Pilpres 2024

Benarkah Anies Baswedan Sebar Hoaks? Ini Data Perbandingan Pembangunan Jalan Era SBY dan Jokowi

Berikut data perbandingan pembangunan yang berlangsung selama kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Joko Widodo yang disentil Anies Baswedan

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Ist/ Kolase Tribun Jambi
Berikut data perbandingan pembangunan yang berlangsung selama kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Joko Widodo yang disentil Anies Baswedan. 

TRIBUNJAMBI.COM - Berikut data perbandingan pembangunan yang berlangsung selama kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Joko Widodo yang disentil Anies Baswedan.

Sebagaimana diketahui bahwa pria yang bernama lengkap Anies Rassyid Baswedan merupakan Bakal Calon Presiden (Bacapres).

Dia maju sebagai Bacapres dengan diusung oleh Partai Nasdem yang masuk dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

Dalam beberapa pidatonya, tampaknya Anies Baswedan mulai blak-blakan menyerang Presiden Jokowi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun terang-terangan menyebut pembangunan di jalan nasional non-tol di zaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) lebih panjang dibandingkan era Jokowi.

Hal ini disampaikan Anies saat berpidato dalam acara hari ulang tahun (HUT) ke-21 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Istora Senayan, Jakarta pada Sabtu (20/5/2023) lalu.

Dalam pidatonya, Anies mengungkapkan, Presiden Jokowi berhasil membangun jalan tol sepanjang 1.569 kilometer dari total jalan tol saat ini 2.499 kilometer.

"63 persen dari seluruh jalan tol berbayar di Indonesia itu dibangun di masa sekarang," ujar Anies.

Baca juga: Relawan Anies Baswedan Beraksi Saat Jagoannya Mau Dipolisikan Relawan Ganjar: Upaya Penjegalan

Baca juga: Bila Prabowo Subianto Jadi Capres, Gerindra Sebut Cawapres Ditentukan PKB, Cak Imin?

Anies pun menyebut, keberhasilan Jokowi ini masih kalah dengan SBY dalam hal pembangunan jalan tak berbayar yang bisa digunakan seluruh masyarakat tanpa dipungut biaya.

"Saya bandingkan dengan pemerintahan yang lalu, di zaman pak SBY jalan tak berbayar yang dibangun sepanjang 144.000 kilometer atau 7,5 kali lipat," ujarnya.

Anies kemudian mengerucutkan perbandingan jalan yang dibangun oleh pemerintah pusat, yaitu jalan nasional.

Selama Jokowi memimpin, Anies menyebut hanya sekitar 500 kilometer jalan nasional yang terbangun, sedangkan era SBY bisa 20 kali lipat dari pencapaian Jokowi saat ini.

"Di era 10 tahun sebelumnya 11.800 kilometer, 20 kali lipat," ucap Anies.

Lalu apakah data yang disampaikan Anies ini sesuai fakta?

Sebagai informasi, Presiden SBY memerintah sejak 2004 hingga 2014, sedangkan pemerintahan Presiden Jokowi mulai 2014 sampai 2024 mendatang.

Merujuk pada data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat (PUPR), jalan nasional non-tol di awal kepemimpinan Presiden SBY di tahun 2004 mencapai 34.629 kilometer.

Kemudian, pada Desember 2014 tercatat jalan nasional non-tol bertambah menjadi 38.570 kilometer.

Artinya, jalan nasional non-tol di era SBY bertambah sekira 3.941 kilometer.

Selanjutnya, Kementerian PUPR mencatat panjang jalan nasional non-tol hingga akhir 2021 mencapai 46.965 kilometer.

Ini berarti, jalan nasional non-tol yang dibangun di era Presiden Jokowi bertambah hingga 8.395 kilometer.

Kondisi ini tentu sangat berbeda dengan apa yang disampaikan Anies Baswedan dalam acara HUT ke-21 PKS itu.

Pasalnya, data Kementerian PUPR menunjukkan bahwa pembangunan jalan nasional non-tol di era Presiden Jokowi lebih masif dibandingkan zaman SBY.

Meski demikian, pernyataan Anies tak sepenuhnya salah.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) pun menunjukkan hal berbeda dibandingkan data milik Kementerian PUPR.

BPS mencatat, panjang jalan nasional non-tol pada 2004 mencapai 34.628 kilometer.

Baca juga: Bacapres Anies Baswedan akan Dilaporkan ke Polisi, Diduga Sebar Hoaks

Kemudian, bertambah menjadi 46.432 kilometer di tahun 2014 dan menjadi 47.017 kilometer di tahun 2021.

Artinya, jalan nasional non-tol di era SBY bertambah 11.804 kilometer dan di zaman Jokowi hanya bertambah 585 kilometer.

Data BPS yang disinyalir digunakan Anies untuk ‘menyerang’ Presiden Jokowi.

Ganjar Pranowo Center akan Laporkan Anies Baswedan

Bakal Calon Presiden (Bacapres) Anies Rasyid Baswedan dilaporkan ke polisi atas dugaan penyebaran kabar bohong atau hoaks.

Bakal calon dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan tersebut dilaporkan relawan Ganjar Pranowo Center (GP Center).

Rencana pelaporan itu langsung disampaikan Ketua Harian DPP GP Center, Thomas Djunianto,

Dia mengatakan bahwa pihaknya akan melaporkan Anies ke Mabes Polri hari ini, Selasa (23/5/2023), pukul 10.30 WIB.

