Pengunjung Candi Muaro Jambi Saat Libur Lebaran 2023 Menurun

Sebanyak 11.500 orang kunjungan wisatawan ke Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) Candi Muaro Jambi selama momen libur lebaran 2023.

Penulis: A Musawira | Editor: Teguh Suprayitno
Tribunjambi.com
Candi Muaro Jambi destinasi favorit wisatawan yang berkunjung ke Jambi 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Sebanyak 11.500 orang kunjungan wisatawan ke Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) Candi Muaro Jambi selama momen libur lebaran 2023.

Ternyata jumlah itu dibanding libur lebaran pada 2022 lalu sangat jauh menurun.

Pasalnya, kunjungan wisatawan di tahun lalu selama momen lebaran mancapai 25 ribu pengunjung.

”Turun 50 persen dibanding tahun lalu," kata Petugas Pengelola Retribusi Masuk Candi Muaro Jambi, Mursalin, Minggu (7/5/2023).

Ia menjelaskan turunnya jumlah kunjungan wisatawan dimungkinkan ada banyaknya peraturan yang membuat pengunjung enggan ke Candi Muaro Jambi.

Satu diantaranya tidak diperbolehkan membawa dan bersantap makan di areal situs.

Baca juga: Belasan Ribu Wisatawan Kunjungi KCBN Candi Muaro Jambi Selama Momen Lebaran 2023

"Karena saat ini ada lokasi percandian yang boleh dan ada yang tidak boleh untuk makan bersama. Sedangkan lokasi stategis yang biasa pengunjung ngumpul dan makan-makan bersama tidak boleh lagi dilakukan," katanya.

Sebelum ada aturan ini, masyarakat diperbolehkan membuka tikar dan makan-makan bersama keluarga di area utama candi, seperti di Candi Tinggi, Candi Gumpung dan Kolam telaga Raja, dan adanya peraturan baru tersebut pengunjung tidak diperbolehkan lagi di kawasan candi tersebut.

Peraturan itu diberlakukan sejak dua bulan terakhir. Karena beberapa situs candi sudah direnovasi, dan di mana bangunan semi permanen di dalam kawasan sudah tidak ada lagi.

"Sekarang ini memang hamparan hijau, disana cuman boleh jalan-jalan, foto-foto. Kalau untuk gelar tikar dan makan makan todak boleh lagi. Bikin acara tidak boleh lagi," ujarnya.

Baca juga: Pulau Berhala Destinasi Wisata Jambi yang Dikunjungi Ribuan Orang Selama Libur Lebaran

Untuk gelar tikar dan bersantap makan, pihaknya sudah menyiapkam lokasi sendiri, dipingir-pingir tempat berjualan. Pengunjung juga bisa menyewa karena sebagaimana milik masyarakat.

Atas peraturan baru tersebut ada sebagian pengunjung yang beranggapan dan menerima peraturan tersebut dan ada juga pengunjung mengeluhkan peraturan tersebut.

"Kita umpamakan pengunjung itu 100 orang, dari jumlah tersebut paling yang benar-benar menikmati candi itu 10 orang yang sisanya sibuk main sepeda,” pungkasnya.

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved