen wisatawan berasal dari Jepang, serta keberadaan pangkalan Tentara Amerika Serikat.
Sebagai salah satu teritori AS yang terletak paling dekat dengan Garis Tanggal Internasional, Guam memiliki julukan "Tempat di mana Amerika dimulai," yang menjadi semboyan pulau tersebut.
Sejarahnya, Guam dulunya merupakan jajahan Spanyol yang kemudian dikuasai oleh Amerika Serikat pada tahun 1898.
Selama Perang Dunia II, Guam menjadi salah satu pulau yang diserbu pertama kali oleh Jepang, dan penduduknya mengalami penderitaan.
Namun, pada tanggal 21 Juli 1944, Amerika Serikat berhasil membebaskan Guam dan peristiwa ini dirayakan dengan suka cita setiap tahunnya.
Pada tahun 2017, Guam menjadi sorotan dunia saat terjadi krisis antara Amerika Serikat dan Korea Utara.
Korea Utara mengancam akan menyerang Guam dengan misil balistik yang membawa bom nuklir.
Karena Guam merupakan teritori Amerika Serikat yang paling dekat dengan Korea Utara, pulau ini menjadi target yang mudah dijangkau oleh misil tersebut.
Namun, krisis tersebut akhirnya berhasil diselesaikan dengan damai tanpa pertumpahan darah.
Baca juga: Sengketa Lahan Jalan Tol Betung-Tempino, 6 Desa Dilintasi Realisasi Uang Ganti Rugi Capai 80 Persen
Baca juga: Pakar Ekspresi Berikan Komentar Soal Dugaan Video Asusila yang Mirip dengan Rebecca Klopper
Baca juga: Dodi Sularso Optimis PKB Pertahankan Satu Kursi DPR RI
Seorang vlogger mencoba mengunjungi Guam dan berbagi pengalamannya melalui tayangan di Facebook Joe Hattab.
Ia mengungkapkan bahwa pulau ini sangat mirip dengan Amerika, dengan banyaknya toko-toko besar yang serupa.
Ia juga menyatakan bahwa mata uang yang digunakan di Guam adalah dolar Amerika.
Menurutnya, banyak orang dari Korea dan Jepang datang ke Guam untuk berbelanja.
Ia juga memuji kondisi udara yang sangat baik di Guam.
Namun, ada hal unik yang dia temukan, yaitu penduduk setempat tidak memiliki hak pilih dalam pemilihan Presiden Amerika.
Seorang warga Guam mengungkapkan bahwa mereka tidak memiliki hak pilih dalam memilih presiden Amerika dan tidak dapat memilih langsung.
Meskipun demikian, mereka memiliki perwakilan yang dapat memilih presiden Amerika melalui proses pemilihan terpisah.
Pulau Guam merupakan wilayah AS yang tidak tergabung secara administratif.
Artinya, meskipun orang yang lahir di Guam adalah warga negara Amerika Serikat, mereka tidak memiliki hak pilih dalam pemilihan umum AS yang memilih presiden, Kongres, dan Senat.
Dapatkan Berita Terupdate Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Profil dan Biodata A Ridwan, Sekda Kota Jambi yang Memenuhi Syarat Jadi Pj Wali Kota Jambi
Baca juga: Sengketa Lahan Jalan Tol Betung-Tempino, 6 Desa Dilintasi Realisasi Uang Ganti Rugi Capai 80 Persen
Pohon Pisang Unik Tandan Tiga di Sumsel |
![]() |
---|
Kisah Cinta Berlabuh di Pelaminan dengan Mahar Beras 50 Kg |
![]() |
---|
Muslim di Xinjiang China Menghilang, Joe Hattab: Masjid Ditutup Tidak Ada yang Mau Bicara |
![]() |
---|
Hubungkan Diri dengan Sapi, Setiap Hari Suku Mundari Mandi dengan Urin Sapi |
![]() |
---|
Harga Air Mineral ini Tembus Ratusan Juta per Botol |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.