Berita Tanjab Timur

Petani Pinang di Tanjabtim Berharap Kedatangan Jokowi ke Jambi, Mampu Stabilkan Harga Komoditi

Adanya isu kedatangan Presiden RI Joko Widodo ke Provinsi Jambi, masyarakat Kabupaten Tanjung Jabung Timur berharap agar presiden memberikan solusi at

Penulis: anas al hakim | Editor: Suci Rahayu PK
Tribunjambi.com/Anas Alhakim
Lukman, petani pinang asal Geragai, Tanjung Jabung Timur. 

TRIBUNJAMBI.COM, MUARASABAK - Adanya isu kedatangan Presiden RI Joko Widodo ke Provinsi Jambi, masyarakat Kabupaten Tanjung Jabung Timur berharap agar presiden memberikan solusi atau menstabilkan harga komoditi petani di Provinsi Jambi.

Rencananya kedatangan Presiden RI Joko Widodo ke Provinsi Jambi khususnya ke Kabupaten Tanjabtim, guna melakukan peninjauan kondisi jalan lintas Geragai menuju Mendahara yang mengalami rusak parah.

Selain dari itu, kedatangan Jokowi diharapkan masyarakat agar dapat memberikan solusi terkait anjloknya harga-harga komoditi terutama pinang yang saat ini harga jual ditingkat petani turun drastis.

Ilustrasi kebun pinang
Ilustrasi kebun pinang (Tribunjambi.com/Anas Alhakim)

Lukman, seorang petani asal Geragai menyatakan, harga pinang klotok super saat ini berkisar Rp 6.500 hingga Rp 7 ribu per kilogram. Sementara sebelumnya harga jual pinang mencapai Rp 25 ribu per kilogramnya.

Anjloknya harga pinang saat ini membuat masyarakat mengeluh, pasalnya biaya kebutuhan sehari-hari sudah tidak mampu terpenuhi.

"Soalnya sekarang ini biaya pengeluran untuk hidup sehari-hari tidak sesuai dengan penghasilan. Minimal harga pinang Rp 20 ribu per kilogram baru petani bisa tenang,"jelasnya, Jumat (5/5/23).

Sementara itu, Yadi merupakan petan pinang mengatakan hal yang sama, mayoritas masyarakat di kabupaten Tanjabtim yaitu petani pinang , sawit dan kelapa.

Sejak beberapa tahun yang lalu memang harga pinang ini mengalami penurunan harga, hingga saat ini harga pinang semakin anjlok.

"Kami berharap kepada pemerintah khususnya Presiden Jokowi, mohon untuk menstabilkan kembali harga pinang seperti biasa,"ujarnya.

Hasil pantauan tribunjambi.com sejumlah wargapun ada yang sengaja membiarkan buah pinang masak dibatang hingga berguguran dan enggan untuk memanennya. Dengan pertimbangan biaya upah dan hasil yang didapat tidak sesuai. (Tribunjambi.com/Anas Alhakim)

 

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Inara Rusli Akui Masih Cinta dengan Virgoun, Meski Telah Diselingkuhi dan Akan Diceraikan

Baca juga: Lagi, Pemkab Muaro Jambi Raih Predikat WTP, 7 Kali Berturut-turut

Baca juga: Usai Edi Purwanto Urus SKCK, Ini Syarat Mengurus SKCK di Polda Jambi

Sumber: Tribun Jambi
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved