Masyarakat Jambi Punya Kebiasaan Kerja Sendiri-sendiri, Pemerhati Batik: Coba Kolaborasi Lewat Batik

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI -  Masyarakat di Provinsi Jambi memiliki kebiasaan bekerja pada tempatnya masing-masing, dan kurang melakukan kolaborasi.

Kebiasaan itu mengerucut lagi, khususnya di bidang ekonomi.

Sehingga melalui batik, William Kwan Hwie Liong, Peneliti dan Pemerhati Batik IPI mengajak pembatik maupun masyarakat Jambi lebih saling mengenal dan kerja bersama menggabungkan keberagaman berbagai daerah.

Hal itu disampaikan William Kwan Hwie Liong yang tengah berada di Kota Jambi sejak beberapa hari lalu.

"Misal oh saya orang Sarolangun, saya orang Kerinci tapi itu juga Jambi toh. Nah itu persamaan kabupaten dengan kota, dan perbedaan di antaranya itu digabungkan jadi satu," katanya, Jumat (12/05/2023).

Sehingga dari cara tersebut, masyarakat bisa membangun daerah Jambi dengan berbagai bidang.

Pembicaraan Willi merupakan satu diantaranya permasalahan yang ditemukan di Provinsi Jambi.

William membedah bagaimana pilot project pembuatan Batik Bineka Tunggal Ika akan dilakukan.

Perlu diketahui, Kota Jambi jadi satu di antara dua daerah di Indonesia yang jadi pilot project Institut Pluralisme Indonesia (IPI) dalam pembuatan Batik Bineka Tunggal Ika. 

Satu daerah lainnya yaitu Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah. Itulah mengapa, Willi menjabarkan permasalahan yang ada.

Baca berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Kota Jambi dan Kabupaten Batang Jadi Pilot Project Batik Bineka Tunggal Ika

Baca juga: Batik Hasil Pengrajin di Tanjabtim Mencapai 50 Motif, Tembus Pasar E-Commerce

Baca juga: Upaya Melestarikan Batik, Melatih Milenial di IKM Batik Tanjabtim