"Terkait dengan statement Pak Anies Baswedan yang kami anggap sebagai berita yang tidak valid maka kami, GP Center akan melaporkan beliau ke Mabes Polri pada Selasa, 23 Mei 2023 pukul 10.30 WIB."

"Semua orang memiliki kedudukan yang sama di mata hukum. Siapapun yang menyebarkan informasi tidak benar mesti ditindak hukum," tulis pesan singkat Thomas kepada TribunJakarta.com.

Thomas mengonfirmasi bahwa pernyataan hoaks yang dimaksud adalah ketika Anies berbicara di acara hari ulang tahun (HUT) ke-21 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Istora Senayan pada Sabtu (20/5/2023) lalu.

Dalam pidatonya, bakal calon presiden yang diusung PKS, NasDem dan Demokrat ini membandingkan pembangunan jalan di era Presiden Jokowi dan di zaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Baca juga: Santri Dukung Ganjar Adakan Training Usaha Coffee Shop di Kerinci

Menurut GP Center, data yang disampaikan Anies tidak benar sehingga tergolong berita bohong.

"Yap betul (tentang perbandingan pembangunan jalan era Jokowi dan SBY)," kata Thomas.

"Di milad PKS," tambahnya.

Respon Relawan Anies Baswedan

Rencana Ganjar Pranowo Center (GP Center) polisikan Anies Baswedan ditanggapi relawan Bakal Calon Presiden (Bacapres) Koalisi Perubabahan untuk Persatuan.

Tanggapan tersebut disampaikan Ketua Relawan Pejuang ABW DKI Jakarta, Ahmad Jakwan.

Dia menganggap bahwa ancaman pelaporan itu hanya salah satu upaya untuk menggagalkan pencapresan Anies.

Meski demikian, dia mengaku belum mendapatkan informasi terkait pelaporan tersebut.

"Saya belum dapat info itu (rencana pelaporan Anies Baswedan)."

"Tapi kami menganggap itu hanya berbagai macam cara untuk gagalkan pak Anies maju sebagai Calon presiden 2024," kata Jakwan saat dihubungi TribunJakarta.com, Selasa (23/4/2023).

Anies rencananya akan dilaporkan relawan GP Center ke Bareskrim Polri atas pidatonya di acara milad ke-21 PKS di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (20/5/2023).

Di mana dalam pidatonya itu, Anies membandingkan pembangunan jalan di era pemerintahan Joko Widodo dengan di era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Dalam pidatonya, Anies menyebut pembangunan jalan di era SBY jauh berkali lipat lebih banyak dibanding di era Jokowi yang selalu membanggakan soal proyek infrastruktur.

Sebagai relawan, Jakwan menilai pidato Anies itu sebagai pembakar semangat mereka untuk mendukung capres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan di ajang Pilpres 2024.

Baca juga: Peluang Budi Gunawan Dampingi Ganjar Pranowo di Pilpres 2024

"Pidato politik pak Anies membakar semangat para Relawan diseluruh Indonesia jangan pernah takut atau gentar," kata Jakwan.

Jakwan menambahkan, pihaknya juga sama sekali tak gentar dengan berbagai rintangan yang disebutnya upaya untuk menjegal pencapresan Anies di 2024.

"Kami relawan Anies bukan relawan kaleng-kaleng atau relawan bayaran tapi relawan Anies yang lahir dari kesadaran masyarakat untuk perubahan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," ujar Jakwan.

Isi Pidato Anies

Anies memang berbicara tentang data perbandingan panjang pembangunan jalan nasional era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan era Presiden Jokowi.

Anies menyebut, di era Jokowi, pemerintah berhasil membangun jalan tol sepanjang 1.569 kilometer dari total 2.499 kilometer.

“63 persen dari seluruh jalan tol berbayar di Indonesia itu dibangun di masa sekarang,” ucapnya dikutip dari Kompas.com.

Kondisi ini pun dibandingkan dengan zaman SBY yang berhasil membangun lebih banyak jalan tak berbayar yang bisa digunakan seluruh masyarakat tanpa dipungut biaya.

"Saya bandingkan dengan pemerintahan yang lalu, di jaman pak SBY jalan tak berbayar yang dibangun sepanjang 144.000 kilometer atau 7,5 kali lipat," ujarnya.

Eks Gubernur DKI Jakarta ini pun kembali membandingkan pembangunan jalan nasional yang dibangun di era Jokowi dan SBY.

Anies bilang, Jokowi hanya membangun kurang lebih 500 kilometer jalan nasional.

Sedangkan, pembangunan jalan nasional yang dilakukan di era SBY mencapai 20 persen dari capaian Jokowi.

“Di era 10 tahun sebelumnya, 11.800 kilometer, 20 kali lipat,” tuturnya.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Syarif Fasha Ingatkan Birokrasi Tetap Bersih dalam Melayani Publik di Ujung Pemerintahannya

Baca juga: Usai Terima SK Perpanjangan Jabatan, Pj Bupati Tebo Gelar Rapat Bersama Seluruh Staf

Baca juga: Foto Terbaru Mantan Gubernur Jambi Zumi Zola, Sebut Sibuk dengan 2 Anak dan Bisnis

Baca juga: Perankan Korban KDRT, Faradilla Yoshi Justru Bayangkan Sosok Indra Brotolaras

Artikel ini diolah dari TribunJakarta.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved